Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hidrokel pada Bayi, Ketahui Gejala, Penyebab, Cara Mencegah & Mengatasinya

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Jumat, 19 Jul 2024 21:45 WIB

Ilustrasi Hidrokel pada Bayi
Ilustrasi Hidrokel pada Bayi/ Foto: Getty Images/BongkarnThanyakij
Daftar Isi

Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kebahagiaan, terutama ketika menyangkut kesehatan bayi. Salah satu kondisi yang mungkin ditemui adalah hidrokel, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang tua.

Hidrokel pada bayi merupakan kondisi umum yang terjadi pada bayi laki-laki. Meski tidak menyakitkan, namun benjolan yang terjadi pada skrotum bayi ini dapat menimbulkan kekhawatiran.

Hidrokel adalah kondisi di mana terdapat cairan berlebih di dalam skrotum, kantung yang melindungi testis bayi laki-laki. Walaupun terlihat mengkhawatirkan, hidrokel biasanya tidak menyakitkan dan sering kali tidak berbahaya.

Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir atau berkembang pada minggu-minggu pertama kehidupan bayi. Mengetahui lebih lanjut tentang hidrokel akan membantu Bunda memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan kesehatan bayi.

Sebelum lahir, testis bayi turun dari perut ke dalam skrotum melalui jalur khusus yang biasanya menutup sebelum kelahiran. Jika jalur ini tidak menutup dengan sempurna, cairan bisa masuk dan menyebabkan hidrokel.

Terkadang hidrokel bisa terlihat menakutkan, kebanyakan kasus pada bayi tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga tahun pertama kehidupan. Namun, penting untuk terus memantau kondisi ini dan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada komplikasi lain, seperti hernia inguinalis, yang bisa terjadi bersamaan dengan hidrokel.

Apa itu hidrokel?

Mengutip Cleveland Clinic, hidrokel (HI-dra-seel) merupakan kantung berisi cairan di skrotum yang menyebabkan pembengkakan. Skrotum bayi, yaitu kantong kulit di belakang penis yang berfungsi menampung testis, bisa mengalami kondisi ini. Hidrokel bisa mempengaruhi salah satu sisi skrotum atau keduanya.

Jika terjadi di sekitar kedua testis, kondisi ini disebut hidrokel bilateral. Hidrokel dapat terjadi pada semua laki-laki yang telah ditetapkan sejak lahir (AMAB), tetapi lebih umum ditemukan pada bayi.

Penyebab hidrokel

Menilik Boston Children's Hospital hidrokel baru bisa didiagnosis setelah bayi lahir. Pada bulan ketujuh perkembangan janin, testis bergerak dari perut ke dalam skrotum. Selama proses ini, testis membawa serta lapisan dari rongga perut yang menyerupai kantung. Kantung tersebut memungkinkan cairan dari perut mengelilingi testis. Biasanya, kantung ini menutup sebelum kelahiran, mencegah cairan tambahan mengalir dari perut ke skrotum, dan cairan yang ada terserap. 

Gejala dan diagnosis hidrokel

Sebagian besar kasus, gejala hidrokel dapat ditandai dengan pemeriksaan fisik dari dokter. Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memberikan tekanan pada area selangkangan atau meminta pasien untuk batuk untuk mengamati perubahan pada pembengkakan. Dokter juga akan menyinari skrotum untuk melihat cairan di dalamnya dengan lebih jelas yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Dalam upaya memastikan kembali diagnosis hidrokel, dokter menggunakan tes pencitraan sebagai berikut:

1. USG panggul

USG panggul memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar jaringan lunak di daerah panggul, termasuk testis. Hal ini merupakan tes pencitraan yang paling umum direkomendasikan oleh dokter untuk mendiagnosis hidrokel.

2. Pemindaian tomografi terkomputasi (CT)

CT scan adalah jenis sinar-X yang menghasilkan gambar penampang tubuh seperti irisan, sehingga menciptakan gambar 3D testis. CT scan lebih akurat dibandingkan dengan sinar-X standar.

Apakah hidrokel berbahaya?

Mengutip Boston Children's Hospital, hidrokel tidak berbahaya bagi testis dan tidak menyebabkan rasa sakit pada anak. Namun, jika kantung tetap terbuka, ada kemungkinan lengkung usus terdorong melalui lubang tersebut, menyebabkan hernia.

Jika skrotum anak tiba-tiba tampak sangat besar dan keras, dan ia tidak berhenti menangis, segera hubungi dokter. Si Kecil kemungkinan memerlukan penanganan medis segera.

Cara mencegah hidrokel

Bagi bayi tidak ada cara untuk mencegah hidrokel setelah mereka lahir. Tetapi, bagi anak yang lebih besar, remaja dan dewasa, hidrokel dapat dicegah dengan cara melindungi testis dan skrotum dari cedera. Saat berolahraga atau melakukan aktivitas berat lainnya disarankan untuk menggunakan pelindung atletik yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Cara mengatasi hidrokel

Mengutip Boston Children's Hospital, pengobatan hidrokel terbagi menjadi dua kelompok usia, untuk anak-anak dan remaja. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Anak-anak

Hidrokel tertutup biasanya menghilang dengan sendirinya pada bayi. Namun, apabila hidrokel tidak hilang saat anak berusia satu tahun atau menjadi sangat besar, pembedahan mungkin diperlukan. Hidrokel yang bertahan lebih dari satu tahun umumnya memerlukan operasi untuk mencegah komplikasi di masa depan.

Sebelum operasi, Bunda akan bertemu dengan dokter bedah dan ahli anestesi. Si Kecil akan menerima anestesi umum agar tidak merasakan sakit selama prosedur. Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di selangkangan, mengosongkan cairan dari kantung, dan mengeluarkan saluran yang menghubungkan rongga perut ke skrotum. Dinding otot kemudian diperkuat dengan jahitan.

2. Remaja

Kala remaja laki-laki yang mengalami hidrokel tipe dewasa akan menjalani operasi perbaikan melalui sayatan di area skrotum. Setelah operasi, lokasi pembedahan biasanya dilindungi selama beberapa hari dengan bantuan alat pendukung dan kain kasa.

Sebagian besar remaja bisa pulang ke rumah pada hari yang sama pasca operasi, tetapi ada yang mungkin perlu bermalam di rumah sakit untuk pengamatan. Pasca operasi, Si Kecil akan dirawat di ruang pemulihan hingga mereka siap untuk pulang. Bunda diperbolehkan untuk menemani Si Kecil selama masa pemulihan di ruang tersebut.

Demikian ulasan tentang hidrokel pada bayi. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda