Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan
Cup feeder

Bundapedia

Cup Feeder

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Bunda mungkin akan kebingungan, bagaimana jika Si Kecil tidak bisa menyusu secara langsung ketika baru lahir? Nah, ada satu solusi yang bisa Bunda coba yaitu dengan menggunakan cup feeder.

Direct breastfeeding atau menyusui secara langsung dari payudara Bunda mungkin adalah momen yang sangat istimewa bagi Bunda mana pun. Momen ini bisa menjadi salah satu sarana membangun ikatan yang kuat antara Bunda dan Si Kecil. Hanya saja, ada kalanya Bunda tidak bisa menyusui langsung.

Cup feeder adalah sebuah gelas kecil yang mirip sloki, yang digunakan untuk memberikan ASI kepada bayi. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cup feeder memang lebih disarankan daripada menggunakan botol dot, yang sudah lebih umum digunakan oleh banyak orang selama ini. 

Lalu, sebenarnya apa sebenarnya cup feeder? Bagaimana cara menggunakannya?

Apa itu cup feeder?

Cup Feeder adalah sebuah metode baru untuk menyusui bayi yang menggunakan gelas kecil atau sloki sebagai cara untuk memberi makan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi. 

Metode yang disebut sebagai cup feeding ini dapat membantu Bunda yang terbatas dalam kemampuannya untuk menyusui bayinya secara langsung. Dengan menggunakan cangkir cup feeder ini, Bunda dapat memberikan ASI yang sehat dan bergizi untuk bayi tanpa khawatir tentang kesalahan teknik menyusui.

Cup Feeder menjanjikan banyak manfaat untuk Bunda dan Si Kecil. Dengan menggunakan cup feeder, Bunda tidak perlu khawatir tentang tingkat konsumsi ASI yang tidak mencukupi. Bunda sekarang dapat memberikan bayi Bunda dengan cukup makanan sehat dan bergizi, tanpa khawatir bahwa bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi. 

Bunda juga dapat menggunakan cup feeder dengan aman dan nyaman, tanpa harus khawatir tentang risiko berkurangnya produksi ASI.

Cup Feeder juga menjanjikan banyak manfaat untuk bayi. Dengan menggunakan cup feeder, bayi dapat menerima makanan yang lebih sehat dan bergizi, karena ASI tidak terkena oksidasi seperti pada botol. Selain itu, bayi juga dapat menerima makanan yang lebih cukup karena makanan dapat diberikan dengan lebih cepat dan mudah.

Kondisi yang membuat cup feeding jadi pilihan yang lebih baik

Beberapa kondisi yang dapat membuat cup feeding dianggap menjadi lebih baik daripada menyusui langsung dari puting pada bayi adalah:

  • Penggunaan cup feeder pada bayi yang mengalami masalah pada mulut atau rahang, seperti cleft lip atau cleft palate, yang dapat menyulitkan untuk menyusui langsung.
  • Bayi yang mengalami masalah dengan menghisap atau menelan, seperti masalah refluks atau masalah neurologis, yang dapat menyulitkan untuk menyusui langsung. 
  • Bayi dengan ibu yang mengalami masalah pada puting atau payudara, seperti puting kendur atau payudara yang sakit, yang dapat menyulitkan untuk menyusui langsung.
  • Bayi prematur yang memerlukan asupan cairan yang lebih terkontrol.
  • Bayi yang menderita HIV dari ibunya, karena menyusui dapat meningkatkan risiko penularan HIV.

Namun, perlu diingat bahwa cup feeding bukan merupakan pilihan yang lebih baik daripada menyusui langsung dari puting pada semua kondisi. Cup feeding juga harus dilakukan dengan bimbingan dari profesional kesehatan yang kompeten dalam bidangnya.

Cup feederIlustrasi menggunakna cup feeder/ Foto: iStock

Kenapa harus menggunakan cup feeder?

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa alasan mengapa cup feeding harus digunakan:

1. Meningkatkan kontrol Si Kecil terhadap makanannya

Kebanyakan bayi tidak dapat mengontrol diri dalam meminum ASI dengan baik ketika menyusu, karena mereka tidak dapat mengetahui kapan mereka benar-benar kenyang. 

Cup feeding memungkinkan bayi untuk lebih mengontrol asupannya, karena mereka dapat mengontrol jumlah yang mereka minum dan berhenti minum ketika sudah kenyang.

2. Membantu bayi yang memiliki masalah lahir

Beberapa bayi memiliki masalah lahir yang membuatnya sulit untuk menyusu. Cup feeder dapat membantu bayi yang mengalami masalah lahir untuk tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan.

3. Mengurangi risiko aspirasi

Aspirasi adalah kondisi ketika makanan atau cairan masuk ke saluran pernapasan bayi. Cup feeder membantu mengurangi risiko aspirasi karena bayi tidak perlu mengisap makanan seperti ketika menyusu.

4. Dapat membantu bayi menyesuaikan diri dengan ASI

Cup feeding dapat membantu Si Kecil menyesuaikan diri dengan ASI yang mereka konsumsi.

5. Memberikan bayi kesempatan untuk bermain

Cup feeding memberikan bayi kesempatan untuk bermain selama mereka makan. Hal ini penting karena bermain akan membantu bayi meningkatkan keterampilan motorik dan meningkatkan perkembangan mereka secara keseluruhan.

Dengan semua alasan ini, cup feeding dapat menjadi cara yang baik untuk membantu bayi mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Cup feeding juga dapat membantu membangun rutinitas makan yang baik, serta membantu meningkatkan kontrol bayi terhadap makanannya.

Cara menggunakan cup feeder 

Cup feeder memungkinkan Bunda untuk menyusui Si Kecil dengan lebih nyaman, karena posisi Bunda dapat lebih mudah dan tidak terlalu terpaku. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Bunda menggunakan cup feeder:

  • Pilihlah cup feeder yang sesuai. Pastikan cup feeder yang Bunda gunakan berkualitas tinggi dan memiliki tutup untuk menjaga kebersihan.
  • Pastikan cup feeder Bunda sudah dibersihkan dengan benar. Lapisi cup feeder dengan kain bersih, sehingga tidak ada partikel atau debu yang tertinggal.
  • Tuangkan ASI ke dalam cup feeder.
  • Pastikan bahwa cup feeder berada dalam posisi yang nyaman. Pastikan juga bayi dalam posisi yang nyaman dan proporsional.
  • Letakkan cup feeder pada mulut bayi. Pastikan bahwa cup feeder berada pada posisi yang benar, sehingga bayi dapat menghisap ASI dengan nyaman.
  • Usahakan agar ASI tidak menetes. Pastikan cup feeder tidak berada terlalu jauh dari mulut bayi.
  • Pastikan bahwa ASI tetap terjaga kebersihannya. Jika ada sisa ASI yang tertinggal, bersihkan dengan kain bersih dan segera simpan sisa ASI dalam wadah tertutup.

Bersihkan cup feeder setelah penggunaannya selesai. Bersihkan cup feeder dengan sabun dan air, dan usahakan agar sisa ASI tidak ada yang tertinggal.

Tips cup feeding

Menggunakan cup feeder memang tidak semudah yang dibayangkan. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk membantu Bunda sebagai ibu menyusui untuk memulai Cup Feeding:

1. Biasakan bayi Bunda dengan cup feeder

Beri Si Kecil beberapa menit untuk berkenalan dengan cup feeder. Mulai biasakan kepada Si Kecil tentang apa yang berada di cup feeder dan bagaimana cup feeder itu dipakai.

2. Pilih cup feeder yang tepat

Pastikan cup feeder memiliki rongga yang cukup besar dan mudah digunakan. Juga pastikan cup feeder memiliki lubang yang cukup untuk mencegah Si Kecil tersedak.

3. Mulailah dengan jumlah ASI yang sedikit

Jumlah ASI yang diberikan tidak boleh terlalu banyak. Jumlah yang tepat bergantung pada umur dan berat badan Si Kecil. Beri Si Kecil ASI yang cukup untuk mengenyangkan dan memenuhi kebutuhannya.

Cup feeding dapat menjadi cara yang efektif untuk memberi makan Si Kecil. Dengan mengikuti tips di atas, Bunda dapat mulai menggunakan cup feeder dengan aman dan efektif untuk Si Kecil. Semoga berhasil!

[Gambas:Video Haibunda]



 

Topik Terkait

Kesehatan Anak

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda