Ilustrasi Timbangan

Bundapedia

Kalkulator BMI

Annisa Karnesyia   |   Haibunda

Kalkulator BMI dapat digunakan untuk mengecek berat masa ideal seseorang. Dalam Bahasa Indonesia, BMI (Body Mass Index) disebut juga Indeks Massa Tubuh (IMT), Bunda.

Menurut Kamus Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) daring, IMT merupakan salah satu cara untuk menentukan status gizi dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan. Perhitungan untuk menentukan IMT ini paling cocok digunakan untuk orang dewasa.

Kalkulator BMI bisa bermanfaat untuk menilai faktor risiko untuk kondisi kesehatan tertentu. Meski begitu, alat skrining medis ini tidak selalu menjadi asumsi akurat dari kegemukan. Demikian seperti dilansir laman Cleveland Clinic.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kegunaan kalkulator BMI

Kalkulator BMI dapat digunakan untuk beberapa tujuan medis atau bahkan tujuan pribadi. Berikut beberapa kegunaan kalkulator BMI:

1. Mengetahui berat badan ideal

Bunda dapat menggunakan kalkulator BMI untuk mengetahui berat badan, apakah sudah ideal atau tidak. Hasil yang didapat dari BMI dalam pengukuran ini adalah berat badan kurang (kurus), normal, atau kegemukan dan obesitas.

2. Skrining risiko kesehatan

Hasil pengukuran dengan BMI juga dapat digunakan untuk skrining awal risiko kesehatan. Misalnya, bila hasil BMI adalah kurang (kurus), maka seseorang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kondisi medis, seperti:

  • Malnutrisi
  • Anemia
  • Sistem kekebalan tubuh melemah
  • Mudah terserang infeksi atau penyakit
  • Osteoporosis
  • Infertilitas

Sementara itu, semakin tinggi nilai BMI, maka Bunda juga dapat berisiko terkena beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Diabetes tipe 2
  • Batu empedu
  • Osteoartritis
  • Apnea tidur
  • Kanker tertentu, termasuk usus besar, payudara, endometrium, dan kandung empedu
  • Depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya

Cara mengecek berat masa ideal dengan kalkulator BMI

Ada rumus khusus untuk mengecek berat masa ideal dengan kalkulator BMI, Bunda. Menurut Kemenkes RI, BMI didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2).

Berikut rumus penentuan Body Mass Index (BMI) atau IMT:

Menghitung IMT

Hasil dari BMI terbagi dalam beberapa kategori. Berikut kategori hasil BMI, termasuk ambang batasnya untuk orang Indonesia:

Kurus

  • BMI < 17,0 = kekurangan berat badan tingkat berat (sangat kurus)
  • BMI 17,0 - 18,4 = kekurangan berat badan tingkat ringan

Normal

  • BMI normal adalah 18,5 - 25,0

Gemuk

  • BMI 25,1 - 27,0 = kelebihan berat badan tingkat ringan
  • BMI > 27,0 = kelebihan berat badan tingkat berat (obesitas)

Contoh perhitungan BMI

Seorang Bunda bernama Sari memiliki berat badan sebesar 70 kg dengan tinggi badan 165 cm. Berapa BMI-nya?

Jawaban:

  • Tinggi badan 165 cm = 16,5 m
  • Nilai BMI Bunda Sari = 70 : (1,65 x 1,65) = 25,71 kg/m2

Maka, nilai BMI dari Bunda Sari adalah 25,71, dan sudah masuk dalam kategori kelebihan berat badan tingkat ringan atau kegemukan.

Ilustrasi DietIlustrasi Ukur BMI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska

Keterbatasan kalkulator BMI

Kalkulator BMI dapat digunakan bagi Bunda yang sedang program diet menurunkan berat badan. Meski begitu, kalkulator BMI ini tetap memiliki keterbatasan. Berikut penjelasannya:

1. Keterbatasan dalam mendiagnosis jenis berat badan

BMI tidak dapat membedakan antara massa tubuh tanpa lemak dan massa lemak dalam tubuh. Misalnya, seseorang dapat memiliki hasil BMI yang tinggi (karena berotot), namun tetap memiliki massa lemak yang sangat rendah. Begitu pun sebaliknya.

Berikut beberapa orang yang tidak bisa menggunakan kalkulator BMI standar untuk menilai lemak tubuhnya:

  • Atlet dan binaragawan
  • Anak-anak dan remaja
  • Ibu hamil
  • Berusia di atas 65 tahun
  • Mengalami atrofi otot (pengecilan) akibat kondisi medis

2. Keterbatasan sebagai alat skrining kondisi kesehatan

Kalkulator BMI memang dapat digunakan sebagai alat skrining untuk menilai risiko kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Meski begitu, alat ini tetap memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

BMI tidak dapat mengukur lokasi atau distribusi lemak tubuh, yang dikaitkan dengan risiko kondisi masalah kesehatan karena penumpukan lemak.
Hubungan antara hasil BMI dan tingkat kematian seringkali tidak memperhitungkan faktor-faktor, seperti riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, dan kolesterol tinggi (dislipidemia), usia rata-rata anggota keluarga, atau riwayat kanker dalam keluarga.

Kalkulator BMI online

Selain menghitung secara manual, Bunda juga bisa memanfaatkan kalkulator BMI online untuk memastikan berat badan ideal atau tidak. Saat ini, sudah banyak website dan aplikasi kesehatan yang menyediakan kalkulator BMI.

Kalkulator BMI di website atau aplikasi ini mudah digunakan. Bunda hanya diminta memasukkan berat badan dan tinggi badan untuk langsung mendapatkan hasilnya. Beberapa aplikasi bahkan menyediakan konsultasi dengan pakar bagi yang hasilnya rendah atau tinggi (obesitas).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Topik Terkait

Kesehatan Anak

HIGHLIGHT