parenting
Ciri-Ciri Anak Punya Gaya Belajar Kinestetik, Ketahui Pembelajaran yang Tepat Bun
HaiBunda
Senin, 24 Nov 2025 17:05 WIB
Daftar Isi
Menghadapi anak yang tidak bisa diam tentu jadi PR ya untuk para orang tua. Bisa jadi, Si Kecil mempunyai gaya belajar kinestetik nih, Bunda.Â
Mengutip dari laman Healthline, kinestetik-jasmani adalah gaya belajar yang sering disebut sebagai 'belajar dengan tangan' atau pembelajaran fisik. Pada dasarnya, orang dengan kecerdasan kinestetik-jasmani dapat belajar lebih mudah dengan melakukan, mengeksplorasi, dan menemukan.
Teori kecerdasan majemuk atau multiple intelligence menyatakan bahwa setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda dan belajar dengan cara yang berbeda pula. Teori ini dikembangkan oleh Howard Gardner dari Universitas Harvard, dan menantang sistem pendidikan yang berasumsi bahwa setiap orang mampu belajar dengan cara yang sama dan bahwa tes universal merupakan penilaian pembelajaran yang valid, Bunda.
Teori kecerdasan majemuk Gardner menunjukkan bahwa setiap orang memiliki 9 tingkat kecerdasan, tetapi kebanyakan orang memiliki kecerdasan dominan yang memengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan mereka.
Kesembilan kecerdasan tersebut adalah kinestetik-jasmani, verbal-linguistik, matematika-logis, musikal, visual-spasial, intrapersonal, interpersonal, naturalis, eksistensial.
Dalam artikel ini, akan dibahas tentang gaya belajar dan kecerdasan kinestetik yang mungkin dimiliki anak. Mulai dari penjelasan singkat mengenai definisi, ciri-ciri anak yang punya gaya belajar kinestetik, hingga bagaimana peran atau strategi orang tua yang memiliki anak dengan gaya belajar kinestetik.
Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik-jasmani yang tinggi senang bergerak. Mereka menggunakan gerakan untuk memperoleh pengetahuan tentang diri mereka sendiri, kemampuan fisik dan mental mereka, serta tentang lingkungan sekitar mereka.
Kemudian, menurut International Montessori, sangat mudah untuk mengidentifikasi anak-anak ini. Mereka menikmati dan seringkali berhasil dalam olahraga, permainan, konstruksi, menari, tugas-tugas praktik, bekerja dengan bahan-bahan ilmiah, serta seni dan kerajinan. Aktivitas-aktivitas ini melibatkan ketepatan, kecepatan, dan koordinasi fisik dengan menggunakan pikiran dan keterampilan motorik halus dan kasar mereka.
Sebagai salah satu dari 9 jenis gaya belajar yang membentuk teori ini, kecerdasan kinestetik-jasmani seringkali dapat diamati pada aktor, pengrajin, atlet, penemu, penari, dan ahli bedah.
Ciri-ciri anak dengan gaya belajar kinestetik
Anak mungkin seorang pembelajar kinestetik jika:
- Anak memiliki memori otot yang baik.
- Anak paling berhasil secara akademis dengan pembelajaran praktik seperti seni, sains, atau kelas keterampilan.
- Anak sering mengetuk-ngetukkan tangan atau kaki dengan ritme yang konstan saat fokus.
- Anak menjadi gelisah ketika duduk di lingkungan yang non-interaktif dan berbasis ceramah.
- Anak lebih lambat memahami konsep yang dijelaskan secara audio atau visual.
- Anak ingin tahu dan suka menjelajahi lingkungannya.
- Anak belajar paling baik dengan melakukan praktik.
- Anak mahir menggunakan alat.
- Anak dapat melakukan percakapan yang detail saat melakukan tugas fisik.
- Anak sering menggenggam pena atau pensil erat-erat dan menekannya dengan kuat saat menulis.
- Anak merasa lebih mudah mendengarkan dan memahami ketika ada interaksi.
- Anak mudah meniru gerakan dan gestur orang lain.
- Anak biasanya mudah mempelajari tarian atau langkah aerobik baru.
Strategi orang tua yang punya anak dengan gaya belajar kinestetik
Jika Bunda kesulitan melibatkan anak-anak yang merupakan pembelajar kinestetik, cobalah strategi berikut:
1. Gunakan alat peraga untuk mengajarkan konsep
Dilansir My Brightwheel, orang tua dapat menggunakan alat peraga dan aktivitas langsung untuk mengajarkan konsep baru kepada pembelajar kinestetik. Misalnya, orang tua dapat mengajari anak-anak anak membuat bentuk dengan meminta mereka meregangkan karet gelang di papan pasak daripada menggambar bentuk di atas kertas.
2. Jadikan waktu bercerita interaktif
Selama waktu bercerita, mintalah anak-anak berpura-pura menjadi karakter dan memerankan adegan dari buku-buku yang sudah dikenal. Bermain peran dan bermain pura-pura adalah cara yang bagus untuk menjaga perhatian anak-anak prasekolah selama waktu bercerita. Bergerak dan menggunakan alat peraga untuk menceritakan kembali cerita, juga dapat membantu anak-anak memahami pelajaran yang diajarkan oleh cerita tersebut.
3. Ajak anak anak bergerak
Pembelajar kinestetik mungkin kesulitan untuk tetap fokus saat duduk diam. Jika anak prasekolah terganggu selama beraktivitas, mintalah mereka bangkit dari tempat duduk dan mulai bergerak. Bergerak membantu pembelajar kinestetik berkonsentrasi. Orang tua dapat membuat anak prasekolah bergerak dengan memberikan jeda otak secara teratur. Orang tua juga dapat meminta anak berdiri dan berjalan di tempat sambil membimbing mereka beraktivitas.
Demikian ulasan mengenai gaya belajar kinestetik pada anak dan strategi pembelajaran yang mudah diterapkan pada mereka. Semoga informasinya membantu ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Kenali 5 Tanda Anak Merasa Kesepian, Segera Atasi Demi Masa Depannya
Parenting
Kebutuhan Energi Anak Usia 6 Tahun yang Baru Masuk Sekolah
Parenting
34 Lagu Daerah di Indonesia dan Maknanya yang Bisa Dikenalkan ke Anak
Parenting
9 Tips Lindungi Mata Anak Gatal Akibat Gadget, Berkedip Salah Satunya
Parenting
Mengenal Najis Mugholadoh dan Ajari Si Kecil Cara Menghilangkannya Bun
5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Bunda, Kenali Gaya Belajar Anak Agar Potensinya Berkembang Maksimal
Pahami 7 Gaya Belajar Anak, Mana yang Paling Sesuai dengan Si Kecil?
4 Gaya Belajar Anak dan Cara Mengenalinya, Bunda Perlu Tahu