Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penting Bun, Mempelajari Teknik Pernapasan Jelang Melahirkan

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Selasa, 15 Jan 2019 14:01 WIB

Saat melahirkan, Bunda perlu mengatur pernapasan untuk mengatasi rasa tidak nyaman selama kontraksi.
Ilustrasi latihan teknik pernapasan/ Foto: iStock

Rasa sakit selama kontraksi berlangsung jelang melahirkan memang sulit digambarkan. Tapi, Bunda jangan khawatir membayangkan bagaimana merasakan itu.

Bagi Bunda yang sedang deg-degan menantikan Hari Perkiraan Lahir (HPL) sang buah hati, ada baiknya mempelajari dulu teknik pernapasan. Diharapkan, Bunda bisa mengatasi rasa tidak nyaman selama kontraksi berlangsung.

Teknik pernapasan yang baik selama proses melahirkan diyakini bisa mengurangi kecemasan, meningkatkan oksigenasi, dan mendorong Bunda tetap aktif selama persalinan.

Dengan begitu, tubuh Bunda akan lebih sedikit mengeluarkan hormon stres, kortisol, dan lebih banyak hormon penghilang rasa sakit, endorfin, yang memiliki efek menenangkan dan bikin rileks.

Persiapan sebelum melahirkan tentu sangat penting ya, Bun. Ada baiknya juga, saat memasuki trimester kedua, Bunda mulai latihan teknik pernapasan 10 - 15 menit dalam sehari.

Bunda bisa mempelajari dan mengeksplorasi teknik pernapasan lewat kelas persalinan, seminar kehamilan atau persalinan, yoga, dan meditasi terbimbing. Teknik-teknik ini nantinya juga bisa membantu Bunda meredakan nyeri akibat pengobatan, seperti induksi, selama persalinan.

Dilansir Baby Bjorn, berikut teknik latihan pernapasan yang membantu Bunda selama proses melahirkan, yang dipaparkan Colleen Brezine, CNM (Bidan Perawat Bersertifikat), Rumah Sakit Universitas St. John Medical Center, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.

Buka halaman berikutnya ya, Bunda.

Pernapasan awal persalinan

Foto: iStock

Napas perlahan saat awal persalinan

Bernapas lah secara perlahan saat awal persalinan, di mana kontraksi yang Bunda rasakan sudah mulai teratur. Bunda bisa beralih ke teknik pernapasan lain saat merasa teknik ini sudah tidak ampuh lagi meredakan nyeri. Tekniknya:

1. Saat kontraksi dimulai, ambil napas dalam-dalam dan lepaskan semua ketegangan saat membuang napas. Fokuskan perhatian Bunda pada pernapasan.

2. Tarik napas perlahan melalui hidung, kemudian buang perlahan melalui mulut. Hitunglah sampai lima detik saat menarik napas, kemudian dalam hitungan ke-8 Bunda keluarkan napas. Tetap fokus ya, Bun.

3. Beri jeda selama 1 - 3 detik dan ulangi.

Pernapasan ringan dan dipercepat

Teknik pernapasan ini sebagai alternatif di awal persalinan. Bisa digunakan saat merasakan kontraksi sudah teratur, atau saat pernapasan lambat tidak lagi efektif. Tekniknya:

1. Saat kontraksi terasa, mulailah dengan napas pembersihan atau napas dalam dan lambat melalui hidung, kemudian keluar melalui mulut.

2. Percepat pernapasan Bunda saat kontraksi memuncak dengan menghirup dan mengembuskan napas dengan kecepatan meningkat. Bernapas, masuk dan keluar, melalui mulut dengan teknik pernapasan ringan dan dangkal.

3. Kembali ke pernapasan normal atau lambat lagi.

Pernapasan tahap kedua persalinan

Foto: iStock

Pernapasan variabel selama masa transisi

Saat bukaan mulut rahim membesar dari 8 menjadi 10 cm atau penuh ini disebut fase transisi, sebelum bergeser ke tahap kedua persalinan. Ini adalah bagian intens dari persalinan. Kontraksi biasanya sangat kuat, datang setiap dua setengah sampai tiga menit. Ini juga merupakan tahap persalinan terpendek. Tekniknya:

1. Mulailah dengan napas bersih.

2. Saat Bunda bernapas, keluarkan bunyi 'hee' terdengar tiga kali dan kemudian 'hoo' panjang.

3. Saat kontraksi mereda, Bunda bisa mengambil napas pembersihan lainnya.

4. Kembali ke pernapasan normal atau lambat lagi.

Pernapasan ekspulsif saat tahap kedua persalinan

Terapkan teknik pernapasan ini saat Bunda merasakan perlu untuk mengejan atau 'ngeden' selama tahap kedua persalinan. Pada tahap ini, mulut rahim Bunda sudah membuka penuh 10 cm. Tekniknya:

1. Bernapaslah dengan nyaman sampai keinginan untuk mengejan tidak tertahankan.

2. Kemudian ambil napas dalam-dalam dan tahan, atau perlahan-lahan lepaskan sambil menahan selama 5 - 7 detik.

3. Setelah menahan, buang udara yang tersisa dan bernapas dengan nyaman sampai Bunda merasakan perlu untuk mengejan yang kuat berikutnya.

4. Ulangi prosedur yang sama, mungkin 2 - 4 kali dalam satu kontraksi.

5. Selesai dengan napas pembersihan. Beberapa perempuan merasa terbantu untuk mendengus, mengerang, atau mengeluarkan suara pelan saat menahan diri.

Sementara itu, menurut psikolog Irene F. Mongkar, ada trik yang bisa digunakan oleh ibu hamil untuk menenangkan dirinya menjelang persalinan. Teknik yang dimaksud adalah teknik pernapasan dan visualisasi.

"Di (visualisasi) sini kita membayangkan bagaimana rasanya melahirkan. Bisa diselingi dengan perkataan, seperti mengungkapkan kesiapan si ibu ketika bayinya lahir, 'Mama siap menerima kamu, papa juga sudah pengen ketemu', dan seterusnya," tutur psikolog yang akrab disapa Bubun, dikutip dari detikcom.

Bubun mengatakan, kalau ini dilakukan setiap hari menjelang persalinan, Bunda diprediksi akan lebih siap atau setidaknya tidak gugup ketika bayinya sudah siap dilahirkan ke dunia.


(muf/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda