HaiBunda

HAIBUNDA SQUAD

Bun, Kenali Yuk Gejala Depresi yang Berdampak Buruk bagi Keluarga

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Selasa, 05 Apr 2022 19:05 WIB
Ilustrasi gejala depresi/ Foto: Getty Images/mapodile
Jakarta -

#HaiBunda, sejak menikah, hamil, melahirkan, lalu menyusui, mengurus anak dan keluarga, Bunda tentu mengalami perubahan hormon dan emosi. Inilah yang akan memengaruhi kehidupan rumah tangga Bunda.

Dijelaskan Psikolog dan Penasihat MotherHope Indonesia, Dra. Anisa Cahya Ningrum, perubahan tubuh yang Bunda alami saat hamil disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron.

"Perubahan suasana hati, sensitif, perilaku irasional, mudah lupa, mudah marah, rasa takut dan cemas, serta mudah sedih," kata Anisa kepada HaiBunda, Selasa (5/4/2022).


Wah, Bubun juga merasakan beberapa hal tersebut saat hamil. Apakah Bunda mengalami juga? Anisa menambahkan, perubahan yang terjadi itu bisa berlanjut sampai Bunda melahirkan dan setelahnya. Bahkan, rentan stres dan depresi.

Apa saja sih yang bikin para Bunda lebih berisiko mengalami depresi? Anisa menjelaskan, penyebabnya antara lain kelelahan mengurus rumah tangga, merasa bertanggung jawab sepenuhnya atas kesuksesan dan kebahagiaan anak dan suami, atau godaan media sosial.

"Bisa juga karena memiliki riwayat depresi, mengalami gangguan fungsi otak, ada konflik keluarga, tidak mendapat bantuan secara fisik dari orang sekitar, atau merasa kesepian yang berlebihan," ujar lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.

Selain itu, Anisa juga merangkum, penyebab depresi lantaran seorang bunda memiliki beban pikiran tentang:

1. Kondisi kesehatan
2. Keguguran
3. Melahirkan prematur
4. Nyeri persalinan
5. ASI tidak optimal
6. Anak berkebutuhan khusus
7. Finansial
8. Kesetiaan suami
9. Pengasuhan anak
10. Pendidikan anak
11. Pekerjaan atau karier
12. Masa depan
13. Perubahan bentuk tubuh

Ilustrasi gejala depresi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Gejala depresi

Perlu Bunda ketahui, depresi ini meliputi gangguan perasaan yang terjadi terus-menerus, sehingga bisa memengaruhi cara berpikir dan berperilaku. Anisa menyebutkan, gejala depresi ini terbagi menjadi tingkatan ringan, sedang, dan berat.

1. Ringan

Gejalanya yakni perasaan sedih, perubahan mood, cemas, menangis, sensitif, kurang konsentrasi, dan gangguan tidur.

2. Sedang

Gejalanya meliputi perasaan sangat sedih, perubahan mood yang tajam, kesulitan bonding dengan anak, tidak tertarik hal-hal yang tadinya disukai, gangguan tidur, merasa bersalah, tidak berdaya, muncul pikiran menyakiti diri dan anak.

3. Berat

Gejalanya antara lain bingung, disorientasi, halusinasi, delusi, paranoid, obsesi, pikiran tentang bayi, gangguan tidur yang berat, sampai berupaya menyakiti diri dan anak.

"Waspadai gejala ingin bunuh diri, seperti sering menyendiri, punya ide bunuh diri, bicara tentang bunuh diri, serta mencari cara-cara bunuh diri," Anisa mengingatkan.

Dampak buruk depresi

Saat seorang bunda mengalami depresi, keluarga yang akan kena imbasnya. Hal ini lantaran produktivitas dan kepercayaan diri Bunda menurun, serta mengalami fluktuasi emosi yang merisaukan keluarga.

Bunda ketahui yuk, apa saja dampak buruk depresi bagi keluarga:

1. Pengabaian terhadap rutinitas pengasuhan anak.
2. Kesulitan menjalani urusan rumah tangga.
3. Potensi konflik dengan suami dan orang lain.
4. Potensi kekerasan pada diri sendiri dan anak.
5. Risiko masalah perkembangan anak.
6. Risiko masalah kesehatan mental yang lebih buruk.
7. Risiko bunuh diri.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal itu terjadi? Anisa menyarankan, Bunda berupaya tetap beraktivitas sehari-hari, beribadah, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, lakukan me time, serta tidak terlalu banyak mengambil tanggung jawab dalam rumah tangga.

"Tidak membandingkan diri dengan orang lain, alihkan pikiran negatif ke aktivitas menyenangkan bersama anak atau teman, mencari bantuan orang lain atau profesional," tuturnya.

Nah, apakah Bunda sudah cukup jelas dengan pemaparan Bunda Anisa? Kalau masih ada yang ingin ditanyakan seputar depresi, boleh banget lho bertanya langsung. Caranya gampang Bunda, tinggal klik di SINI.

(muf/muf)

Simak video di bawah ini, Bun:

Pernah Alami Parental Burnout, Begini Cara Pengusaha Sukses Grace Tahir Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Ultah Jang Wonyoung IVE, Idol Korea yang Dikira AI karena Cantiknya Tak Manusiawi

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Laura Theux Berhasil Lulus Kuliah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Doa Jimak, Berhubungan Badan Suami dan Istri dalam Islam

Kehamilan Asri Ediyati

Jangan Ucap 'Tenang', Ini 10 Kalimat yang Justru Membuat Orang Cemas Makin Tertekan

Mom's Life Amira Salsabila

5 Tips Parenting Ibunda Lutfi Bima CoC, Anak Berprestasi Kuliah di Kampus Top Korea

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

6 Platform Live Shopping Pengganti TikTok Live yang Sedang Dinonaktifkan Sementara di Indonesia

5 Potret Ultah Jang Wonyoung IVE, Idol Korea yang Dikira AI karena Cantiknya Tak Manusiawi

Terpopuler: Potret Laura Theux Berhasil Lulus Kuliah

Percakapan Terakhir Putri Diana dengan 2 Anaknya yang Bikin Pangeran William-Harry Menyesal

JakCare, Layanan Psikologi Gratis dari Pemerintah: Fitur & Cara Konsultasi untuk Kesehatan Mental

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK