
kehamilan
Alami Hiperemesis Gravidarum Saat Hamil, Haruskah Dirawat di RS?
HaiBunda
Selasa, 29 Jun 2021 11:00 WIB

Mual dan muntah adalah tanda umum kehamilan yang sering dialami para Bunda. Namun, kondisi ini perlu mendapat perhatian bila terjadi terus-menerus ya.
Mual dan muntah parah selama kehamilan dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum (HG). Saat Bunda terkena hiperemesis gravidarum, mual dan muntah tak akan hilang dan bisa menyebabkan dehidrasi parah.
Dilansir Healthline, gejala hiperemesis gravidarum dimulai dalam enam minggu pertama kehamilan. Kondisi mual dan muntah parah ini bisa bikin Bunda mudah lelah selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan masalah dalam pertambahan berat badan selama hamil. Hingga kini belum diketahui bagaimana cara mencegahnya, tetapi ada banyak cara untuk mengatasinya.
Menurut dokter spesialis obgyn, dr. Fredrico Patria, SpOG, hiperemesis gravidarum umumnya terjadi sekitar minggu ke-4 atau ke-7 kehamilan. Gejala ini akan berkurang sekitar minggu ke-14 atau ke-16 kehamilan, Bunda.
"Dalam kebanyakan kasus, hiperemesis gravidarum hilang dengan sendirinya pada sekitar minggu ke-20. Namun, sekitar 10 persen pengidap akan terus mengalaminya sepanjang kehamilan," kata Fredrico, dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.
Tak seperti morning sickness, hiperemesis gravidarum dapat memengaruhi kesehatan Bunda dan janin. Hiperemesis gravidarum bukanlah kondisi kehamilan yang biasa, meski hanya terjadi pada 3 persen Bunda hamil.
Hiperemesis gravidarum bisa memberikan dampak yang signifikan pada Bunda nih. Selama kehamilan, Bunda bisa mengalami rasa sakit, kelelahan, dan depresi. Selain itu, hubungan sosial dengan orang lain juga bisa terganggu.
"Hubungan ibu dengan pasangan dan orang-orang di sekitar mungkin berubah. Ibu merasa terkucil dan menarik diri, serta kehilangan energi untuk memerhatikan dirinya sendiri," ujar Fredrico.
Bunda bisa berisiko terkena hiperemesis gravidarum saat hamil anak kembar, memiliki ibu atau saudara perempuan yang pernah mengalami kondisi ini, atau di kehamilan sebelumnya pernah mengalami. Selain itu, Bunda yang pernah memiliki penyakit pada hati juga berisiko terkena hiperemesis gravidarum.
Lalu bagaimana penanganan medis wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum? Apa dia harus dirawat di rumah sakit ya?
Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, dalam video berikut:
PERTIMBANGAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
Alami Hiperemesis Gravidarum Saat Hamil, Apa Harus Dirawat di RS?/ Foto: iStock
Saat Bunda didiagnosis dengan hiperemesis gravidarum, dokter biasanya akan memberikan obat anti mual. Obat lainnya mungkin diperlukan dengan resep dokter ya.
Jika kondisi mual dan muntah semakin parah, maka perawatan di rumah sakit mungkin dibutuhkan. Rawat inap di rumah sakit dapat dilakukan bila:
1. Obat yang diberikan dokter tidak mampu bekerja mengatasi hiperemesis gravidarum.
2. Bunda tidak dapat minum atau makan apa pun dan terus mengalami penurunan berat badan.
3. Bunda mengalami dehidrasi atau terjadi komplikasi medis.
4. Bunda memiliki penyakit parah lain, seperti diabetes.
Saat di rumah sakit, Bunda akan mendapatkan cairan infus untuk mengganti vitamin dan mineral yang hilang. Penanganan yang tepat dibutuhkan untuk memberikan nutrisi ke Bunda dan janin, serta menyelamatkan kehamilan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
9 Komplikasi Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil & Cara Mengatasinya

Kehamilan
Kenali Penyebab Hiperemesis Gravidarum, Muntah Berlebihan saat Hamil

Kehamilan
Kate Middleton Akui Melahirkan Lebih Mudah daripada Hamil berkat Hypnobirthing

Kehamilan
5 Tanda Hiperemesis Gravidarum, Mual & Muntah Hebat di Awal Kehamilan

Kehamilan
Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum, Mual & Muntah Hebat Saat Hamil


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda