Jakarta -
Ini masih tentang anak yang sering
melawan orang tuanya, Bun. Teman saya sampai berpikir apa memang setiap anak akan berada di fase sering melawan orang tuanya. Yang menyedihkan itu bahkan anak nggak 'tersentuh' saat orang tuanya menangis menghadapi tingkahnya yang keras.
Iya, ada lho anak yang jangankan tersentuh, eh anak malah menyalahkan orang tuanya atas semua hal yang terjadi dengan suara keras dan teriakan-teriakan. Sedih banget kan saat anak
melawan seperti ini?
Kata psikolog Aurora Lumban Toruan, sikap agresif anak bisa muncul kalau setiap kali konflik muncul atau berulang, kita sebagai orang tua selalu menunjukkan kekuasaan. Nah, kalau sudah begini, kecenderungannya orang tua tidak mau memperhatikan dan menerima pikiran atau perasaan anak.
Anak pasti merasa nggak enak banget tuh saat pikiran dan perasaannya diabaikan, dan mereka diminta selalu untuk memahami pikiran dan perasaan orang tua. "Lama-kelamaan muncul rasa frustrasi dalam diri anak, yang mendorongnya untuk melakukan hal yang lebih agresif," sambung Aurora.
Oh iya, Bun, Aurora juga berpesan untuk ambil waktu sejenak saat kita dan anak sama-sama mengalami emosi yang intens atau negatif. Soalnya kalau sama-sama lagi panas, pasti susah ya untuk bisa berkomunikasi dengan efektif.
"Perlu waktu untuk meredakannya. Kalau orang dewasa bisa dengan cepat, dalam hitungan menit, bisa mengendalikan emosinya, anak perlu waktu yang lebih lama, kira-kira 30 menit sampai 1 jam," tambah Aurora.
Nah, kalau sudah reda emosi negatifnya, sudah sama-sama rileks, kita perlu menyampaikan umpan balik yang positif. Caranya adalah dengan mendengarkan aktif dan tidak bersikap konfrontatif lagi.
Jangan lupa, Bun, orang tua juga perlu menyampaikan hal-hal yang konstruktif, yaitu menyampaikan perasaan senang ketika anak berhasil mengelola emosinya. Kita juga sebagai orang tua harus jadi role model bagi anak, yang artinya kita pun perlu jaga sikap saat emosi negatif melanda.
Menghadapi anak yang sedang sering melawan memang mengesalkan dan menguras energi ya, Bun. Tapi yuk tetap semangat untuk menghadapinya dengan baik.
(Nurvita Indarini)