Jakarta -
Sudah berjalan lima hari, aku mengikuti kebijakan kantor untuk
work from home (WFH) alias bekerja dari rumah. Di saat yang sama, sekolah anakku juga diliburkan dan diterapkan
home learning. Ini sesuai imbauan pemerintah terkait wabah Corona.
Yup, enggak sekadar
belajar di rumah, tapi setiap hari ada tugas yang harus dikerjakan mulai jam 9 pagi, lalu dikumpulkan sebelum jam 12 siang.
Daaan, enggak cuma satu atau dua, tapi bisa tiga mata pelajaran tugasnya.
Fiuh!
"
30 menit lagi ya, Bunda," begitu bunyi alarm dari wali kelas anakku di grup
WhatsApp.
Wah, rasanya makin
spaneng enggak sih? Sementara si kakak masih menyelesaikan tugas sekolah, aku juga diburu
deadline kerjaan kantor. Belum lagi si adik yang tiba-tiba minta ini dan itu.
"
Bundaaa, aku mau es krim..." teriak anakku yang nomor dua, yang usianya baru lima tahun dan belum mau sekolah.
Hmmm, rasanya kepingin membelah diri kayak amuba enggak sih, Bun? Meski ibuku kadang ikut mengawasi si kakak mengerjakan tugas, tapi tetap saja kalau ada soal yang enggak dia mengerti, ya aku harus turun tangan.
Work from home vs home learning/ Foto: Getty Images/skynesher |
Seringnya, menjelang jam 12 siang, tugas anakku selesai. Ku foto satu per satu tugasnya, lalu kirim ke ibu guru via
WhatsApp pribadi. Tentu ini sambil mondar-mandir ke laptop membalas email dan
WhatsApp grup kantor.
Beginilah kehebohan di pagi hingga siang hari yang aku alami selama lima hari ini.
Work from home versus
home learning ternyata cukup menguji kewarasan otakku. Bersyukur, enggak cuma aku yang merasakan.
Salah seorang wali murid di grup
WhatsApp sampai ada yang
nyeplos, "
Oleng semua nih bunda-bunda".
Ya, kejadian ini pas hari ketiga
home learning, gara-gara beberapa bunda ada yang bingung sama instruksi guru soal tugas. Bolak-balik tanya enggak paham juga.
Ha-ha-ha...
Salut deh sama ibu dan bapak guru yang sabar menghadapi rentetan pertanyaan kami, para bunda yang harus multitasking ini. Belum lagi kalau yang punya dua atau tiga anak dan semuanya harus mengerjakan tugas
online.
Semangaaattt!!!(Cerita Bunda Icut di Jakarta)Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di redaksi@haibunda.com Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.
Simak juga yuk cara artis drama Korea asal Bekasi, Yannie Kim, membagi waktu antara karier dan mendidik dua anak tanpa pengasuh. Di video
Intimate Interview berikut:
(muf/muf)