

Bundapedia
Motorik Kasar
Nanie Wardhani | Haibunda
Saat bayi tumbuh dan mulai menjelajah lingkungannya mereka mengembangkan keterampilan baru. Keterampilan motorik kasar adalah satu set keterampilan yang akan mereka tambahkan ke kehidupan mereka.
Apa itu keterampilan motorik kasar?
Keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan otot seluruh inti tubuh, seperti perut dan punggung, serta otot lengan dan kaki. Ini mencakup:
- Duduk
- Berjalan
- Berlari
- Melompat
- Mengangkat (sendok, sikat rambut, dll)
- Menyepak
- Dan lain-lainÂ
Selain itu ada juga keterampilan motorik kasar yang perlu dilatih seperti:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Mengendarai sepeda
- Bermain olahraga seperti sepak bolaÂ
- Bermain rollerblade
- Berenang
Saat menggunakan keterampilan motorik kasarnya, anak juga melatih keseimbangan, koordinasi, koordinasi tangan dan mata, serta memperkuat jalur saraf di otaknya.
Perbedaan motorik kasar dan motorik halus
Keterampilan motorik kasar melibatkan otot-otot yang lebih besar, sementara motorik halus melatih otot-otot tangan, jari, dan pergelangan tangan yang lebih kecil. Keterampilan motorik halus mengenai ketangkasan.
Berikut contohnya: Anak menggunakan motorik kasar untuk mengangkat sisir, tetapi keterampilan motorik halus untuk memegangnya.
Anak membutuhkan keterampilan motorik halus untuk melakukan hal-hal yang sedikit lebih sulit seperti:
- Memegang pensil atau gunting
- Menulis
- MemotongÂ
- MeronceÂ
- Bermain Lego
- Mengancingkan bajuÂ
Keterampilan motorik kasar yang dikembangkan dengan tepat dapat membantu anak membangun keterampilan motorik halusnya. Mengetahui cara duduk akan memberi anak kemampuan untuk berada di meja dan berlatih mengendalikan gerakan di bahu, lengan, tangan, dan jari mereka.
Keterampilan motorik kasar pada usia yang berbeda
Keterampilan motorik kasar apa yang sesuai dengan usia, dan apa saja yang harus diwaspadai di setiap tahap? Berikut daftarnya, seperti dilansir dari Healthline.
Usia 0–3 bulan
Saat refleks kaget bayi memudar, Bunda akan melihat gerakan mereka jadi lebih terkontrol. Dengan koordinasi tangan-mata yang berkembang, bayi dapat memainkan mainan berwarna cerah. Saat diletakkan tengkurap, mereka akan mengangkat kepala dan dadanya.
Usia 3–6 bulan
Pada usia ini, bayi lebih banyak bergerak. Biasanya, mereka akan mulai berguling dari belakang ke samping, kemudian dari perut ke punggung dan sebaliknya. Pegang tangan bayi saat telentang dan tarik dengan lembut ke posisi duduk.Â
Usia 6–9 bulan
Awalnya, bayi akan duduk dengan bantuan. Kemudian, mereka bisa duduk sambil bersandar pada tangan. Terakhir, saat otot punggung dan perut semakin kuat, mereka bisa duduk sendiri. Saat lebih banyak bergerak, mereka mulai meluncur di perutnya untuk menjelajah. Lalu bangkit dengan tangan dan lutut untuk bergoyang maju mundur. Dan kemudian tiba-tiba mereka akan mulai merangkak.
Usia 1 tahun
Setiap menarik diri untuk berdiri, mereka melatih otot-otot kakinya. Bantu arahkan ke koordinasi yang baik dan bayi akan mulai mengambil beberapa langkah tentatif, selama ada sesuatu untuk dipegang, seperti meja atau celana Bunda. Bayi baru tahu mereka dapat melihat apa yang terjadi di sekitar mereka jauh lebih baik jika sedang duduk. Perhatikan saat mereka duduk sendirian.
Usia 2 tahun
Balita tidak hanya bisa berjalan dengan baik, tetapi juga mulai berlari. Namun hati-hati, pada tahap ini masih mudah untuk jatuh. Pada tahap ini, anak sudah bisa melompat dengan kedua kakinya.
Usia 3 tahun
Saat otot kaki semakin kuat dan keseimbangan meningkat, mereka dapat berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik. Menjajakan sepeda roda tiga atau balance bike membutuhkan koordinasi tangan-mata dan koordinasi lengan-kaki yang mulai mereka kuasai.Â
Usia 4 tahun
Menyeimbangkan dengan satu kaki sekarang sangat mudah, jadi anak Bunda mulai melompat dengan satu kaki. Permainan bola menjadi lebih menyenangkan karena kini anak Bunda hampir selalu bisa menangkap bola.
Usia 5 tahun
Bersiaplah untuk permainan lompat tali sekarang karena Si Kecil dapat melakukannya.
Dengan keterampilan motorik kasar yang berkembang dengan baik, dia siap belajar cara berselancar dan berenang.
![]() |
Bagaimana jika Si Kecil mengalami keterlambatan keterampilan motorik kasar?
Jangan lupa bahwa setiap anak berbeda-beda, sehingga bukan masalah jika dia mungkin tidak mengikuti pedoman yang diberikan. Kita semua berkembang selaras dengan jam internal kita sendiri. Terlepas dari itu, berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan:
- Jika Si Kecil tidak tertarik dengan aktivitas fisik yang senang dilakukan teman sebayanya. Bahkan, mereka mencoba untuk menghindari teman sebayanya.
- Jika Si Kecil melakukan kesalahan dengan sengaja untuk menutupi bahwa mereka kesulitan melakukannya.
- Jika Si Kecil memberi tahu anak lain cara menangkap bola, atau melompat tetapi mereka tidak ikut serta dalam permainan.
Kapan harus menghubungi dokter?
Jika Si Kecil tidak memenuhi banyak pencapaian di atas, Bunda mungkin ingin menghubungi dokter anak untuk evaluasi. Biasanya, intervensi dini dengan ahli terapi fisik atau okupasi pediatri dapat menutup celah yang ada.
Terkadang orang tua memperhatikan bahwa anak mereka mengalami kesulitan di banyak bidang aktivitas fisik. Misalnya, jika Si Kecil canggung, memiliki gaya berjalan yang tidak stabil sehingga sulit untuk menegosiasikan langkah, dan tidak dapat mengatur untuk mengikat sepatu atau menyelesaikan proyek seni dan kerajinan.
Ketika beberapa tanda muncul bersamaan, mereka mungkin menandakan kondisi yang dikenal sebagai gangguan koordinasi perkembangan. Bicaralah dengan dokter anak jika Bunda khawatir.
Kegiatan untuk mendorong keterampilan motorik kasar pada Si KecilÂ
Ada banyak cara untuk mendorong keterampilan ini pada berbagai tahap.
Bayi
Latihan posisi kepala. Ganti sisi tempat memposisikan kepala bayi saat membaringkannya. Ini mendorong bayi mengangkat kepalanya dan memperkuat kedua sisi lehernya.
Tengkurap. Posisi ini memperkuat otot leher dan punggung bayi. Buat bayi tertarik dengan mainan warna-warni di depan mereka.
Mendudukkan bayi. Dukung si kecil mengembangkan keterampilan motorik untuk duduk mandiri. Saat mereka belajar, tawarkan bantuan untuk menjaga mereka tetap stabil.
Tempel post-it di dinding. Setelah dapat berdiri tegak, coba letakkan Post-It di dinding di luar jangkauan duduknya. Mereka akan senang berusaha menariknya dari dinding.
Pergerakan bebas. Setelah menciptakan ruang yang aman, biarkan Si Kecil bergerak bebas. Coba sebarkan mainan favorit di sekitar ruangan dan saksikan mereka merangkak ke harta karunnya.
Balita
Banyak jalan-jalan. Balita Bunda butuh banyak kesempatan berlatih berjalan. Ciptakan ruang aman di rumah untuk ini dengan menyiapkan tempat bermain. Beri anak banyak waktu untuk berjalan-jalan saat berada di halaman berumput atau di taman.
Bermain pasir. Ini mungkin terlihat seperti permainan anak-anak, tetapi saat Si Kecil menggali, menyendok, menuangkan, dan menyaring, mereka melatih keterampilan motorik kasarnya.
Buat rintangan. Siapkan benda-benda yang aman di sekitar ruangan sehingga Si Kecil perlu merunduk, merangkak, melangkah ke samping, meraih, menarik diri, dan bahkan memindahkan barang untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain.
Pra sekolah
Keterampilan motorik kasar sebagian besar dikembangkan sejak dini dan hanya melibatkan kelompok otot besar. Setelah anak memiliki keterampilan tersebut, mereka dapat menambahkan lapisan keterampilan lainnya seperti koordinasi, perkembangan otot, postur tubuh, keseimbangan, dan lainnya.
Beberapa contoh membangun keterampilan motorik kasar mereka meliputi:
- Main jingkat dan skipping
- Lompat trampolin
- Renang
- Memainkan alat musik
Menemani anak melalui perjalanan hidupnya adalah salah satu hal paling memuaskan yang pernah dilakukan, nikmati perjalanan ini, Bunda, karena tanpa terasa suatu saat semua pasti berlalu dan akan Bunda rindukan.