Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Cerita Wanita Medan Mualaf, Dimasukkan ke RSJ hingga Dicelakai Keluarga Sendiri

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 01 Aug 2021 11:43 WIB

Arab woman with veil against orange yellow sky
ilustrasi wanita berhijab/ Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets

Perjuangan seseorang untuk menjadi mualaf berbeda-beda dan masing-masing memiliki cerita sendiri. Kali ini cerita datang dari Maria Veronica Sinaga, wanita asal dari Medan, Sumatera Utara yang kini menetap di Jakarta.

Maria Veronica meninggalkan agama lamanya dari tahun 2018. Ia memilih hijrah untuk mengenal Allah di tahun itu. Namun, cobaan demi cobaan ia rasakan.

Di awal mengenal Islam, ada pergolakan batin yang menyebabkan dirinya terus mempertanyakan apakah dirinya sudah memilih jalan yang benar atau tidak, Bunda.

"Di 2018, saya tidak mengenal namanya Islam yang sesungguhnya. Hanya tahu oh iya Allah, Tuhan saya saat ini Allah. Dari situ mulai belajar, hijrah dari Medan ke Jakarta. Dari Jakarta ke Salatiga untuk mengenal Allah," katanya, di kanal YouTube Ngaji Cerdas, dikutip HaiBunda (26/7/2021).

Maria awalnya bingung karena tidak ada yang merangkulnya saat itu. Hijrah yang ia jalani benar-benar dilakukan sendiri. Mengenal Islam pun dilakukan dengan otodidak, alias belajar sendiri, tidak dibimbing.

Fakta Sarah SallehFakta Sarah Salleh/ Foto: Mia Kurnia Sari

"Benar-benar otodidak. Dari situ belajar salat, mengaji. Salah bertemu orang juga. Akhirnya kembali ke Jakarta, mempelajari Islam," ujarnya.

Menyoal alasan dirinya masuk Islam, tak lain karena ada perbedaan dari keluarga. Sisanya, ada hal yang tidak bisa disebutkan mengapa ia masuk Islam. Meski demikian, Maria percaya hidayah Allah sangat besar.

"Semua yang terjadi karena Allah. Di situ saya melangkah dengan agama saya saat ini. Saya melangkah semua gantungkan, hidup mati saya hanya untuk Allah," tutur Maria.

Di kesempatan yang sama, Maria juga menceritakan pengalaman sulit yang pernah dialami saat menjadi mualaf. Ketika mencoba hijrah, Maria masih ingat ia tak dianggap oleh keluarganya lagi, bahkan Maria juga mengaku dirinya dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.


JADI MUALAF, MARIA DIMASUKKAN KE RUMAH SAKIT JIWA

Arab woman with veil against orange yellow sky

ilustrasi wanita berhijab/ Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets

Mencoba hijrah, Maria masih ingat ia tak dianggap oleh keluarganya lagi. bahkan Maria juga mengaku dirinya dianggap gila dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

"Dimasukkan ke rumah sakit jiwa, dikucilkan. Kehilangan pekerjaan, dijauhkan dari anak. Itu.." katanya.

Maria juga mengaku 'kehilangan' kedua orang tuanya di saat merasakan kenikmatan dengan agamanya yang baru ia pilih. Pergi dari rumah, Maria juga mengungkap dirinya hanya mengantongi uang yang jumlahnya tak seberapa.

Meski dalam keadaan prihatin, Maria mengatakan saat itu pula dirinya sadar bahwa menjadi mualaf itu berjuang, berserah, dan bergantung pada Allah.

Maria yang dahulu merupakan aktivis keagamaan dan aktif di kelompok remaja itu menyebut. Awalnya, ia sembunyi-sembunyi namun lama kelamaan sang ayah tahu. "Terjadi perdebatan, hari ketujuh saya diusir dari rumah. Diancam setiap hari, dimasukkan ke rumah sakit jiwa," katanya.

Wanita asal Medan itu juga disakiti dan dicelakai oleh keluarga sendiri. Ia mengaku bahwa ia sempat ditabrak oleh kakaknya sendiri. Begitu pula di lingkungannya, ia mengalami perundungan atau bullying oleh teman-temannya.

"Sampai suatu ketika di saat saya dimasukkan ke rumah sakit jiwa salah satu dokter bilang. Anak Bapak tidak gila, anak bapak memutuskan masuk Islam itu sangat baik. Kenapa Bapak tega, memasukkan anak ke rumah sakit jiwa?" katanya.

"Harusnya bapak bersyukur, anak bapak masuk Islam. Di situ papi, tetap kencang, masukkan rumah sakit jiwa lain lagi. Saya disekap, saya dikasih obat tidur, sampai saya bilang, kenapa kalian enggak bunuh saya sekalian dengan agama saya saat ini?"

Saat Maria berkata seperti itu, sang ayah hanya menyebutnya sebagai anak durhaka dan mempertanyakan mengapa memilih agamanya yang sekarang padahal sudah disekolahkan tinggi.

"Jawaban saya cuma satu, hidayah dari Allah," katanya.

Maju ke 2020, Maria Veronica mengungkap dirinya hampir kembali pindah agama lagi, Bunda. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

MARIA HAMPIR MURTAD DI 2020

Arab woman with veil against orange yellow sky

ilustrasi wanita berhijab/ Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets

Selama 2 tahun sejak menjadi mualaf, rupanya Maria Veronica masih berhubungan dengan keluarganya walaupun tidak dalam kondisi baik. Namun, di 2020, Maria mengaku hampir murtad lagi.

"2020 hampir murtad lagi, sampai aku hampir meninggalkan Allah saat aku dibawa ke Singapura sama om aku. Kakaknya ayah, di situ dikasih kenikmatan dunia lagi, untuk murtad," katanya.

"Tapi Allah ngeyakini aku. Aku kabur dari Singapura ke Jakarta."

Begitu kabur, Maria Veronica rupanya sudah ditunggu oleh keluarganya di bandara. Sampai di Jakarta, Maria masih ingat, ia dibawa paksa oleh keluarganya ke rumah.

"Disekap 10 hari di rumah, dipukul oleh kakak sendiri. Dari situ aku memutuskan untuk pergi dari keluarga. Hidup mati aku pasrahin sama Allah," katanya.

Setelah pergi dari keluarga, Maria tinggal sebatang kara. Namun, ia yakini diri kalau ia tak sendiri. Ia percaya Allah akan mengelilinginya orang-orang saleh dan salehah.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda