Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Catat Bun! Ini Jadwal Lengkap Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Aug 2024 21:35 WIB

Ilustrasi vaksin covid-19 booster anak
Ilustrasi Anak Imunisasi BIAS/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock

Imunisasi perlu diberikan kepada anak untuk mencegah berbagai macam penyakit, Bunda. Tidak hanya ketika bayi, imunisasi juga bisa dilakukan pada usia sekolah.

Menilik dari situs resmi milik IDAI, dijelaskan bahwa imunisasi penting diberikan pada anak. Hal ini karena imunisasi akan merangsang kekebalan tubuh, sehingga Si Kecil terhindar dari penyakit berbahaya, sakit berat, cacat, hingga kematian.

Imunisasi dasar dimulai dari anak usia nol hingga 18 bulan. Pemberiannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah diberikan.

Ketika memasuki usia sekolah, akan ada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dimulai dari kelas 1 SD. BIAS kemudian dapat dilanjutkan ketika anak duduk di kelas 2 SD, 5 SD, dan 6 SD.

Pada BIAS, anak akan menerima imunisasi lanjutan, Bunda. Beberapa di antaranya adalah imunisasi campak, difteri tetanus (DT), tetanus difteri (TD), dan measles rubella (MR). Lantas, seperti apa jadwal BIAS untuk anak sekolah ini?

Jadwal BIAS anak sekolah

Jangan sampai salah jadwal pemberian imunisasi BIAS untuk anak sesuai dengan usianya ya, Bunda. Menilik dari akun Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), @idai_ig, berikut ini Bubun bantu rangkumkan jadwalnya:

1. Kelas 1 SD

Anak kelas 1 SD akan mendapatkan imunisasi campak rubela yang dilakukan pada bulan Agustus, Bunda. Sementara itu, imunisasi DT akan dilaksanakan pada bulan November mendatang.

2. Kelas 2 SD

Anak kelas 2 SD hanya mendapatkan satu buah imunisasi, yakni TD. Imunisasi akan diberikan pada bulan November.

3. Kelas 5 SD

Si Kecil yang duduk di bangku 5 SD akan mendapatkan dua imunisasi, yakni HPV-1 dan TD. HPV-1 akan diberikan pada Agustus, sementara TD diberikan pada bulan November.

4. Kelas 6 SD

Memasuki kelas 6 SD, Si Kecil akan mendapatkan imunisasi HPV-2. Imunisasi akan diberikan pada bulan Agustus.

Sebelum diberikan imunisasi, pastikan Si Kecil dalam keadaan sehat ya, Bunda. Lantas, kondisi seperti apa yang membuat anak tidak boleh diberikan imunisasi?

Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


ANAK DENGAN ALERGI

A vaccination of small child, coronavirus and covid-19 concept.

Ilustrasi Anak Imunisasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Kondisi anak tidak boleh imunisasi

Ada beberapa kondisi anak tidak boleh diimunisasi menurut dokter, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Anak dengan komorbid tertentu

Ketua Childhood Immunization Update (CIU) 2023, Prof. Dr. Hartono Gunardi, SpA(K), mengungkapkan vaksin tertentu atau vaksin hidup tidak boleh diberikan pada anak yang mengidap gangguan kekebalan berat. Misalnya saja ketika anak mengalami sakit ginjal atau komorbid tertentu.

"Tapi perlu kita waspadai pada vaksin-vaksin tertentu tidak boleh diberikan kepada anak yang menderita gangguan kekebalan berat. Misalnya ada sakit ginjal, ada komorbid tertentu yang menyerang kekebalan tubuh. Jadi tidak boleh diberikan vaksin hidup," jelasnya ketika ditemui wartawan di sebuah acara di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Banner Ciri Anak Disleksia

2. Anak yang sedang sakit

Hartono juga menjelaskan bahwa anak tidak boleh diimunisasi ketika sedang sakit. Misalnya saja mereka dalam keadaan demam atau diare.

"Keadaan apa yang anak tidak boleh diimunisasi? Yaitu anak yang sedang sakit. Dia sedang sakit diare, demam," jelas Prof Hartono.

"Jadi anak yang sedang sakit, apalagi dia sakit berat, sesak napasnya, itu tidak boleh diimunisasi," sambungnya.

3. Anak dengan alergi

Menurut Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr. SpA(K), anak alergi berat kemungkinan akan mengalami syok jika mendapat imunisasi. Sehingga mereka harus diimunisasi di rumah sakit dengan peralatan lengkap.

"Tetapi kalau anak-anak yang punya alergi berat, disuntik, dia syok. Apakah memang dia tidak tahan terhadap suntikan ini, nah ini bisa menjadi kontraindikasi mutlak namanya," papar Sri dalam kesempatan yang sama.

"Atau bagaimana kita mengatasi bahwa anak-anak yang pernah menderita syok karena vaksin, yang berikutnya harus dilakukan di rumah sakit, di mana ada fasilitas yang lengkap. Jadi jangan di puskesmas, jangan di klinik-klinik, tetapi harus di rumah sakit," imbuhnya.

Demikian informasi seputar BIAS dan imunisasi, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Intip lagi video serba-serbi vaksin rotavirus berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda