Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan
Ilustrasi ibu menyusui

Bundapedia

Milk Blister

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Milk blister atau lepuh susu adalah kondisi ketika pori-pori di puting susu Bunda tersumbat, yang biasanya sering terjadi selama menyusui. Milk blister terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh sepotong kulit atau sedikit ASI yang mengeras. Lepuh susu atau milk blister biasanya dapat dirawat di rumah dengan kompres hangat dan sering menyusui atau memompa.

Apa itu milk blister?

Milk blister, atau lepuh susu, terjadi ketika pori-pori pada puting tersumbat oleh sepotong kulit atau sedikit ASI yang mengeras. Kondisi ini menciptakan saluran yang tersumbat di puting dan menyebabkan susu kembali ke belakang.

Ini sering terjadi pada orang yang sedang menyusui secara langsung atau direct breastfeeding. Menurut Cleveland Clinic, milk blister menghambat aliran susu dari puting, yang jika tidak ditangani maka dapat menyebabkan saluran susu tersumbat hingga terjadi mastitis atau infeksi payudara.

Gelembung susu pada milk blister bisa menyakitkan, baik di lokasi lepuh (di puting susu) atau lebih jauh di belakang payudara. Rasa sakit meningkat selama menyusui atau memompa. Pada beberapa kasus, Bunda tidak merasakan sakit tetapi merasakan area kulit yang menonjol di putingnya.

Milk blister biasanya sembuh dengan sendirinya setelah perawatan di rumah. Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin perlu mengeringkannya.

Seperti apa bentuk milk blister?

Milk blister terlihat seperti jerawat kecil. Warnanya bisa putih, kuning, bening atau berwarna seperti daging. Kulit di sekitar lepuh bisa menjadi merah atau bengkak.

Bisakah saya menyusui dengan lepuh susu?

Bunda dapat terus menyusui saat mengalami milk blister, walau rasanya tidak akan nyaman dan akan terasa sakit. Namun justru untuk mempercepat penyembuhan, Bunda harus terus menyusui. 

Gejala milk blister 

  • Gejala paling utama pada milk blister adalah adanya bintik-bintik seperti jerawat di puting Bunda.
  • Puting nyeri atau sakit saat menyusui atau memompa.
  • Peradangan pada kulit di sekitar puting.
  • Bintik-bintik milk blister bisa disalah artikan sebagai bintik-bintik yang disebabkan oleh sariawan. Sariawan adalah infeksi jamur yang menyebabkan sensasi terbakar atau menyengat di payudara, bersamaan dengan puting gatal, merah atau merah muda. Puting mungkin juga tampak kering dan pecah-pecah. Hubungi dokter jika mencurigai Bunda atau bayi menderita sariawan.

Penyebab milk blister 

Faktor-faktor berikut menyebabkan milk blister:

Pelekatan yang buruk : Ketika bayi tidak melekat dengan benar saat menyusui, ASI tidak dikeluarkan secara efisien dari payudara. Pelekatan adalah cara bayi mengisap payudara. Jika pelekatan buruk, maka dapat menyebabkan susu menumpuk dan menyumbat saluran susu atau puting susu.

Pemasangan pompa payudara yang tidak tepat: Mengenakan flensa atau pelindung payudara yang terlalu kecil dapat menimbulkan gesekan pada puting dan menyebabkan milk blister. Flensa atau pelindung adalah penutup plastik yang menutupi payudara saat memompa ASI.

Kelebihan pasokan ASI: Jika Bunda memproduksi lebih banyak ASI daripada yang dapat dikonsumsi bayi, ASI dapat menumpuk dan menyebabkan saluran tersumbat atau milk blister.

Bra yang ketat atau tekanan pada payudara : Bra dengan underwire, tali, atau tidur tengkurap dapat memberi tekanan pada payudara dan puting Bunda. Tekanan ini berkontribusi pada saluran susu yang tersumbat dan gumpalan susu.

Ilustrasi menyusui atau menggendong bayiIlustrasi milk blister/ Foto: Getty Images/iStockphoto/damircudic

Bisakah milk blister menyebabkan saluran tersumbat?

Ya, milk blister dapat menyebabkan saluran susu tersumbat jika tidak ditangani.

Cara mengetahui apakah Bunda mengalami milk blister

Dokter tidak perlu mendiagnosis milk blister karena Bunda dapat mengobatinya di rumah. Namun, jika Bunda tidak yakin apakah benjolan di puting adalah milk blister, hubungi dokter untuk evaluasi.

Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Bunda sedang berurusan dengan milk blister adalah:

  • Ada bintik seperti jerawat di puting 
  • Bunda mengalami nyeri ringan tetapi tidak demam
  • Bintik tersebut tidak dikelilingi oleh ruam atau bercak kering.

Milk blister menonjol ke luar saat Bunda menekan payudara.

Cara menghilangkan milk blister

Milk blister cenderung sembuh sendiri dalam waktu 24 hingga 48 jam. Beberapa orang mengalami nyeri akibat milk blister selama beberapa hari atau minggu hingga kulit mengelupas dari pori-pori, tapi ini jarang sekali terjadi. Jika pori puting yang tersumbat menyebabkan rasa sakit, Bunda dapat mengonsumsi acetaminophen atau ibuprofen untuk meredakannya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan:

  • Sering-seringlah menyusu atau memompa, Sesakit apa pun rasanya, jangan berhenti memompa atau menyusu. Ini dapat membantu membuka pori puting. Posisikan bayi dengan baik agar pelekatan sempurna.
  • Berikan penghangat: Letakkan waslap hangat atau bantal pemanas di atas milk blister beberapa kali sehari. Sebaiknya lakukan tepat sebelum menyusui, jika hal ini memungkinkan.
  • Lembutkan puting dengan minyak: Oleskan minyak zaitun pada milk blister untuk melembutkan kulit yang mengeras. Oleskan dengan kapas dan biarkan minyak selama 20 atau 30 menit. Minyak akan menodai pakaian, jadi letakkan handuk atau breast pad di antara puting dan baju. Saat waktunya habis, gunakan waslap bersih untuk mengelupas milk blister.

Eksfoliasi: Gosokkan waslap bersih dan hangat dengan lembut ke area tersebut (dengan gerakan melingkar) untuk membantu menghilangkan kulit mengeras yang menyebabkan pori-pori tersumbat. Ini harus dilakukan setelah menghangatkan dan melembutkan kulit.

Bunda mungkin perlu mengulangi langkah-langkah ini beberapa kali untuk melonggarkan atau melunakkan lepuh susu.

Bagaimana saya tahu lepuh susu telah hilang?

Biasanya segumpal susu kental keluar dari pori-pori yang tersumbat setelah kulit kendur. Jika ini terjadi, Bunda dapat mencabutnya dengan tangan bersih. Bisa juga jerawat putih hilang dan tidak ada sakit lagi. Bunda mungkin perlu mengoleskan salep antibiotik atau menjaga area tersebut tetap bersih dan kering selama beberapa hari agar pori sembuh.

Hubungi dokter jika tidak ada perawatan yang berhasil membersihkan lepuh susu. Karena jika dibiarkan, milk blister bisa berkembang menjadi mastitis. Mastitis adalah infeksi payudara yang disebabkan oleh saluran susu yang tersumbat dan ini membutuhkan antibiotik.

Pencegahan milk blister

Cara terbaik untuk mencegah milk blister adalah memastikan payudara benar-benar kering. Membiarkan susu menumpuk di saluran Bunda dapat menyebabkannya tersumbat atau menyebabkan lepuh. Beberapa cara lain untuk mencegah milk blister adalah:

  • Periksa pelekatan bayi: Bayi harus diposisikan sedemikian rupa sehingga ia dapat memasukkan seluruh areola Bunda (kulit di sekitar puting) ke dalam mulutnya. Mereka harus menutup rapat dengan mulutnya dan tidak boleh hanya mengisap puting.
  • Mengubah posisi menyusui: mengubah posisi menggendong ke samping Bunda atau ke depan Bunda selama menyusui dapat mengurangi tekanan pada payudara.
  • Perah dengan tangan atau pompa susu: Jika memiliki kelebihan ASI atau tidak merasa payudara terkuras, Bunda dapat mencoba mengeluarkan ASI tambahan setelah bayi selesai menyusu. Memompa di malam hari (setelah bayi tidur lebih lama) juga dapat membantu meredakan payudara yang terlalu penuh. Payudara yang terlalu penuh rentan terhadap milk blister dan saluran yang tersumbat.
  • Bersihkan puting: Cuci puting dengan waslap untuk mencegah pori-pori tersumbat.
  • Suplemen dengan lesitin: Lesitin dapat membantu mengencerkan ASI dan membuatnya tidak terlalu lengket. Ini memudahkan susu mengalir melalui saluran.
  • Tetap terhidrasi: Minum air saat menyusui atau memompa dapat membantu mencegah saluran tersumbat.
  • Makan makanan gizi seimbang: makanan tinggi lemak jenuh, seperti makanan olahan atau cepat saji, dapat menyebabkan milk blister.

Jika Bunda terus mendapatkan lepuh susu atau saluran tersumbat, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi di dekat Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



 

Topik Terkait

Kesehatan Anak

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda