
Bundapedia
Croup
Nanie Wardhani | Haibunda
Apa itu croup?
Anak-anak yang terkena croup memiliki virus yang membuat saluran udara mereka jadi membengkak. Mereka memiliki tanda batuk "menggonggong", atau sering dibandingkan dengan suara gonggongan anjing laut dan suara serak, serta mengeluarkan suara melengking bernada tinggi saat mereka bernapas.
Sebagian besar anak-anak dengan croup biasanya menjadi lebih baik dalam seminggu atau lebih.
Gejala croup
Seperti dilansir dari Kids Health, pada awalnya, seorang anak mungkin mengalami gejala pilek, seperti hidung tersumbat atau berair dan demam. Saat saluran udara bagian atas, kotak suara (laring) dan tenggorokan (trakea), menjadi teriritasi dan bengkak, anak mungkin menjadi serak dan batuk menggonggong.
Jika saluran udara terus membengkak, pernapasan menjadi lebih sulit. Anak-anak sering mengeluarkan suara bernada tinggi atau mencicit saat menarik napas, ini disebut stridor.
Mereka juga mungkin bernapas sangat cepat atau mengalami retraksi (ketika kulit di antara tulang rusuk tertarik saat bernapas). Dalam kasus yang paling serius, seorang anak mungkin tampak pucat atau memiliki warna kebiruan di sekitar mulut karena kekurangan oksigen.
Secara garis besar, berikut adalah gejala-gejala dan tanda dari croup:
- Batuk menggonggong
- Suara bernada tinggi saat bernapas (dikenal sebagai stridor)
- Bernapas lebih keras dari biasanya
- Hidung tersumbat atau meler
- Demam
Gejala croup seringkali lebih buruk di malam hari dan ketika anak sedang marah atau menangis.
Penyebab croup
Croup disebabkan oleh virus, dan virus yang sama yang menyebabkan flu biasa juga menyebabkan croup. Di negara dengan lima musim, croup paling sering terlihat pada musim gugur dan seringkali mempengaruhi anak-anak hingga usia lima tahun.
Ada dua jenis croup, croup virus dan croup spasmodik, keduanya menyebabkan batuk menggonggong. Sebagian besar kasus croup adalah virus.
Cara mendiagnosis croup
Biasanya dokter akan mendengarkan gejala batuk dan stridor. Mereka juga akan menanyakan apakah Si Kecil memiliki penyakit baru-baru ini yang menyebabkan demam, pilek, dan hidung tersumbat; dan jika anak memiliki riwayat croup atau masalah saluran napas bagian atas.
Dokter mungkin memesan rontgen leher jika croup parah dan lambat untuk menjadi lebih baik setelah perawatan. Dalam kasus croup, sinar-X biasanya akan menunjukkan bagian atas saluran napas menyempit ke titik, yang oleh dokter disebut sebagai tanda "menara".
Pengobatan dan perawatan croup
Sebagian besar kasus croup terbilang ringan dan dapat diobati di rumah. Cobalah untuk membuat Si Kecil tetap tenang, karena menangis dapat memperburuk croup.
Untuk demam, obat asetaminofen atau, hanya untuk anak di atas 6 bulan, ibuprofen dapat membuat Si Kecil lebih nyaman. Tanyakan dokter berapa banyak yang harus diberikan dan ikuti petunjuknya dengan cermat.
Menghirup udara lembap dapat membantu anak merasa lebih baik. Gunakan pelembap kabut dingin atau pancuran air panas untuk membuat kamar mandi berisi uap di mana Bunda bisa duduk bersama Si Kecil selama 10 menit. Menghirup kabut terkadang akan menghentikan batuk yang parah.
Dalam cuaca yang lebih dingin, membawa Si Kecil keluar selama beberapa menit untuk menghirup udara sejuk dapat meredakan gejala. Bunda juga dapat mencoba mengajak Si Kecil berkendara dengan jendela mobil yang sedikit diturunkan.
Si Kecil harus minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Jika perlu, berikan cairan dalam jumlah sedikit lebih sering menggunakan sendok atau penetes obat. Anak-anak dengan croup juga harus banyak istirahat.
Beberapa anak memerlukan perawatan pernapasan yang dapat diberikan di rumah sakit atau obat steroid untuk mengurangi pembengkakan di saluran napas. Terkadang, anak-anak dengan croup mungkin perlu tinggal di rumah sakit sampai mereka bernapas lebih baik, tapi kasus yang berat seperti ini jarang terjadi.
Pencegahan
Tidak ada pencegahan khusus untuk croup. Ada beberapa virus yang dapat menyebabkan croup, dan mungkin sulit untuk mengetahui virus spesifik mana yang menyebabkan kondisi tersebut, meskipun pengobatan pada umumnya sama. Tidak ada imunisasi untuk mencegah croup. Namun, imunisasi terhadap influenza dianjurkan dan dapat membantu mencegah croup yang disebabkan oleh virus influenza.
Apa yang bisa Bunda lakukan? Tidak ada cara untuk mencegah anak terkena croup. Namun, menurut Health Direct, Bunda dapat mencoba membatasi penyebaran virus penyebab croup dengan melakukan hal berikut:
- Cobalah untuk menghindari Si Kecil kontak dengan anak-anak yang tampak tidak sehat atau memiliki gejala flu.
- Cuci tangan Si Kecil sebelum mereka makan.
- Segera buang tisu bekas.
- Ajari Si Kecil (jika mereka sudah cukup besar) untuk batuk dan bersin ke siku atau tisu.
- Ajarkan Si Kecil untuk tidak menyentuh hidung, mata, atau mulut mereka dengan jari-jari mereka.
- Bersihkan permukaan secara teratur.
- Berhati-hatilah dengan kebersihan dan kesehatan umum Bunda sendiri.
- Berikan Si Kecil makanan yang sehat dan bergizi yang akan membantu mendukung sistem kekebalan mereka.
Kapan Bunda harus menghubungi dokter?
Kebanyakan anak sembuh dari croup tanpa masalah yang berkepanjangan. Tetapi beberapa anak, terutama mereka yang lahir prematur atau menderita asma atau penyakit paru-paru lainnya, dapat berisiko mengalami masalah croup.
Hubungi dokter atau dapatkan perawatan medis segera jika Si Kecil:
- Mengalami kesulitan bernapas, termasuk pernapasan yang sangat cepat atau sesak
- Terlalu kehabisan nafas untuk berbicara atau berjalan
- Tampak menarik otot leher dan dada saat bernafas
- Memiliki stridor yang semakin parah
- Pucat atau kebiruan di sekitar mulut
- Meneteskan air liur atau kesulitan menelan
- Sangat lelah atau mengantuk atau sulit dibangunkan
- Dehidrasi (tanda-tanda termasuk mulut kering atau lengket, sedikit atau tidak ada air mata saat menangis, mata cekung, haus, buang air kecil lebih sedikit)
![]() |
Mengapa cuci tangan begitu penting?
Ini adalah pesan yang perlu diulang, mencuci tangan sejauh ini merupakan cara terbaik untuk mencegah anak-anak sakit dan mencegah penyebaran kuman.
Apa cara terbaik untuk mencuci tangan?
Berikut cara menghilangkan kuman dan virus tersebut. Ajarkan ini kepada Si Kecil, atau lebih baik lagi, sering-seringlah mencuci tangan agar mereka belajar betapa pentingnya kebiasaan baik ini:
- Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir (hangat atau dingin). Pastikan airnya tidak terlalu panas untuk tangan kecil.
- Gunakan sabun dan busakan selama sekitar 20 detik. Sabun antibakteri bukanlah suatu keharusan, sabun apa pun bisa digunakan.
- Pastikan bersihkan sela-sela jari, punggung tangan, dan di bawah kuku tempat kuman suka berkeliaran. Dan jangan lupa pergelangan tangan!
- Bilas dan keringkan dengan baik dengan handuk bersih.
Kapan kita harus mencuci tangan?
Untuk menghentikan penyebaran kuman dan virus di keluarga, buatlah aturan mencuci tangan secara teratur untuk semua orang. Ini sangat penting:
- Sebelum makan dan memasak
- Setelah menggunakan kamar mandi
- Setelah membersihkan sekitar rumah
- Setelah menyentuh hewan, termasuk hewan peliharaan keluarga
- Sebelum dan sesudah mengunjungi atau merawat teman atau kerabat yang sakit
- Setelah meniup hidung, batuk, atau bersin
- Setelah berada di luar (bermain, berkebun, berjalan-jalan dengan anjing, dll.)
Bagaimana tangan bersih membantu kesehatan?
Mencuci tangan yang baik adalah garis pertahanan pertama melawan penyebaran banyak penyakit, mulai dari flu biasa hingga infeksi yang lebih serius, seperti meningitis, bronkiolitis, flu, hepatitis A, dan berbagai jenis diare.