Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Usai Lebaran, Begini Cara Kembali ke Keluarga yang Fitri & Mindfulness

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 18 May 2021 18:45 WIB

Close up focus on happy sincere female holding folded hands on chest. Emotional positive kind candid millennial woman feeling thankful indoors, showing gratitude sign, believe faith charity concept.
Ilustrasi Mindfulness/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem

Bulan suci Ramadhan sudah berlalu nih, Bunda. Sudah saatnya Bunda dan keluarga kembali ke fitri dan mulai mengukir hal-hal baru dan penuh dengan keberkahan.

Setelah berpuasa selama sebulan lamanya, Bunda dan keluarga akan merayakan Hari Lebaran, nih. Saat lebaran, biasanya Bunda dan keluarga besar akan berkumpul dan saling bermaaf-maafan.

Sayangnya, tahun ini Bunda dan keluarga masih harus merayakan hari lebaran di rumah, ya. Berkumpul dengan keluarga pun harus dilalui secara virtual.

Meski berkumpul secara virtual, namun Bunda pasti sering mendapatkan berbagai pertanyaan yang menyakitkan hati. Bunda yang ditanya pun pasti bingung ingin memberikan jawaban yang bagaimana.

Banner Gadis 30 Tahun Ngga Pernah Pacaran

Jangan sampai perasaan Bunda membawa pengaruh buruk ke keluarga kecil Bunda, ya. Kalau mood Bunda buruk, si kecil juga bisa mencontoh perilaku Bunda, lho.

Lantas bagaimana caranya agar Bunda kembali ke keluarga kecil yang fitri dengan mindfulness, ya? Psikolog Dr. Melok Roro Kinanti memberikan jawabannya nih, Bunda.

"Mindfulness secara sederhana itu adalah adanya kesadaran penuh. Jadi ketika kita hadir secara utuh dalam pengalaman yang sedang dialami saat ini," jelas Dr. Melok dalam program HaiBunda Live di Instagram @haibundacom, Selasa (18/5/2021).

Dr. Melok juga mengungkapkan bahwa ketika Bunda sedang tidak dalam keadaan mindful, Bunda diibaratkan sedang melakukan segala sesuatunya secara otomatis.

"Misalnya kita punya aktivitas rutin setiap jam 6 pagi kita menyiram tanaman. Lalu kita lakukan aktivitas itu secara rutin saja, otomatis saja, tau-tau sudah selesai (menyiram tanaman) tanpa kita menyadari bahwa tadi ada seekor kupu-kupu yang hinggap di atas bunga mawar kita. Atau misalnya ternyata pohon cabai kita sudah berbuah, gitu," tuturnya.

Tak hanya itu, Dr. Melok juga mengungkapkan makna mindfulness dalam ranah keluarga, Bunda. Klik baca halaman berikutnya, ya.

Simak video berikut untuk lihat bagaimana para artis berlebaran di tengah pandemi, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]


MINDFULNESS DALAM KELUARGA

Connection with nature

Ilustrasi Mindfulness/ Foto: Getty Images/Jasmina007

Setelah mengetahui makna mindfulness secara umum, Dr. Melok juga mengungkapkan makna mindfulness dalam keluarga nih, Bunda. Menurutnya, keluarga yang mindful adalah ketika setiap anggota keluarga hadir secara utuh.

"Misalnya, saat kita bermain bersama anak, orang tua benar-benar memusatkan perhatiannya pada kegiatan tersebut. Jadi benar-benar hadir mengamati ekspresi dan bahasa tubuh anak. Kemudian juga menyimak cerita anak tanpa dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang lain," tutur Dr. Melok.

Selain itu, Dr. Melok juga mengungkapkan bahwa mindful berarti Bunda tidak melakukan penilaian, hujatan, atau penghakiman akan suatu peristiwa.

"Misalnya ketika anak menyampaikan keinginannya untuk camping di alam terbuka, mungkin penilaian yang otomatis muncul di kepala kita adalah camping itu bikin sengsara, kotor, bahaya. Dan akhirnya kita langsung reaktif ke anak," kata Dr. Melok seraya tersenyum.

Dr. Melok juga menjelaskan jika Bunda menerapkan mindfulness pada saat berkompromi dengan anak, maka Bunda akan memikirkan sisi baik yang akan terjadi.

"Ketika kita mindful, kita menyadari adanya pemikiran bahwa mungkin camping itu membuat anak sengsara gitu, ya. Tapi kemudian kita mengambil jeda dan dengan kesadaran penuh kita mencoba melihat dari perspektif lain. Camping bisa melatih kemandirian anak saya," tuturnya.

Lantas bagaimana jika mindfulness dikaitkan dengan Hari Raya Idul Fitri ya, Bunda? Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

MINDFULNESS JIKA DIKAITKAN DENGAN HARI IDUL FITRI

Close up focus on happy sincere female holding folded hands on chest. Emotional positive kind candid millennial woman feeling thankful indoors, showing gratitude sign, believe faith charity concept.

Ilustrasi Mindfulness/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Idul Fitri adalah hari yang ditunggu oleh umat Muslim seluruh dunia ya, Bunda. Hari Raya Idul Fitri sering dikaitkan dengan hari kemenangan dan kembali ke sesuatu yang fitri.

Dr. Melok menjelaskan bahwa salah satu makna dari Idul Fitri adalah ketika individu berhasil memperoleh kemenangan dari perang melawan hawa nafsu. Hawa nafsu kemudian bisa diartikan sebagai dorongan hati yang kuat dan sesuai dengan keinginan kita.

"Dalam konteks keluarga kalau boleh saya analogikan, hawa nafsu ini bisa tercermin dalam keinginan-keinginan agar keluarga kita bisa mencapai sesuatu yang kita idealkan atau kita inginkan," ujar Dr. Melok.

"Yang mana dalam mengupayakan hal tersebut, bisa jadi kita mengabaikan hal-hal penting. Misalnya ketenangan, kebahagiaan, atau kepentingan anggota lain."

Selain itu, Dr. Melok mengungkapkan bahwa mindfulness memungkinkan Bunda untuk menyadari dan untuk meninjau kembali hal-hal yang dilakukan dalam keluarga Bunda memang sudah tepat atau belum. Dengan adanya kondisi mindfulness Bunda juga bisa mengatur ulang dan melihat suatu masalah dari perspektif yang berbeda.


(mua/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda