CERITA BUNDA
Tinggal di Tanah Warisan Kami, Ipar Malah Ajari Anak-Anaknya Benci Ibu Kami
Sahabat HaiBunda | HaiBunda
Senin, 08 Mar 2021 17:38 WIBAku, adik laki-lakiku, dan Ibu tinggal di rumah petakan di atas tanah peninggalan almarhum Bapakku. Masing-masing dari kami menghuni tiga rumah petakan yang berbeda.
Karena aku dan Ibu adalah seorang janda, kami tinggal sendiri di rumah petakan kami masing-masing. Sedangkan adik laki-lakiku, tinggal bersama istri dan kedua orang anaknya; C (8 tahun) dan F (1,5 tahun).
Istri adik laki-lakiku, si iparku ini, sangat sentimen terhadap Ibuku yang adalah mertuanya. Seringkali Ia bersikap kasar pada Ibu.
Sedangkan adik laki-lakiku terlalu lembek dalam menghadapi istrinya. la diam saja saat ibuku dibentak oleh istrinya.
Sebagai seorang ibu yang hidup tinggal bersebelahan rumah dengan anaknya, terkadang Ibuku membuatkan kopi untuk anak laki-lakinya yang duduk di bale-bale di depan rumahnya. Tak disangka hal itu menyulut emosi iparku!
Dia marah-marah dan membentak ibuku."Ibu ngga usah lha bikinin Mas E kopi begitu, kami masih mampu. Aku bisa bikinin kopi untuk suamiku," ujarnya.
Padahal ibuku membuatkan kopi itu tanpa maksud apa pun. Apalagi bermaksud untuk menyaingi kemampuan istrinya dalam melayani suami. Hanya niat baik seorang ibu yang sesekali membuatkan kopi untuk anak laki-laki bungsunya.
Ternyata itu hanyalah awal penolakan, bentakan, dan kebencian dia kepada Ibu kami. Anak-anaknya pun jadi membenci Neneknya, ceritanya di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun.
Simak juga cerita Rinni Wulandari jadi ipar sesama selebriti, di video Intimate Interview di bawah ini:
(ziz/ziz)
Ipar Takut Ibuku Minta Uang