Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bayi Majikan Rewel, Babysitter Tega Pukuli agar Mau Minum Susu

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 19 May 2022 09:30 WIB

Ilustrasi bayi menangis
Ilustrasi Bayi Menangis / Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis

Kasus penganiayaan anak majikan oleh babysitter kembali terjadi, Bunda. Peristiwa ini dialami oleh bayi selebgram Vanessa Andrea yang baru berusia 9 bulan.

Hal itu terungkap dari rekaman kamera CCTV yang berada di kamar sang putra, Yaeger. Penganiayaan terjadi saat sang pengasuh memberi susu pada pukul 4 pagi.

Kronologi tersebut dibagikan oleh Andrea lewat akun Instagram miliknya, @cherrydreamy. Vanessa mengatakan, tindakan kasar sang pengasuh terjadi pada 4 dan 5 Mei 2022.

Babysitter bernama Emi Sulastri itu bertugas menjaga bayi Vanessa dan memberikan susu setiap waktu subuh. Ia telah bekerja dengan Vanessa sejak Yaeger berusia 2 bulan.

Banner 5 Tanda Melahirkan dalam Waktu DekatBanner 5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Vanessa mengaku bahwa pada hari itu, ia merasa gelisah hingga sulit tidur. Ketika terbangun di pagi hari, ia mendapatkan firasat kuat untuk mengecek rekaman CCTV melalui aplikasi ponselnya.

"Entah kenapa kok yang dibuka langsung aplikasi CCTV Yaeger dan periksa jam 4 subuh di jam minum Yaeger. Di jam ini yang kasih susu biasanya susternya ya. Aku tontonin benar-benar setiap menitnya," tulis Vanessa dalam unggahan IG Story.

Alangkah terkejutnya Vanessa ketika ia menemukan bukti babysitter itu memukul putranya. Dalam rekaman CCTV yang ia bagikan, wanita paruh baya itu tampak memukul bagian paha Yaeger ketika bayi tersebut menangis dan rewel saat diberi susu.

"Gara-gara susah minum susunya, dia bete jadi dipukul paha Yaeger. Langsung panas aku, terus buru-buru cek rekaman hari sebelumnya di tanggal 4 Mei jam 4 subuh ternyata jam segitu Yaeger juga dipukul lagi!" bebernya.

Dalam rekaman beberapa jam sebelumnya, terlihat pula sang nanny yang membawa Yaeger jauh dari sorotan kamera CCTV. Terdengar bunyi seperti barang terjatuh yang tidak bisa diketahui dengan jelas oleh Vanessa.

"Sebelum dipukul, dia kayak ada ngapain Yaeger soalnya ada suara jatuh gitu enggak kelihatan di CCTV dengan jelas karena susternya terlalu menyamping," kata Vanessa.

Setelah kepergok menganiaya bayi majikan, pengasuh tersebut tidak juga mengakui perbuatannya. Baca di halaman selanjutnya.

Saksikan juga video tentang penyebab bibir bayi hitam setelah minum ASI:

[Gambas:Video Haibunda]




NANNY TIDAK MENGAKUI PERBUATANNYA

A poor naked unwanted baby doll

Ilustrasi Bayi Korban Kekerasan / Foto: Getty Images/iStockphoto/coolmilo

Setelah melihat rekaman CCTV, Vanessa tak mengizinkan sang pengasuh untuk menyentuh bayinya. Setelah berhasil menidurkan Yaeger, Vanessa pun menghampiri Emi Sulastri dan meminta pertanggungjawaban.

"Aku enggak ada basa-basi langsung bentak dia. Terus tau enggak, dia jawab, 'Hah enggak Bu.' (masih ngeles). Katanya itu mungkin enggak sengaja dan ketepoknya tangan Yaeger karena naik-naik ke atas," cerita Vanessa.

Melihat susternya yang terus mengelak, Vanessa kemudian memperlihatkan rekaman CCTV tersebut. Vanessa mengaku menyesal tak pernah lagi memantau CCTV setelah putranya berusia 6 bulan.

"Aku sudah selalu memantau CCTV sejak dia masuk kerja. Sekitar Yaeger umur 6 atau 7 bulanan gitu baru mulai lengah, sudah enggak ngecek detail setiap menit. Bahkan ada juga hari-hari aku enggak cek CCTV karena sudah percaya," ucapnya menyesal.

"Sejak kejadian itu aku ciumin terus paha Yaeger, bilang maaf terus sama dia walau dia enggak ngerti maminya ngomong apa. Pokoknya merasa sangat bersalah," imbuhnya.

Tak hanya berbuat kasar kepada bayi yang masih berusia 9 bulan, babysitter tersebut juga memiliki sikap yang kerap membuat Vanessa tidak nyaman.

Vanessa bercerita, sang pengasuh kerap bersikap tidak sopan kepadanya karena Vanessa berusia jauh lebih muda. Ia juga sering terlibat masalah dengan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah Vanessa.

"Dia suka ngeremehin aku merasa aku kayak anak kecil, kalau ngomong jadi lebih berani. Bisa bilang ART ku cari muka. Terus banyak maunya. Memang enggak bener lah ini orang," ucap Vanessa.

"Terus pertama kerja ketauan dia ada bronkitis dan aku obati sampai tuntas, kita bantu pengobatan bolak-balik ke dokter sampai sembuh. Memang orang enggak tahu balas budi," sambungnya.

Selain Vanessa, kasus serupa juga pernah menimpa artis Nindy Ayunda yang menemukan bukti kekerasan ART pada sang anak. Baca di halaman selanjutnya.

KASUS KEKERASAN EKS ART NINDY AYUNDA PADA ANAK

10 Keseruan Nindy Ayunda Saat Kulineran hingga Bisnis Minuman Teh

Nindy Ayunda / Foto: Instagram nindyayunda

Kasus kekerasan pada anak juga pernah menimpa keluarga artis Nindy Ayunda. Sang mantan ART terseret kasus dugaan penganiayaan pada anak kedua Nindy, Akifa Dhinara Parasady Harsono atau akrab disapa Kanara.

Nindy Ayunda mengetahui perbuatan Lia yang menganiaya anak keduanya dari CCTV di rumah. Wanita kelahiran Padang ini memang memiliki firasat tak enak, sehingga memeriksa rekaman CCTV di rumahnya.

"Jadi pada hari itu perasaan aku enggak enak dan enggak tau kenapa mau cek CCTV. Padahal, selama ini aku bukan tipe orang yang pernah detail ngecek CCTV," kata Nindy dalam pesan singkat ke HaiBunda.

"Kalau kejadian yang tangannya ditarik pas makan, itu kejadian real time. Kebetulan pas lihat CCTV, langsung ada kejadian itu." sambungnya.

Setelah melihat rekaman CCTV, Nindy akhirnya tahu bahwa ini bukan kali pertama hal tersebut terjadi. Kanara ternyata sudah sering diperlakukan kasar oleh Lia.

"Setelah itu aku putar ke belakang, ternyata sudah lumayan sering Kanara diperlakukan kasar," ujar Nindy.

Rekaman video CCTV ini sempat beredar di media sosial. Dalam video terlihat, Kanara menolak makan dan itu membuat Lia kesal. Mantan ART Nindy ini lalu menarik tangan Kanara dan memaksanya makan.

Dalam persidangan, Kanara mengaku kerap dicubit hingga dipukul oleh Lia karena tak mau makan. Tak cuma disakiti secara fisik, bocah 5 tahun itu juga mengalami kekerasan psikis, yakni kerap dibilang jelek.

Nindy Ayunda mengatakan bahwa psikis putrinya terganggu karena perbuatan Lia. Hal ini bahkan membuat Kanara sulit berkomunikasi di sekolah.

Meski Lia sudah meminta maaf, Nindy mengaku sulit memaafkan Lia karena masalah tersebut menyangkut kepentingan anaknya.

"Ya Lia harus tahu sebab akibat perbuatan yang dilakukan di luar, tidak bisa melakukan, sangat tidak sepantasnya. Itu pun saya juga belum tahu maafkan atau tidak untuk saya. Apalagi karena urusan anak saya, pasti ya tidak semudah itu," ungkap Nindy.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda