HaiBunda

HAIBUNDA SQUAD

Waktu Tepat Orang Tua Minta Maaf ke Anak Bila Melakukan Kesalahan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 15 Jun 2021 18:36 WIB
Waktu Tepat Orang Tua Minta Maaf ke Anak Bila Melakukan Kesalahan/ Foto: iStock
Jakarta -

Bagi sebagian orang, meminta maaf adalah tindakan yang sulit dilakukan. Bagi orang tua, kata 'maaf' juga terkadang sulit diucapkan ke anak ketika kita melakukan kesalahan.

Ratih Zulhaqqi, M,Psi, Psikolog mengatakan bahwa meminta maaf itu bukan hanya saat Bunda merasa bersalah ke buah hati ya. Meminta maaf adalah cara kita untuk menghargai sebuah hubungan, dalam hal ini menyangkut orang tua dan anak.

"Meminta maaf itu untuk menghargai sebuah hubungan. Jadi yang meminta maaf bukan hanya yang melakukan kesalahan, tapi bisa saja karena ada rasa ketidaknyamanan," kata Ratih, dalam HaiBunda Live di Instagram @haibundacom, Selasa (15/6/2021).


Membiasakan minta maaf ke anak bukan berarti kita selalu menggunakannya di setiap kesempatan tanpa melihat kondisi buah hati ya. Menurut Ratih, kata 'maaf' hanya boleh digunakan di saat tertentu untuk menunjukkan anak itu dihargai.

"Karena ini 'magic word', yakni kata yang bisa mengubah situasi yang tidak mungkin, menjadi mungkin, artinya penggunaannya pun tidak boleh royal. Di saat-saat ketika kita tidak bisa menggunakan cara lain, baru bisa digunakan. Jadi enggak tiap menit kita meminta maaf, nanti anak justru tidak tahu meaning-nya itu apa," ujar Ratih.

Di usia 2 tahun, Bunda sudah bisa nih membiasakan untuk minta maaf bila membuat anak enggak nyaman. Di usia ini, anak sudah bisa diajak komunikasi dua arah dan mengerti ucapan orang tuanya.

"Kalau anak sudah mulai paham, sekitar usia 2 tahun, anak sudah bicara lancar. Selain itu, komunikasinya sudah dua arah, sehingga komunikasi yang terjalin di situ clear saat kita bilang maaf," kata Ratih.

Selain melihat usia anak, Bunda juga perlu mencari waktu tepat untuk meminta maaf. Biasakan untuk berdialog atau menyisihkan waktu untuk evaluasi harian bersama si Kecil. Misalnya, berdialog menjelang tidur.

Di waktu ini, tanyakan tentang perasaan yang anak rasakan seharian. Bila dia merasa tak nyaman karena Bunda marah-marah, jangan segan untuk langsung meminta maaf.

Ingat ya, Bunda. Anak suka meniru orang tuanya. Jika kita sudah membiasakan untuk minta maaf, maka anak pun akan mencontoh. Pada akhirnya, dia akan menghargai orang lain.

"Biasakan untuk mengevaluasi hari, misalnya dengan pillow talk menjelang tidur. Tanyakan tentang perasaan yang muncul apa saja? Misalnya, tadi kamu sama Bunda sudah ngapain saja?" kata Ratih.

"Jika setelah diingat, Bundanya ternyata sudah marah-marah di hari itu, maka saat itu bisa langsung minta maaf. Ini bisa menjadi penutup hari supaya anak tidur nyenyak karena di waktu ini, tabungan emosi positifnya banyak," sambung Ratih.

Simak juga tips mengembangkan EQ anak, dalam video di bawah ini:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Kepemilikan Barang yang Jadi Tanda Kamu Lebih Kaya dari 90 Persen Orang di Dunia

Mom's Life Natasha Ardiah

Gray Divorce, saat Pasangan Usia Matang Memilih Berpisah Seperti Ridwan Kamil dan Atalia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

8 Tanda Seseorang Punya Pola Pikir yang Kompleks dan Berbeda dari 95 Persen Orang

Mom's Life Amira Salsabila

Rumah Widi Mulia & Dwi Sasono Ramah Lingkungan, Ini Potretnya Banyak Manfaatkan Barang Bekas

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Andien Berikan Bantuan ke Korban Bencana Aceh Timur, Helikopter Tidak Bisa Mendarat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Kepemilikan Barang yang Jadi Tanda Kamu Lebih Kaya dari 90 Persen Orang di Dunia

Fenomena Medis Langka, Bayi Lahir dari Kehamilan di Luar Rahim

Merayakan 17 Tahun Perjalanan RNF dalam Membantu Anak Membangun Mimpi

Gray Divorce, saat Pasangan Usia Matang Memilih Berpisah Seperti Ridwan Kamil dan Atalia

Raisa & Hamish Daud Resmi Bercerai, Sepakat Co-Parenting untuk Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK