PARENTING
Bunda Gen Z dan Milenial: Siapa yang Paling Tertekan?
Kinan | HaiBunda
Senin, 18 Aug 2025 16:20 WIBTerpengaruh oleh perkembangan media sosial, para Bunda Gen Z dan Milenial pun kerap berdebat tentang siapa yang paling kesulitan mengasuh anak. Apa jawabannya?
Generasi Z atau Gen Z sendiri adalah mereka yang lahir pada tahun antara 1995 hingga 2009. Disebut-sebut mereka adalah generasi yang tumbuh dengan pesatnya internet dan teknologi, sehingga terbiasa mencari informasi sendiri.
Sementara itu, Gen Y atau yang dikenal sebagai Gen Millennial, lahir antara tahun 1980 hingga 1994.
Peningkatan angka tekanan mental pada Bunda
Dikutip dari Your Tango, dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang ada saat ini, menjadi seorang Bunda bisa menjadi sesuatu yang sulit. Beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa hal ini berdampak besar pada kesehatan mental para Bunda.
Setiap generasi sebenarnya memiliki kesulitan masing-masing, tapi para Bunda Gen Z menemukan bahwa menjadi orang tua bahkan lebih menantang dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini terutama terkait dengan media sosial.
Sebuah studi oleh Columbia University dan University of Michigan baru-baru dilakukan pada hampir 200 ribu ibu dari tahun 2016 hingga 2023.
Hasilnya, ditemukan bahwa pada tahun 2016 ada sekitar 1 dari 20 ibu menilai kesehatan mental mereka 'buruk'. Namun di tahun 2023, angkanya melonjak menjadi 1 dari 12 orang.
Sementara itu, para ayah memiliki kondisi jauh lebih baik. Ada sekitar 1 dari 22 orang yang menilai kesehatan mental mereka dalam kondisi 'buruk'.
Bunda Gen Z vs Milenial, siapa paling tertekan?
Meskipun isolasi akibat pandemi menjadi salah satu faktor, para peneliti menemukan bahwa ada masalah yang lebih besar dan telah berlangsung lama terkait hal ini.
Termasuk di antaranya beban kerja yang tidak seimbang antara Bunda dan ayah, kurangnya cuti orang tua yang memadai, ketidakpastian ekonomi, serta biaya hidup yang melonjak.
Semua ini dianggap oleh peneliti menjadi beberapa alasan utama menurunnya kesehatan mental ibu secara signifikan, dari tahun ke tahun.
Meski sebagian besar ibu merasa tertekan untuk menjadi orang tua 'sempurna', hasil studi menyebut bahwa Gen Z yang paling terdampak.
Dalam sebuah survei lanjutan terhadap lebih dari 3.200 Bunda, ditemukan bahwa meskipun kecemasan pengasuhan ini dirasakan baik oleh ibu milenial maupun Gen Z, dampaknya lebih besar pada Gen Z.
Ada 83 persen ibu Gen Z mengatakan mereka berusaha mencapai skor kesempurnaan 10 dalam pengasuhan, sementara ada 77 persen pada ibu milenial.
Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan mental ibu Gen Z
|
Lalu apa saja yang membuat para ibu Gen Z dalam hasil survei tersebut memiliki tekanan mental lebih besar? Berikut ulasannya, Bunda:
1. Membuat anak sibuk dengan banyak aktivitas
Tren modern saat ini tampak selalu menuntut anak selalu terlibat dalam kegiatan, bukan dibiarkan bermain dan mengeksplorasi sendiri.
Hal ini pun lebih berat dirasakan ibu Gen Z dibandingkan milenial, dengan angka survei 48 persen versus 34 persen.
2. Memastikan anak memiliki banyak waktu luang
Memastikan anak memiliki banyak waktu luang untuk berbagai kegiatan juga menjadi perhatian besar. Ada 39 persen ibu Gen Z merasa tertekan akan hal ini, sementara ada 30 persen pada ibu milenial.
3. Memastikan anak punya waktu tanpa teknologi
Anak-anak saat ini seakan selalu bergantung pada gadget dan teknologi, bahkan seakan tidak bisa lepas dari keduanya.
Meski mungkin hampir semua ibu khawatir anaknya ketergantungan gadget atau punya screentime berlebihan, ditemukan bahwa kekhawatiran ini justru lebih besar pada ibu Gen Z.
4. Mengatur keperluan rumah
Mengatur keperluan rumah, dengan segala isinya, merupakan pekerjaan mental yang paling sering terabaikan. Berdasarkan hasil survei, ibu Gen Z kembali lebih terbebani dibandingkan milenial, yakni dengan angka 51 persen versus 42 persen.
5. Memberi ruang bagi anak bereksplorasi
Ibu Gen Z ditemukan lebih progresif terkait eksplorasi anak terkait identitas diri, jika dibandingkan dengan ibu Milenial. Angka surveinya sekitar 53 persen versus 45 persen pada ibu Milenial.
6. Mendahulukan keluarga dibandingkan diri sendiri
Menurut peneliti, ini mungkin faktor terbesar yang menjadi penyebab penurunan kesehatan mental Bunda. Ibu Milenial lebih baik dalam menetapkan batas dan menjaga waktu untuk perawatan diri dibandingkan ibu Gen Z.
Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil survei 33 persen pada ibu Milenial, sementara 41 persen pada ibu Gen Z.
7. Mengajarkan anak beradaptasi dengan kesulitan
Membesarkan anak di tengah-tengah berbagai kemudahan teknologi yang ada saat ini bisa menjadi hal yang sulit. Hampir dua pertiga ibu Gen Z mengkhawatirkan hal ini, dibandingkan pada ibu Milenial yang hanya 58 persen.
Perbedaan pandangan ibu Milenial dan Gen Z terkait pola asuh
Dikutip dari What to Expect, salah satu alasan Gen Z memiliki pandangan berbeda adalah karena perbedaan dalam menilai isu-isu pengasuhan.
Masih dalam survei yang sama, ditemukan bahwa ada perbedaan pendapat tentang beberapa faktor terkait pola asuh, yakni:
- 56 persen ibu Gen Z setuju penting membatasi screentime, sementara hanya 50 persen ibu Milenial yang merasa itu perlu.
- 36 persen ibu Gen Z setuju dengan gentle parenting dibandingkan pola asuh otoriter, tapi ada 31 persen ibu Milenial yang berpendapat sama.
- 64 persen ibu Milenial setuju anak perlu memiliki jam tidur terjadwal, dibandingkan 60 persen saja pada ibu Gen Z.
- 35 persen ibu Milenial setuju lebih fokus pada pengalaman dibanding memanjakan anak, versus 29 persen pada ibu Gen Z.
Psikiater Dr. Sheri Lusskin mengatakan 'pengawasan' dari media sosial mungkin menjadi alasan ibu Gen Z lebih kesulitan dibanding ibu Milenial.
"Orang tua muda yang tumbuh di era media sosial terbiasa setiap tindakan mereka dibahas dan dikritik, dan hal itu juga berlaku pada pengasuhan," ujarnya.
Setiap unggahan dan gestur Bunda akan memicu komentar dari orang lain, bahkan dari yang tidak dikenal sekalipun. Hal ini bisa memicu munculnya mom-shaming, yang buruk bagi kesehatan mental Bunda.
Nah itulah, hasil survei mengenai kesehatan mental para Bunda Gen Z dan Milenial. Ingatlah bahwa penting untuk memberikan dukungan pada setiap Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)