

Bundapedia
Motorik Halus
Nanie Wardhani | Haibunda
Apa yang dimaksud dengan keterampilan motorik halus?
Keterampilan motorik halus adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi jari, tangan, dan pergelangan tangan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari. Keterampilan motorik halus membutuhkan ketangkasan manual dan mulai berkembang pada bayi dan anak-anak, serta akan meningkat seiring waktu dengan kedewasaan.Â
Contoh keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus digunakan setiap hari untuk menyelesaikan tugas-tugas perawatan diri, aktivitas kehidupan sehari-hari, dan tugas-tugas yang berhubungan dengan sekolah dan pekerjaan. Contoh keterampilan motorik halus meliputi:
- Menggosok gigi
- Menulis dengan pensil atau penaÂ
- Menggunakan garpu atau sendok
- Memotong dengan pisau atau gunting
- Mengancingkan kemeja
- Membuka dan menutup ritsletingÂ
- Mengetik
- Memutar kunci
- Memutar kenop pintu
- Membalik halaman buku
- Mengikat tali sepatu
Apa bedanya keterampilan motorik halus dengan keterampilan motorik kasar
Keterampilan motorik halus membutuhkan koordinasi otot-otot kecil dan persendian jari, tangan, dan pergelangan tangan. Keterampilan motorik kasar membutuhkan otot dan persendian yang lebih besar untuk mengkoordinasikan gerakan lengan, kaki, dan tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garis waktu pembentukan keterampilan motorik halusÂ
Bayi mulai mengembangkan keterampilan motorik halus pada usia 1 atau 2 bulan, lalu mereka menyempurnakannya dan mempelajari yang baru sepanjang proses pertumbuhan. Keterampilan motorik halus lanjutan membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang, seperti yang digunakan untuk memainkan alat musik atau membuat jenis seni tertentu, dan dapat terus berkembang hingga dewasa.Â
Menurut Very Well Health, anak-anak biasanya mencapai keterampilan motorik halus tertentu sepanjang garis waktu yang diprediksi dengan pencapaian pada usia yang berbeda, seperti berikut ini:
Usia 2 bulan
- Buka tangan dari kepalan tangan yang tertutup
- Kedua tangan memegang sesuatu bersamaanÂ
- Pegang mainan kerincingan jika diletakkan di tangan mereka
Usia 4–6 Bulan
- Menjangkau objek
- Memegang benda yang diletakkan di telapak tangan
- Memindahkan benda antara mulut dan tangan
- Kedua tangan saling berpeganganÂ
Usia 8 bulan
- Memegang benda-benda kecil dengan jariÂ
- Mengambil barang kecil dari wadahÂ
- Memukul-mukul sendok di permukaan meja
Usia 10–12 bulan
- Menjepit objek di antara ibu jari dan jari telunjuk
- Melempar benda
- Mengaduk dengan sendok
Usia 1–2 tahun
- Memegang krayon
- Tulisan cakar ayam
- Mencoba menumpuk dua kubus
Usia 2–3 tahun
- Membuat 'kereta' dari kubus
- Menumpuk kubus
- Sikat gigi mereka dengan bantuan
- Mengenakan mantel tanpa bantuan
Usia 3–4 tahun
- Memasukkan atau meronce manik-manik di seutas tali
- Makan mandiri
- Buka tombol
- Menuang cairan dari satu wadah ke wadah lainnya
- Menggambar objek
Usia 4–5 tahun
- Memotong dengan gunting
- Menulis nama depan mereka
- Berpakaian sendiri
- Membersihkan diri setelah buang air
Usia 5–6 tahun
- Gunakan jepitan untuk memindahkan benda-benda kecil
- Mandi mandiri
- Tulis nama lengkap mereka
Usia 6Â tahun ke atas
- Ikat sepatu mereka
- Salin gambar bendera
- Tulis kalimat pendek
![]() |
Cara meningkatkan keterampilan motorik halus
Menurut Very Well Family, dalam hal membantu anak Bunda mengembangkan keterampilan motorik halusnya, Bunda tidak perlu melakukan sesuatu yang mewah atau membeli mainan mahal. Sebagian besar anak dapat melatih dan meningkatkan keterampilan motorik halus mereka melalui permainan dan tindakan normal setiap hari.
