
Bundapedia
Partus Prematur
Nanie Wardhani | Haibunda
Kita seringkali tidak mengenali berbagai istilah asing yang sebenarnya memiliki arti yang telah kita ketahui, seperti salah satunya adalah partus prematur.
Partus prematur adalah sebutan lain untuk kelahiran prematur. Partus prematur memiliki beberapa tanda apabila Bunda akan mengalaminya. Tapi, bukan berarti kondisi ini dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas.
Jadi, apa itu partus prematur atau kelahiran prematur? Bagaimana Bunda bisa mencegahnya?
Pengertian partus prematur
Dikutip dari Mayo Clinic, partus prematur atau kelahiran prematur merupakan kondisi di mana bayi dilahirkan sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu.
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan dan perkembangan di masa depan dibandingkan dengan bayi yang lahir pada waktu yang tepat.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab partus prematur, seperti riwayat kehamilan yang tidak normal, infeksi pada Bunda dan Si Kecil, preeklamsia, dan masalah kesehatan pada Bunda seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Namun, terkadang partus prematur bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
Untuk mencegah partus prematur, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Bunda, seperti menjaga pola makan yang sehat, menghindari merokok dan alkohol, menghindari stres yang berlebihan, dan menghindari aktivitas fisik yang berat.
Selain itu, periksakan diri secara rutin ke dokter untuk memastikan kehamilan berjalan dengan normal.
Jika Bunda mengalami tanda-tanda partus prematur seperti kontraksi yang teratur dan terus-menerus, perut yang terasa kencang, pendarahan, dan cairan ketuban yang keluar, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit.
Dokter akan memberikan perawatan khusus untuk bayi yang lahir prematur, seperti memberikan bantuan pernapasan, memberikan makanan melalui selang, dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan.
Bunda juga akan diberikan perawatan untuk mempercepat pemulihan setelah melahirkan.
Jadi, partus prematur adalah kondisi serius yang perlu diperhatikan oleh Bunda. Lakukan tindakan pencegahan dan periksakan diri secara teratur ke dokter agar kehamilan berjalan dengan normal dan bayi dapat lahir dengan sehat.
Penyebab kelahiran prematur
Partus prematur atau kelahiran prematur dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Beberapa diantaranya dapat Bunda cegah sejak dini lho.
Beberapa penyebab umum dari partus prematur meliputi riwayat kehamilan yang tidak normal, infeksi pada Bunda dan Si Kecil, preeklamsia, dan masalah kesehatan pada Bunda seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
1. Riwayat kehamilan sebelumnya
Riwayat kehamilan yang tidak normal dapat terjadi ketika terjadi masalah pada plasenta, seperti placenta previa atau abrupsi plasenta. Infeksi pada Bunda dan Si Kecil dapat memicu partus prematur karena infeksi dapat memicu terjadinya kontraksi rahim yang terlalu awal.
2. Preeklamsia
Preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi yang terjadi selama kehamilan, dapat memicu partus prematur karena dapat mengganggu aliran darah ke bayi.
3. Faktor kesehatan lainnya
Masalah kesehatan pada Bunda seperti diabetes atau tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan partus prematur.
Bunda yang menderita diabetes atau tekanan darah tinggi harus selalu memantau kesehatannya dan mengikuti saran dari dokter agar kehamilan berjalan lancar.
Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko partus prematur meliputi merokok, menggunakan narkoba atau alkohol selama kehamilan, kehamilan ganda, usia Bunda yang terlalu muda atau terlalu tua, serta tekanan emosional atau stres yang berlebihan.
Untuk mencegah partus prematur, Bunda perlu menjaga pola makan yang sehat, menghindari merokok, alkohol, dan narkoba, serta menghindari stres yang berlebihan.
Bunda juga perlu rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dan mengikuti saran dokter untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
![]() |
Apa saja ciri-ciri partus prematur?
Bunda perlu mengetahui tanda-tanda dari partus prematur. Tanda-tanda partus prematur dapat berupa kontraksi rahim yang teratur dan terus-menerus, terutama jika kontraksi tersebut dirasakan lebih dari 4 kali dalam waktu 1 jam. Bunda juga dapat merasakan perut yang terasa kencang dan tegang, serta punggung yang sakit atau terasa nyeri.
Selain itu, tanda-tanda partus prematur juga dapat berupa keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal, seperti cairan ketuban yang keluar sebelum waktunya. Jika Bunda mengalami pendarahan dari vagina atau merasa nyeri saat buang air kecil, ini juga dapat menjadi tanda dari partus prematur.
Jika Bunda mengalami tanda-tanda tersebut, segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter atau perawat akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah Bunda benar-benar mengalami partus prematur atau tidak.
Jika diketahui bahwa Bunda mengalami partus prematur, dokter atau perawat akan memberikan perawatan dan tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan Bunda dan Si Kecil.
Tindakan tersebut dapat berupa memberikan obat untuk menghentikan kontraksi rahim, memberikan steroid untuk membantu perkembangan paru-paru bayi, atau menyarankan istirahat di tempat tidur yang ketat.
Cara mencegah kelahiran prematur
Partus prematur atau kelahiran prematur bisa membahayakan kesehatan bayi dan Bunda. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk melakukan tindakan pencegahan agar menghindari risiko terjadinya partus prematur.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah partus prematur.
1. Rutin periksa ke dokter
Bunda perlu rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan Bunda dan Si Kecil dalam keadaan baik. Dokter dapat memeriksa perkembangan kehamilan dan mengetahui tanda-tanda awal partus prematur yang mungkin tidak terlihat oleh Bunda.
2. Makan makanan sehat dan bergizi
Makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi dan menjaga kesehatan Bunda. Bunda perlu mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, dan protein.
3. Istirahat yang cukup
Bunda perlu menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi stres dan menghindari kelelahan, yang dapat memicu terjadinya partus prematur.
4. Hindari stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memicu terjadinya partus prematur. Oleh karena itu, Bunda perlu menjaga kesehatan mental dengan cara menghindari stres dan kecemasan yang berlebihan.
5. Hindari merokok dan minuman beralkohol
Merokok dan minuman beralkohol dapat membahayakan kesehatan Bunda dan bayi. Keduanya dapat memicu terjadinya partus prematur dan berbagai komplikasi lainnya.
Dengan melakukan tindakan pencegahan di atas, Bunda dapat membantu mencegah terjadinya partus prematur dan menjaga kesehatan bayi serta dirinya sendiri.
Namun, jika Bunda mengalami tanda-tanda partus prematur, segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Itulah pengertian dari partus prematur, atau biasa yang disebut sebagai kelahiran prematur. Semoga bermanfaat ya, Bunda.