
Bundapedia
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Nanie Wardhani | Haibunda
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah jenis infeksi yang sangat umum terjadi pada sistem saluran kemih. ISK dapat melibatkan bagian mana pun dari sistem saluran kemih, termasuk uretra, ureter, kandung kemih, dan ginjal.
Apa itu Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada sistem saluran kemih. Jenis infeksi ini dapat melibatkan uretra (infeksinya disebut uretritis), ginjal (infeksinya disebut pielonefritis) atau kandung kemih, (infeksinya disebut sistitis).
Urin biasanya tidak mengandung bakteri (kuman). Urine adalah produk sampingan dari sistem penyaringan ginjal. Urine dibentuk ketika produk limbah dan kelebihan air dikeluarkan dari darah oleh ginjal. Biasanya, urine bergerak melalui sistem saluran kemih tanpa kontaminasi apapun. Namun, bakteri dapat masuk ke sistem kemih dari luar tubuh, menyebabkan masalah seperti infeksi dan pembengkakan ini.
Apa itu saluran kemih?
Saluran kemih membuat dan menyimpan urine, salah satu produk limbah cair tubuh. Saluran kemih meliputi bagian-bagian berikut:
Ginjal: Organ ini terletak di bagian belakang tubuh, tepat di atas pinggul. Ginjal adalah filter tubuh, membuang limbah dan air dari darah.
Ureter: Ureter adalah tabung tipis yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
Kandung kemih: Wadah seperti kantung, kandung kemih menyimpan urine sebelum meninggalkan tubuh.
Uretra: Tabung ini membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.
Infeksi saluran kemih sangat umum terjadi, terjadi pada 1 dari 5 wanita dalam hidup mereka. ISK juga dapat terjadi pada pria, lansia dan anak-anak. Satu hingga 2 persen anak-anak mengalami infeksi saluran kemih.
Siapa yang bisa terkena infeksi saluran kemih (ISK)?
Siapa pun bisa terkena ISK, tetapi lebih sering terjadi pada wanita. Ini karena uretra pada wanita lebih pendek dan lebih dekat ke anus, tempat bakteri E. coli banyak ditemukan. Lansia juga berisiko lebih tinggi terkena sistitis. Peningkatan risiko ini mungkin disebabkan oleh pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
Ada beberapa kondisi medis yang dapat dikaitkan dengan hal ini, termasuk pembesaran prostat atau prolaps kandung kemih (kondisi ketika kandung kemih jatuh atau keluar dari posisi biasanya).
Jika sering mengalami infeksi saluran kemih, dokter mungkin melakukan tes untuk memeriksa masalah kesehatan lainnya seperti diabetes atau sistem saluran kemih yang tidak normal yang mungkin berkontribusi terhadap infeksi. Orang yang sering ISK bisa diberikan antibiotik dosis rendah untuk jangka waktu tertentu untuk mencegah infeksi datang kembali.
Pendekatan hati-hati untuk mengobati ISK yang sering terjadi ini karena tubuh dapat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik dan dapat terkena infeksi jenis lain, seperti kolitis C. diff. Praktik ini sangat jarang digunakan.
Tidak semua ISK menjadi infeksi kandung kemih (sintitis). Mencegah penyebaran infeksi adalah salah satu alasan terpenting untuk mengobati ISK dengan cepat saat memiliki gejala. Infeksi dapat menyebar tidak hanya ke kandung kemih, tetapi juga ke ginjal, yang merupakan jenis infeksi yang lebih rumit daripada ISK.
Penyebab infeksi saluran kemih (ISK)
ISK disebabkan oleh mikroorganisme, biasanya bakteri, yang masuk ke uretra dan kandung kemih, menyebabkan peradangan dan infeksi. Meskipun ISK paling sering terjadi di uretra dan kandung kemih, bakteri juga dapat menyebar ke ureter dan menginfeksi ginjal.
Lebih dari 90 persen kasus infeksi kandung kemih (sistitis) disebabkan oleh E. coli, bakteri yang biasanya ditemukan di usus.
Gejala infeksi saluran kemih
ISK menyebabkan lapisan saluran kemih menjadi merah dan teriritasi (peradangan), yang dapat menimbulkan beberapa gejala berikut:
- Nyeri di bagian samping (panggul), perut, atau panggul
- Tekanan di panggul bawah.
- Sering ingin buang air kecil
- kebutuhan mendesak untuk buang air kecil (urgensi) dan Inkontinensia (kebocoran urine)
- Buang air kecil yang menyakitkan (disuria) dan ada darah dalam urine
- Sering buang air kecil di malam hari
- Warna urine tidak normal (urine keruh) dan berbau kuat atau berbau busuk
Gejala lain yang mungkin terkait dengan infeksi saluran kemih meliputi:
- Nyeri saat berhubungan seks
- Sakit penis
- Nyeri panggul (sisi tubuh) atau nyeri punggung bawah
- Kelelahan
- Demam dan menggigil
- Muntah
- Perubahan mental atau kebingungan
Diagnosis ISK
Dokter akan menggunakan tes berikut untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih:
Urinalisis: Tes ini memeriksa urine untuk sel darah merah, sel darah putih dan bakteri. Jumlah sel darah putih dan merah yang ditemukan dalam urine dapat mengindikasikan adanya infeksi.
Kultur urin: Digunakan untuk menentukan jenis bakteri dalam urine. Ini penting karena membantu menentukan pengobatan yang tepat. Jika infeksi tidak merespons pengobatan atau jika terus mengalami infeksi berulang kali, dokter mungkin menggunakan tes berikut untuk memeriksa saluran kemih apakah ada penyakit atau cedera:
- USG
- Sistoskopi
- CT scan
Pengobatan dan perawatan
Dokter akan memilih antibiotik yang sesuai dengan bakteri penyebab infeksi. Beberapa antibiotik yang umum digunakan meliputi:
- Nitrofurantoin
- Sulfonamida (obat sulfa)
- Amoksisilin
- Sefalosporin
- Trimethoprim/sulfamethoxazole (Bactrim®)
- Doksisiklin
- Kuinolon (seperti ciprofloxacin [Cipro®])
Ikuti petunjuk dokter untuk minum obat. Jangan berhenti minum antibiotik karena gejala hilang dan mulai merasa lebih baik. Jika infeksi tidak diobati sepenuhnya dengan antibiotik lengkap, infeksi bisa kambuh kembali.
Jika memiliki riwayat sering ISK, mungkin akan diberikan resep antibiotik yang sama seperti pada awal gejala. Pasien lain mungkin diberikan antibiotik untuk diminum setiap hari, dua hari sekali, atau setelah berhubungan seksual untuk mencegah infeksi. Bicaralah dengan dokter tentang pilihan pengobatan terbaik jika memiliki riwayat ISK yang sering.
Komplikasi infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih dapat dengan mudah diobati dengan antibiotik. Namun, jika tidak diobati atau jika menghentikan pengobatan lebih awal, infeksi jenis ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, seperti infeksi ginjal.
Pencegahan ISK
Menurut Cleveland Clinic, pencegahan infeksi saluran kemih (ISK) dapat dilakukan dengan perubahan gaya hidup, meliputi:
Mempraktikkan kebersihan yang baik: Bunda dapat mencegah ISK dengan mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik. Ini sangat penting bagi wanita karena uretra pada wanita jauh lebih pendek daripada pria, bakteri E. coli lebih mudah berpindah dari rektum kembali ke tubuh.
Minum banyak cairan: Menambahkan cairan ekstra, terutama air, dapat membantu menghilangkan bakteri ekstra dari saluran kemih. Minum enam sampai delapan gelas air per hari.
Mengubah kebiasaan buang air kecil: Buang air kecil dapat memainkan peran besar dalam menghilangkan bakteri dari tubuh. Urine adalah produk limbah dan setiap kali mengosongkan kandung kemih, Bunda mengeluarkan limbah itu dari tubuh. Sering buang air kecil dapat mengurangi risiko terkena infeksi, terutama jika sering mengalami ISK.
Minum banyak cairan akan mendorong hal ini, tetapi pastikan untuk menghindari cairan dan makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih. Ini termasuk alkohol, jus jeruk, minuman berkafein dan makanan pedas. Bunda juga harus mencoba buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks. Ini membantu menghilangkan bakteri yang mungkin telah masuk selama hubungan seksual. Bunda juga bisa membasuh area genital dengan air hangat sebelum berhubungan intim.
Menggunakan pelumas berbahan dasar air saat berhubungan seks: Jika mengalami kekeringan vagina dan menggunakan pelumas saat berhubungan seks, gunakanlah yang berbahan dasar air. Bunda mungkin juga perlu menghindari spermisida jika sering mengalami ISK.
Mengganti pakaian: hindari pakaian ketat sebenarnya dapat membantu mencegah bakteri tumbuh di saluran kemih. Bunda juga bisa beralih ke celana dalam katun. Ini akan mencegah kelembapan ekstra terperangkap di sekitar uretra.
Pada beberapa wanita pasca menopause, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan krim vagina yang mengandung estrogen. Ini dapat mengurangi risiko mengembangkan ISK dengan mengubah pH vagina. Bicaralah dengan dokter jika mengalami ISK berulang dan telah menopause.
Suplemen yang dijual bebas juga tersedia untuk ISK. Ini terkadang direkomendasikan untuk pencegahan bagi yang sering mengalami ISK. Bicaralah dengan dokter sebelum memulai suplemen apa pun dan tanyakan apakah ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk Bunda.
Infeksi saluran kemih (ISK) biasanya merespons pengobatan dengan sangat baik. ISK mungkin tidak nyaman sebelum memulai perawatan, tetapi begitu dokter mengidentifikasi jenis bakteri dan meresepkan obat antibiotik yang tepat, gejala akan membaik dengan cepat.