Misalnya, Bunda bisa mengajak anak Bunda untuk membantu di dapur dengan membuat kue, menata meja, atau menuangkan susunya sendiri. Bunda juga dapat membiarkan mereka melatih keterampilan motorik halus dengan menggunakan pinset untuk mengambil barang atau berlatih memasang karet gelang di sekitar cangkir.Â
Berikut adalah beberapa cara lain untuk melatih keterampilan motorik halus di rumah.
1. Mainan dan permainan
Banyak mainan mengembangkan keterampilan motorik halus, termasuk untuk bayi dan balita. Untuk anak usia sekolah, puzzle serta permainan papan dengan potongan dan bagian untuk diambil dan dipindahkan sangat ideal untuk mengembangkan keterampilan ini.Â
2. Menggambar dan mewarnai
Bunda dapat membantu anak Bunda melatih keterampilan motorik halusnya dengan menggambar menggunakan spidol, krayon, pensil warna, dan kapur tulis. Gambar tidak harus sempurna, dan mencoret-coret bagus untuk mengembangkan keterampilan motorik halusnya.
3. Membuat kerajinan
Aktivitas memotong kertas membangun keterampilan dan kontrol otot dan bisa sesederhana atau serumit yang Bunda inginkan. Pemula dapat mulai dengan memotong rantai kertas dan melanjutkan ke proyek yang lebih kompleks.
Untuk anak yang lebih besar, cobalah origami, seni melipat kertas yang menyenangkan. Gunakan kertas konstruksi, kertas kado, atau kertas dekoratif lainnya untuk membuat bentuk origami.Â
Selain itu, Bunda juga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan memberi mereka kesempatan untuk melakukan hal-hal berikut:Â
- Mengerjakan puzzle
- Membantu mengatur meja
- Menggambar atau mencoret-coret
- Memotong dengan gunting yang aman untuk anak
- Membuka dan menutup wadah dengan penutup
Orang dewasa dapat kehilangan kemampuan mereka untuk melakukan keterampilan motorik halus akibat kelemahan tangan dan jari yang didapat akibat penuaan, berbagai bentuk artritis, dan kondisi neurologis seperti stroke dan penyakit Parkinson. Berlatih senam tangan dan jari, bersamaan dengan menghadiri terapi okupasi dapat meningkatkan keterampilan motorik halus.Â
Kapan harus berbicara dengan dokter
Jika Bunda memperhatikan Si Kecil tidak mencapai tonggak sejarah, Bunda harus berbicara dengan dokter. Kondisi tertentu seperti gangguan spektrum autisme, cerebral palsy, sindrom Down, distrofi otot, dan lainnya dapat memengaruhi kemampuan anak untuk melakukan gerakan motorik halus.Â
Penuaan dan kondisi neurologis juga dapat memengaruhi koordinasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas motorik halus. Jika mengalami kesulitan dengan tugas hidup sehari-hari, bicarakan dengan dokter. Terapi okupasi dapat bermanfaat untuk melatih dan meningkatkan gerakan motorik halus.
Keterampilan motorik halus adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi jari, tangan, dan pergelangan tangan untuk meraih, memegang, dan memanipulasi objek untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, seperti menyikat gigi, mandi, makan, menulis/menggambar, dan berpakaian.
Bayi dan anak kecil biasanya mengikuti garis waktu umum untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, tetapi mungkin membutuhkan waktu lebih lama jika mereka memiliki kondisi kesehatan tertentu. Jika Bunda mengkhawatirkan keterampilan motorik halus anak atau Bunda sendiri, bekerja sama dengan terapis okupasi dapat membantu.
Melakukan keterampilan motorik halus sangat penting untuk menjaga kemandirian dengan tugas sehari-hari dan aktivitas hidup sehari-hari. Jika Bunda menyadari Bunda kehilangan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik halus atau jika anak mengalami kesulitan atau membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk mempelajari keterampilan motorik halus, bicarakan dengan dokter tentang memulai terapi okupasi.
Â