
Bundapedia
Hindmilk
Nanie Wardhani | Haibunda
Apakah Bunda pernah mendengar istilah foremilk dan hindmilk? Jika belum, keduanya merupakan jenis Air Susu Ibu (ASI) yang Bunda produksi.
Kedua jenis ASI ini memiliki kandungan dan manfaat yang berbeda. Tapi, bukan berarti Bunda memproduksi hanya salah satu diantaranya saja. Sebab keduanya sama-sama memiliki manfaat agar Si Kecil dapat tumbuh dan berkembang.
Lalu apa itu hindmilk dan foremilk? Apa perbedaannya, serta apa pengaruhnya untuk Si Kecil?
Pengertian hindmilk
Hindmilk adalah ASI atau susu kaya kandungan lemak dan gizi dari payudara Bunda yang diekskresikan oleh puting pada periode akhir proses menyusui.
Umumnya, hindmilk terdiri dari lemak, protein, dan nutrisi penting lainnya. Hindmilk terkadang disebut juga sebagai "susu kolostrum" karena ada banyak nutrisi penting yang terkandung di dalamnya seperti imunoglobulin, vitamin A, vitamin D, dan asam lemak esensial.
Hindmilk yang kaya akan lemak berfungsi untuk membantu meningkatkan penyerapan zat gizi dalam asupan nutrisi anak, melepaskan sistem kekebalan bayi (imunitas), dan meningkatkan sintesa cairan luar dari rahim selama masa kehamilan.
Selain itu, hindmilk juga diketahui dapat membantu mengurangi risiko kejadian muntah dari bayi, masalah pencernaan dan munculnya alergi. Karena jumlah zat gizi dan nutrisi terikat yang tinggi dalam hindmilk, bayi yang mendapatkan hindmilk sering diasosiasikan dengan tumbuh secara sehat dan berat badan yang stabil.
Salah satu manfaat terbesar dari hindmilk adalah peran pentingnya dalam pencegahan kejadian infeksi usus, yaitu penyakit usus yang dapat menyebabkan diare pada bayi. Hindmilk akan membantu bayi membentuk mukus di usus, yang diyakini membantu mencegah infeksi.
Menurut pakar kesehatan, para ibu disarankan untuk menyusui bayi mereka selama minimal 6 bulan. Ini karena hindmilk memberikan manfaat yang baik bagi ibu dan bayinya. Karena itu, tetapkan rencana menyusui yang sehat untuk memberikan manfaat optimal untuk pertumbuhan awal Si Kecil.
Perbedaan hindmilk dan foremilk
ASI terdiri dari dua bagian yang berbeda, yaitu hindmilk dan foremilk. Hindmilk merupakan ASI yang keluar pada periode akhir menyusui dan memiliki konsistensi yang lebih kental dan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan foremilk. Hindmilk juga mengandung lebih banyak lemak dan kalori dibandingkan dengan foremilk.
Sementara itu, foremilk merupakan ASI yang keluar pada tahap awal menyusui dan memiliki konsistensi yang lebih cair dan warna yang lebih terang, dibandingkan dengan hindmilk. Foremilk mengandung lebih banyak cairan dan protein dibandingkan dengan hindmilk.
Kedua jenis ASI tersebut tidak ada yang tidak bermanfaat, keduanya sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Hindmilk memberikannya energi yang dibutuhkan, sementara foremilk mengandung protein yang dibutuhkan untuk membangun otot dan jaringan tubuh.
Bunda tidak perlu khawatir apakah hindmilk dan foremilk yang diberikan kepada Si Kecil seimbang atau tidak. Hal terpenting adalah menyusuinya secara teratur dan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
Jika Si Kecil terlihat sehat dan tumbuh dengan baik, maka hindmilk dan foremilk yang ia terima sudah cukup seimbang.
Manfaat hindmilk
Hindmilk memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan foremilk. Hindmilk merupakan susu yang keluar pada tahap akhir menyusui, sementara foremilk keluar pada awal sesi menyusui.
DIkutip dari Very Well Family, manfaat hindmilk bagi bayi adalah sebagai berikut.
1. Memberikan asupan nutrisi yang lebih baik
Hindmilk memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan foremilk, yang dapat membantu Si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang lebih baik. Lemak tersebut merupakan sumber energi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Hindmilk menurunkan resiko kekurangan gizi
Hindmilk dapat membantu mengurangi resiko kekurangan gizi pada Si Kecil, karena hindmilk mengandung asam lemak esensial, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tidak terbatas pada kekurangan gizi dan nutrisi, hindmilk juga mengandung zat yang disebut lactoferrin, yang memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil yang akan sangat dibutuhkan olehnya.
4. Menurunkan risiko alergi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif lebih sedikit menderita alergi terhadap makanan dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Hindmilk mungkin memainkan peran yang cukup besar dalam menurunkan risiko alergi ini.
Namun, perlu diingat bahwa hindmilk tidak dapat menggantikan asupan nutrisi yang diberikan melalui makanan pendamping yang tepat.
Tanda pemberian foremilk lebih dominan
Tanda-tanda yang bisa menunjukkan bahwa pemberian ASI foremilk lebih dominan daripada hindmilk adalah sebagai berikut:
Bayi sering terlihat masih lapar
Jika Si Kecil sering menunjukkan tanda masih lapar meskipun baru saja disusui, mungkin ini merupakan tanda bahwa asi foremilk yang diberikan lebih dominan daripada hindmilk.
Hal ini dapat terjadi karena foremilk memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan hindmilk, sehingga Si Kecil cepat merasa lapar walau baru saja menyusui dalam jumlah banyak.
Bayi mengalami diare
Apakah Si Kecil mengalami diare setelah menyusui? Mungkin ini merupakan tanda bahwa asi foremilk yang diberikan lebih dominan daripada hindmilk.
Foremilk memiliki kandungan cairan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hindmilk, sehingga dapat menyebabkan Si Kecil Mengalami diare jika diberikan terlalu banyak.
Bayi mengalami kembung
Kembung juga merupakan tanda bahwa asi foremilk yang diberikan lebih dominan daripada hindmilk. Foremilk memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan hindmilk, sehingga dapat menyebabkan Si Kecil mengalami kembung jika diberikan terlalu banyak.
Namun, perlu diingat bahwa kondisi-kondisi di atas tidak selalu merupakan tanda pasti bahwa asi foremilk lebih dominan daripada hindmilk. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor lain, seperti masalah pencernaan atau intoleransi terhadap suatu makanan.
Tips agar ASI berkualitas
Untuk menghasilkan ASI yang berkualitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Bunda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Bunda untuk menghasilkan ASI yang berkualitas:
Mulailah menyusui segera setelah bayi lahir
Ini akan membantu meningkatkan produksi ASI dan menjamin bahwa Si Kecil mendapatkan ASI yang dibutuhkan. Jika tidak memungkinkan untuk menyusui langsung setelah lahir, cobalah untuk menyusui Si Kecil sesegera mungkin setelah ia dilahirkan dan dipertemukan dengan Bunda, saat sudah kembali ke ruangan rawat jalan di rumah sakit dan setibanya di rumah.
Sering-seringlah menyusui
Sering menyusui akan membantu meningkatkan produksi ASI dan memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan cukup ASI. Biasanya, bayi yang baru lahir harus disusui setidaknya 8-12 kali dalam sehari.
Pilih posisi yang nyaman saat menyusui
Jangan lupa membuat diri Bunda merasa nyaman saat menyusui agar tidak merasa sakit. Ada beberapa posisi yang bisa dipilih, seperti posisi duduk dengan kaki ditekuk dan bayi di atas pangkuan. Pilih posisi yang paling nyaman bagi Bunda dan Si Kecil saat proses menyusui.
Jika Bunda merasa ada yang tidak nyaman dan kurang tepat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya jika merasa ada yang perlu diperhatikan.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak informasi mengenai ASI lain dalam video di bawah ini: