

Bundapedia
Keguguran Bayi Kembar
Annisa Karnesyia | Haibunda
Keguguran bayi kembar dapat terjadi di awal atau setelah usia 20 minggu kehamilan. Perawatan setelah keguguran bayi kembar menjadi penting bila seorang perempuan kehilangan dua anaknya dalam satu kehamilan, Bunda.
Perlu diketahui, dalam satu kehamilan kembar, seorang perempuan dapat mengandung lebih dari dua atau tiga janin. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa hamil kembar dapat terjadi bila lebih dari satu sel telur dilepaskan dan setiap sel telur dibuahi oleh sperma, serta lebih dari satu embrio dapat tumbuh di dalam rahim.
Ketika satu telur yang dibuahi membelah, itu akan menghasilkan banyak embrio yang identik. Jenis kehamilan ini menghasilkan kembar identik atau lebih. Jenis kembar fraternal lebih banyak ditemukan daripada kembar identik.
Kehamilan kembar hanya bisa didiagnosis melalui pemeriksaan darah atau USG. Pemeriksaan darah dapat mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG), sementara USG bisa melihat janin di dalam rahim.
Melalui USG, dokter juga bisa mengetahui terjadinya keguguran bayi kembar. Sebelum diketahui dari USG, keguguran bayi kembar biasanya dapat ditandai dengan gejala yang dialami ibu hamil.
Baca Juga : Stillbirth |
Keguguran bayi kembar
Menurut Mayo Clinic dan ulasan di Medical News Today, keguguran adalah hilangnya kehamilan sebelum minggu ke-20. Namun menurut ACOG, keguguran adalah hilangnya kehamilan sebelum 13 minggu disebut keguguran dini. Sementara definisi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), keguguran adalah janin yang meninggal sebelum usia 28 minggu kehamilan.
Keguguran tak hanya bisa terjadi pada kehamilan tunggal, tapi juga bayi kembar. Risiko keguguran lebih sering terjadi pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal, terutama bila bayi berada dalam satu plasenta dan satu sirkulasi darah yang sama.
Keguguran bayi kembar dapat dibagi menjadi dua, yakni keguguran di awal kehamilan (dini) dan keguguran setelah 20 minggu kehamilan (stillbirth). Berikut penjelasan lengkapnya!
Keguguran dini di awal kehamilan kembar
Dilansir What to Expect, selama tahap awal kehamilan, beberapa Bunda mungkin kesulitan membawa lebih dari satu anak, sehingga dapat mengakibatkan keguguran pada satu atau lebih janin.
Pada banyak kasus, keguguran dini yang sering terjadi adalah vanishing twin syndrome, yakni hanya satu janin yang berkembang. Vanishing twin syndrome umum terjadi pada 10 hingga 40 persen kehamilan kembar.
"Vanishing twin syndrome paling sering terjadi pada trimester pertama, terkadang sebelum perempuan menyadari bahwa dia sedang mengandung anak kembar," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Allison Bloom, D.O., M.P.H.
Tanda keguguran dini kehamilan kembar
Gejala keguguran dini pada kehamilan kembar sama dengan keguguran di kehamilan tunggal, Bunda. Beberapa gejalanya dapat meliputi:
- Kram ringan
- Muncul perdarahan atau bercak vagina
- Nyeri panggul
- Sakit punggung
- Demam hingga menggigil
Dalam beberapa kasus vanishing twin syndrome, tanda keguguran dapat diketahui dari pemeriksaan USG. Satu atau lebih janin tidak terdeteksi melalui USG.
"Namun, bila seorang perempuan mengalami keguguran sebelum dia menjalani USG pertamanya, dia mungkin tidak akan pernah tahu telah kehilangan bayi kembarnya," ujar Bloom.
Keguguran bayi kembar setelah 20 minggu
Bila bayi kembar tidak berkembang atau meninggal setelah usia 20 minggu kehamilan, maka itu dianggap sebagai stillbirth (lahir mati). Stillbirth dapat terjadi karena sejumlah komplikasi, seperti masalah pada plasenta, infeksi, Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS), masalah pada tali pusat, atau tekanan darah tinggi.
"Namun pada sepertiga kasus, penyebab stillbirth masih belum diketahui," kata Bloom.
Menurut ulasan di Journal of Korean Medical Science tahun 2018, risiko stillbirth meningkat secara signifikan antara 34 dan 35 minggu, dan antara 37 dan 38 minggu.
Sementara dilansir Baby Center, stillbirth terjadi pada sekitar tujuh dari 1.000 kelahiran bayi kembar dan 17 dari 1.000 kelahiran kembar tiga. Risiko stillbirth sedikit meningkat setelah usia kehamilan 38 minggu.
Pada ibu hamil yang baru pertama kali hamil kembar dan masuk usia kehamilan 37 minggu, dokter biasanya menyarankan agar persalinan dilakukan dengan induksi atau bayi dilahirkan melalui operasi caesar. Saran ini umumnya diberikan pada kembar identik yang berbagi plasenta.
Tanda stillbirth
Tanda umum dari stillbirth adalah gerakan janin yang tiba-tiba berhenti. Beberapa ibu hamil bisa mengalami kram dan perdarahan vagina.
Tanda-tanda tersebut tidak selalu berarti bayi mengalami stillbirth. Bila Bunda mengalami tanda-tanda tersebut, segera periksa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
![]() |
Perawatan keguguran bayi kembar
Pada kasus vanishing twin syndrome di trimester pertama, biasanya tidak diperlukan penanganan untuk salah satu bayi yang meninggal. Kehilangan satu janin pada umumnya tidak akan memengaruhi bayi lainnya. Ukuran embrio yang tidak bertahan hidup relatif kecil, sehingga seringkali diserap kembali ke dalam lapisan rahim, tanpa menimbulkan gejala.
Namun, bila kondisi ini terjadi di trimester kedua atau ketiga, kehamilan mungkin dianggap berisiko tinggi, Bunda. Dokter akan memantau dengan cermat untuk mencari tanda-tanda komplikasi. Tetapi, tetap tiada ada pengobatan khusus yang diberikan untuk kondisi ini.
Sedangkan pada kasus stillbirth di mana kedua janin meninggal dalam kandungan, dokter biasanya akan mengambil langkah medis khusus. Dokter akan merekomendasikan pilihan yang aman untuk Bunda, seperti pemberian obat-obatan untuk mengatasi rasa sakit.
Selain itu, pada kondisi stillbirth, ada beberapa pilihan penanganan. Berikut penanganannya seperti mengutip laman Cleveland Clinic:
1. Induksi persalinan
Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memulai persalinan sesegera mungkin setelah bayi diketahui stillbirth. Menginduksi persalinan mungkin yang terbaik untuk menjaga kesehatan Bunda, terutama bisa memiliki kondisi medis. Bunda juga akan menerima obat untuk menginduksi persalinan dalam waktu dua hari setelah kehilangan bayi.
2. Kelahiran pervaginam
Bunda juga bisa menunggu untuk kelahiran pervaginam untuk mengeluarkan janin. Persalinan biasanya dimulai secara alami dalam waktu dua minggu setelah janin meninggal.
3. Operasi caesar
Pilihan melahirkan melalui operasi dapat direkomendasikan pada kondisi darurat jika Bunda memiliki kondisi yang berisiko. Operasi caesar termasuk jarang dilakukan pada stillbirth.
Pentingnya konsultasi ke dokter
Bila Bunda mengalami keguguran bayi kembar, ada baiknya berkonsultasi ke dokter untuk menentukan pilihan perawatan. Dokter akan merekomendasikan pilihan yang aman, terutama bila Bunda memiliki kondisi medis.
Cara mengatasi kehilangan bayi kembar
Setelah menjalani tindakan medis, Bunda mungkin perlu waktu untuk sembuh secara fisik dan mental karena mengalami keguguran bayi kembar. Tidak ada perasaan benar atau salah setelah melewati pengalaman menyedihkan ini ya.
Bunda sebaiknya banyak meluangkan waktu sebanyak yang diperlukan untuk berduka atas kehilangan Si Kecil. Tentunya dengan cara apa pun yang sesuai untuk Bunda.
Berapa lama waktu untuk 'sembuh' dapat tergantung dari diri Bunda sendiri. Namun, seberapa cepatnya bisa ditentukan dari dukungan yang diterima, baik dari suami, teman, atau keluarga. Bunda jangan ragu untuk bertemu dengan ahli kesehatan mental bila sudah sulit mengontrol rasa kehilangan.
"Sebenarnya tidak ada batas waktu berapa lama hal ini akan berlangsung. Namun, seiring berjalannya waktu, seorang perempuan yang merasakan kehilangan akan mulai merasa lebih baik, bukannya merasa lebih buruk," ujar Bloom.
"Jika segala sesuatunya menjadi tidak mudah dan mulai mengalami tanda-tanda depresi, seperti sulit tidur, nafsu makan menurun, sulit fokus, atau merasa terisolasi, maka segera hubungan ahli kesehatan mental," sambungnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TAHUKAH BUNDA
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda