
cerita-bunda
Mertua Posesif Banget Sama Anaknya Sampai Menyebutkku Istri Parasit Pemalas
HaiBunda
Jumat, 08 Oct 2021 17:30 WIB

Assalamu'alaikum Bunda, semoga sehat selalu. Aku di sini mau cerita sedikit. Kebetulan aku ibu rumah tangga dengan seorang putra berusia dua tahun. Kebetulan pernikahan aku dan suami tanpa pacaran, kita memang sudah kenal lama saat masih kuliah walaupun kita beda universitas.
Tepat 2018 Juli suami mencoba memberanikan diri untuk melamar dan kebetulan posisi itu aku waktu itu gagal lamaran dengan pria lain. Aku saat itu mencoba memberanikan diri untuk membuka hati walaupun banyak yang bilang itu terlalu terburu-buru. Tapi aku yakin dengan suami waktu itu akhirnya kita menikah akhir tahun 2018.
Tapi masalahnya adalah ibu mertuaku sendiri. Dari awal dikenalkan ke rumahnya pun, ibu mertua tidak suka karena aku tidak bekerja kantoran. Beliau malu karena keluarga besarnya rata-rata bekerja. Aku mencoba mundur tapi suami meyakinkan untuk kita bisa hingga aku pun percaya.
![]() |
Hamil umur 4 minggu, mertua hanya membicarakan masa lalu suami yang bekerja di BUMN aku sabar mencoba untuk biasa saja menanggapinya. Hamil 4 bulan saat mulai morning sickness hebat dan enggak bisa makan, pas kebetulan ada acara pernikahan di keluarga besar suami. Saat itu aku hanya meminta tolong adakah makanan lain selain nasi?
Di situ ibu mertua langsung berkata,"Enggak usah ngerepotin orang makan aja apa yang ada." Ucapan itu membuat aku mulai drop, apalagi tanpa ada suami karena yang sedang bekerja di luar kota. Aku mencoba tetap senyum walaupun hati menangis.
Bersyukurnya ada anak dari Pak De yang mengerti watak ibu mertuaku. Ia langsung sigap bawa aku ke dapur dan bilang,"Dek, aku ada ati bakar, mau makan enggak?".
Aku pun mengangguk. Aku ambil nasi dingin dan ati bakar dingin yang sudah diambilkan, kumakan di balik pintu dapur sambil menangis.
Hamil 7 bulan ibu mertua mewanti-wanti agar lahiran normal jangan SC (caesar) karena SC itu sama dengan wanita manja, tidak sempurna, bukan seutuhnya wanita. Aku kaget bukan kepalang dan ya jelas aku kecewa marah aku langsung bicara, "Ma, setiap wanita yang dianugerahi Allah untuk bisa hamil mengandung anak 9 bulan mau nanti dia lahiran normal atau SC itu sama aja sebagai ibu."
Ibu mertua membalas ketus,"Itu namane kamu males!" Astagfirullah, jujur hati sakit!
Saat aku akhirnya menjadi ibu dari cucunya pun apakah ia akhirnya berubah? Enggak sama sekali, malah melunjak. Lihat kelakuan Beliau di HALAMAN SELANJUTNYA.
Simak juga video berikut mengenai busui yang dipermalukan oleh mertua dan dibacakan oleh Widi Mulia, Bun!
Aku Enggak Tahan dengan Makiannya
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/gahsoon
Aku masih bertahan, Bun. Hingga di tahun kedua pernikahan ibu mertua makin melonjak minta ini-itu tanpa melihat kondisi kami.
Akhirnya sekarang tahun ketiga pernikahan kami, rasanya sudah di ambang batas kesabaranku. Saat anak sakit diare aku bawa ke dokter dan wajib dites lab karena ada lendir darah. Saat pulang check up, bukan disambut dengan senyum tapi langsung marah-marah emosi.
“Kamu itu bisanya ngabisin duit anakku aja, sakit diare manja ke dokter. Dokter itu pasti ngedoktrin kamu buat ke sana terus! Udahlah kasih anakmu kunir sama madu, jangan manja!"
Hatiku hancur, di saat bersamaan suami juga tidak bisa membela diriku sebagai istri. Dan, qadarullah suami positif COVID-19, pagi sebelum suami masuk IGD aku sempat membelikan sarapan untuk orang rumah. Saat itu aku enggak tahu kalau ibu mertua juga sudah membelikan sarapan juga.
Lalu sarapan yang sudah aku berikan ke tetangga daripada mubazir. Ternyata kepada tetangga dia bilang begini,”Aku nyesel duwe mantu koyok kowe, orak duwe ati orak duwe utek, isone mung nyusahke, ngerti bojomu loro ki mbok tolong oko dadi parasit (aku menyesal punya mantu seperti kamu, tidak punya hati, tidak punya otak, bisanya cuman nyusahin, tolong suamimu sakit jangan jadi parasit!”
Astagfirullah hari itu juga aku sakit hati sampe enggak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata. Aku telepon Bapak dan minta tolong buat ngurus berkas perceraian. Karena jujur Bun, bisa gila dan stres ngadepin ibu mertuaku.
Tapi suami enggak mau pisah. Akhirnya aku mutusin buat pulang ke rumah Ibu dan sampe sekarang enggak mau aku pulang ke keluarga suami, sampe kapanpun!
Padahal ibu mertua minta apa selalu aku turutin. Nominal puluhan juta kita berusaha mengiyakan, padahal kondisi kita belum punya rumah ataupun kendaraan. Aku dan suami berusaha sabar, tapi watak ibu mertuaku sudah terlanjur keras, hanya Allah yang bisa mengubahnya.
Kalau dibilang menyesal ya aku sangat menyesal kecewa, tapi mungkin Allah pengen aku jadi orang yang lebih ikhlas lagi. Aku cuman ingin menyampaikan nasihat untuk kalian yang belum menikah.
Jika ingin menikah lihatlah dulu ibu pasanganmu. Sekalipun anaknya baik sayang tidak pelit, jika ibunya berbanding terbalik 180' maka lebih baik kalian mundur. Percayalah kewarasan dalam membangun rumah tangga itu sangat penting.
Terima kasih, Sahabat Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Terbiasa Dibantu Mertua & Ipar yang Tinggal Serumah, Kini Ku Merasa Berat karena Harus Pindah

Cerita Bunda
Mertua Tukang Utang, Rumah Sampai Digadai & Desak Aku Belikan Rumah Baru

Cerita Bunda
Seperti Sinetron, Mertua Ketemu Anakku Pertama Kali di Pinggir Jalan

Cerita Bunda
Suami Pilih Kasih: Pelit Sama Istri & Anak, Tapi Kasih Segalanya untuk Ibu

Cerita Bunda
Malunya Hati Ini Saat Mama Berani Minta Dibelikan Kalung ke Suamiku

Cerita Bunda
Ribut dengan Mertua, Aku 'Dikeroyok' Ipar dan Keponakan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda