
Bundapedia
Hydrophobia
Nanie Wardhani | Haibunda
Seperti namanya, hydrophobia memang berarti ketakutan terhadap air. Tapi, hal ini terjadi bukan tanpa sebab.
Hydrophobia terkadang disamakan dengan aquaphobia. Keduanya memiliki nama yang identik sekali dengan air, yaitu hydro dan aqua. Padahal, keduanya adalah sebutan untuk kondisi yang berbeda.
Jadi, apakah itu hydrophobia? Apa gejalanya dan bagaimana mencegahnya?
Pengertian hydrophobia
Hydrophobia merupakan gejala pada seseorang yang terkena rabies, infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat pada mamalia, termasuk manusia.
Virus ini biasanya ditularkan melalui cairan mulut hewan yang terinfeksi, seperti anjing atau kelelawar, dan biasanya ditularkan melalui gigitan atau goresan.
Gejala hydrophobia biasanya muncul dalam kisaran waktu dua hingga dua belas minggu setelah infeksi, dan termasuk demam, sakit kepala, kelemahan otot, dan ketakutan terhadap air (sehingga mendapatkan nama hydrophobia).
Saat penyakit berlangsung, orang yang terinfeksi mungkin mengalami kejang-kejang, halusinasi, dan kesulitan menelan, dan akhirnya mungkin jatuh dalam koma dan meninggal.
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan hydrophobia setelah gejala muncul, tapi dapat dicegah melalui vaksinasi dan pengobatan yang cepat pada gigitan atau goresan dari hewan yang mungkin terinfeksi.
Di wilayah-wilayah di mana penyakit itu umum, penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk memvaksin hewan mereka terhadap rabies dan untuk menghindari kontak dengan hewan liar yang mungkin mengandung virus.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan ada sekitar 59.000 kematian akibat rabies setiap tahun, terutama di Afrika dan Asia. Penting untuk diingat bahwa rabies dapat dicegah melalui vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, yang merupakan strategi kunci untuk mengontrol penyebaran penyakit pada manusia.
Jika Bunda atau orang terdekat mencurigai telah digigit atau digores oleh hewan yang mungkin memiliki rabies, penting untuk segera mencari perawatan medis dan mengikuti saran dari profesional.
Secara umum, menyadari potensi bahaya gigitan dan goresan hewan, dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, adalah cara terbaik untuk menghindari efek yang menyedihkan dari hydrophobia.
Perbedaan hydrophobia dengan aquaphobia
Hydrophobia diterjemahkan dari bahasa Yunani 'hydro' yang berarti air dan 'phobia' yang berarti ketakutan. Namun, dalam konteks medis, "hydrophobia" tidak sepenuhnya diartikan sebagai ketakutan terhadap air.
Dikutip dari Healthline, hydrophobia adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gejala klinis yang muncul selama stadium akhir dari infeksi rabies.
Pada tahap ini, pasien mengalami kesulitan saat minum air karena kesulitan dalam menelan, bahkan muntah saat mencoba minum, yang diakibatkan oleh kontraksi otot-otot yang tiba-tiba pada wajah, leher dan dada yang menyebabkan kesulitan saat menelan. Namun demikian, bukan berarti pasien memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap air itu sendiri.
'Hydrophobia' dan 'aquaphobia' keduanya merujuk pada ketakutan terhadap air, tetapi perbedaannya adalah dalam konteks yang digunakan.
Sedangkan 'aquaphobia' adalah istilah yang digunakan dalam konteks psikologi untuk menjelaskan ketakutan yang berlebihan atau fobia terhadap air. Ini dapat termasuk ketakutan terhadap mandi, berenang, atau bahkan hujan.
Seseorang yang menderita aquaphobia mungkin mengalami gejala seperti ketegangan, kecemasan, atau panik saat menghadapi air.
Secara umum, hydrophobia lebih terkait dengan infeksi rabies dan merupakan gejala klinis yang muncul sebagai komplikasi dari penyakit tersebut. Sedangkan aquaphobia adalah fobia yang berdiri sendiri, yang muncul tanpa ada kaitan dengan infeksi atau penyakit medis tertentu.
Ciri-ciri hydrophobia
Ciri-ciri hydrophobia atau rabies, yang muncul selama stadium klinis dari penyakit ini, terdiri dari beberapa gejala yang sangat berbeda:
- Gejala awal yang sangat mirip dengan infeksi virus lain, seperti demam, sakit kepala, lelah, dan nyeri otot.
- Kemudian akan muncul gejala khusus yang meliputi: rasa tidak nyaman atau sakit di area yang terkena gigitan, perubahan perilaku, seperti kecemasan, agresif atau tidak biasa, serta kekakuan otot pada area wajah, leher dan dada.
- Hydrophobia, khususnya ketakutan air, salah satu gejala yang paling umum pada stadium ini. Pasien akan mengalami kesulitan saat minum air, sehingga mengalami kesulitan menelan dan bahkan muntah.
- Gejala lain dapat termasuk halusinasi, kejang-kejang, kehilangan kontrol tubuh, koma, dan akhirnya kematian.
Itu sebabnya kenapa sangat penting untuk mengambil tindakan cepat setelah melakukan kontak dengan hewan yang sakit atau diduga sakit dan memperoleh pemeriksaan medis yang tepat.
Segera menjalani perawatan setelah muncul gejala dapat mengurangi risiko kematian yang tinggi.
Pencegahan hydrophobia
Hydrophobia atau rabies adalah infeksi virus yang sangat berbahaya yang dapat menyebar melalui gigitan atau goresan dari hewan yang terinfeksi. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan hydrophobia setelah gejala muncul, ada beberapa cara untuk mencegah infeksi dan mengurangi risiko kontrak penyakit.
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi rabies. Vaksinasi harus diberikan kepada hewan peliharaan Bunda, seperti anjing dan kucing, dan orang yang bekerja atau berinteraksi dengan hewan liar yang berisiko tinggi harus juga di vaksin.
2. Hindari kontak dengan hewan liar
Untuk mengurangi risiko infeksi, hindari kontak dengan hewan liar yang mungkin mengandung virus. Jika Bunda harus berinteraksi dengan hewan liar, selalu berhati-hati dan hindari menyentuh atau menangkap hewan tersebut.
3. Segera mengobati luka gigitan atau goresan
Jika Bunda terkena gigitan atau goresan dari hewan yang diduga terinfeksi rabies, segera dapatkan perawatan medis. Pemeriksaan dan perawatan yang tepat dapat mencegah infeksi sebelum gejala muncul.
4. Pengetahuan tentang penyakit
Mengetahui gejala dari rabies dan tanda-tanda dari hewan yang sakit, serta tindakan yang harus diambil jika terpapar, dapat membantu untuk mencegah penyebaran penyakit.
Penting untuk diingat bahwa rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat menyebar dengan sangat cepat dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, mengambil tindakan preventif yang tepat dapat membantu untuk mencegah infeksi dan menjaga kesehatan.
Deteksi hydrophobia
Untuk mendeteksi hydrophobia, ada beberapa gejala klinis yang harus diperhatikan. Beberapa gejala awal meliputi demam, sakit kepala, lelah, dan lelah. Kemudian, gejala akan berkembang menjadi kejang, kesulitan bernapas, dan rasa sakit di ujung lidah.
Pada tahap akhir, pasien akan mengalami kesulitan menelan, mengalami kesulitan bicara, dan mengalami kesulitan bergerak.
Diagnosis hydrophobia dapat ditentukan melalui serangkaian tes yang meliputi tes darah, tes cairan serebrospinal, dan tes serologi. Tes darah dapat digunakan untuk menentukan adanya antibodi virus rabies dalam tubuh pasien.
Tes cairan serebrospinal dapat digunakan untuk menentukan adanya virus rabies dalam sistem saraf pasien. Tes serologi dapat digunakan untuk menentukan adanya respons imun dalam tubuh pasien terhadap virus rabies.
Jika mengalami berbagai gejala hydrophobia, jangan ragu untuk datang ke dokter ya Bunda. Semoga bermanfaat.