KEHAMILAN
25 Mitos atau Fakta Makanan untuk Ibu Hamil
dr. Ilham Utama Surya, SpOG | HaiBunda
Kamis, 02 Sep 2021 12:17 WIBBanyak mitos seputar kehamilan dikaitkan dengan makanan. Tak sedikit para Bunda percaya bahwa ada makanan pantangan yang enggak boleh dikonsumsi selama hamil.
Tak cuma membahayakan kesehatan, mereka juga meyakini bahwa makanan pantangan ini dapat berdampak buruk bagi janin. Lalu, apakah benar kalau ibu hamil memang memiliki pantangan dalam memilih makanan ya?
Prinsipnya, tidak ada makanan yang dilarang untuk dimakan selama kehamilan. Paling penting makanan itu bisa mencukupi kebutuhan ibu dan bayi dalam kandungan.
Mitos yang berkembang di masyarakat, Bunda hamil mesti membatasi makanan tertentu. Berikut beberapa fakta menarik tentang mitos makanan untuk ibu hamil:
1. Kopi
Ibu hamil dilarang minum kopi karena bisa membuat terjaga sepanjang malam dan membahayakan kehamilan?
Faktanya, ibu hamil tetap bisa minum kopi dalam kadar yang normal karena kafein tidak dapat menimbulkan masalah. Kafein dapat membuat pembuluh darah menjadi lebih lebar, sehingga aliran darah lancar dan oksigen yang masuk ke tubuh banyak, jadi kebutuhan oksigen ibu hamil cukup. Selain itu, tidak ada takaran maksimal untuk ibu hamil minum kopi.
2. Teh
Minum teh selama hamil diperbolehkan untuk mengganti cairan bila Bunda mual minum air putih. Tapi, minum teh jangan bersamaan dengan konsumsi suplemen kehamilan.
Suplemen kehamilan ada yang mengandung besi. Penggunaan suplemen bersamaan dengan teh dapat menghambat penyerapan besi. Kalau Bunda ingin minum teh, paling tidak diberikan jarak minimal 2 jam setelah atau sebelum konsumsi suplemen.
2. Mi instan
Ibu hamil boleh konsumsi mi intan, tapi tidak boleh terlalu sering. Mi instan mengandung banyak garam dan karbohidrat karena bahan dasarnya terbuat dari tepung. Memang rasanya mi instan enak, tapi kandungan gizinya rendah.
Selama hamil, ibu membutuhkan makanan yang bergizi seimbang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta gizi mikronutrien yang mengandung mineral dan vitamin.
Kebutuhan nutrisi ibu hamil harus kaya dengan gizi, jadi kalau hanya makan mi instan tidak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Kebanyakan makan mi instan bisa mengakibatkan kelainan atau memberatkan ibu dan janinnya selama hamil.
Kandungan mi instan yang bahaya adalah MSG dan garam. Efeknya menurut penelitian memang belum cukup parah, kecuali kalau konsumsi terlalu banyak atau setiap hari.
Prinsip mi instan ini seperti makan nasi karena hanya memenuhi asupan karbohidrat. Bunda hamil tetap bisa makan mi instan dan boleh dicampurkan dengan sayur-sayuran.
3. Soda
Sering minum soda tidak disarankan karena rasanya yang manis. Rasa manis ini bahaya untuk ibu dan bayi. Efek terlalu keseringan minum manis bisa membuat bayi menjadi besar, akibatnya kehamilan dan persalinan dapat menjadi sulit.
Ukuran bayi besar saat kehamilan disebut makrosomi. Saat proses persalinan, bayi yang berukuran besar ini bisa menyebabkan persalinan macet atau disebut juga distosia bahu, yakni kondisi di mana kepala bayi sudah keluar tapi tersangkut bahunya.
Selama kehamilan, Bunda perlu mengontrol kandungan ke dokter ya. Jangan sampai bayi menjadi besar tanpa diketahui oleh dokter, sehingga menyulitkannya lahir.
Berat badan bayi dalam kandungan tergantung fase. Di trimester pertama dan kedua, terjadi tahap pembentukan dan pematangan organ bayi.
Setelah trimester ketiga atau usia kehamilan 27 minggu, tahapan hanya untuk pematangan kembali organ menjadi ukuran yang lebih besar dari sebelumnya. Fase pertambahan berat bayi ketika usia kehamilan 27 minggu adalah 200 gram per minggu sampai masuk waktu persalinan. Sebelum trimester ketiga, berat bayi dalam kandungan adalah 500 gram sampai usia kehamilan 20 minggu dan mencapai 1 kilogram (kg) sampai usia 27 minggu.
4. Ikan bermerkuri
Makanan ini berbahaya karena penelitian menyebut, ikan bermerkuri bisa menyebabkan kelainan pada bayi dan menurunkan IQ. Bayi yang lahir karena terpapar merkuri bisa mengalami retardasi mental seperti autis.
Selain ikan, makanan seafood lain yang perlu diwaspadai selama hamil adalah kerang. Makanan laut ini banyak mengandung merkuri dan bila dimakan ibu akan disimpan dalam tubuh atau tidak dibuang.
5. Makanan pedas
Makanan pedas tetap boleh dikonsumsi Bunda hamil yang tidak mengalami masalah asam lambung. Bagi Bunda yang tidak kuat makan pedas, asam lambung bisa naik dan menyebabkan perut kembung atau gastritis.
Makan pedas hanya memberikan efek pada ibu hamil, tapi tidak berdampak pada perkembangan janin. Ingat Bunda, janin tetap aman karena dilindungi air ketuban.
6. Sushi
Ilmu medis lama mengatakan bahwa makanan tidak matang, seperti sushi, mengandung parasit yang masih hidup. Di dalam ikan dikatakan ada cacing, yang bisa menyebabkan infeksi dalam tubuh. Inilah alasan kenapa ibu hamil dilarang makan sushi.
Sushi sebenarnya boleh dimakan ibu saat hamil asalkan sesuai kebutuhan harian dan bahannya berasal dari sumber terpercaya. Artinya, sushi diolah dengan proses pembersihan yang baik dan bersih.
Ikan laut dalam mentah yang digunakan sebagai bahan utama sushi pada dasarnya boleh dikonsumsi karena mengandung DHA, yakni omega 3 dan 6. Kandungan ini berfungsi untuk perkembangan otak bayi.
7. Steak (daging)
Steak berasal dari daging sapi yang bisa dimasak setengah matang sesuai selera. Makanan yang tidak matang dianggap berbahaya karena kemungkinan masih mengandung parasit toksoplasma.
Toksoplasma umumnya ditemukan di kotoran binatang seperti kucing. Karena kotoran tidak dibersihkan, toksoplasma ini akan menempel di kucing atau binatang peliharaan. Sebenarnya dengan dijemur, parasit toksoplasma ini akan mati. Tapi ketika toksoplasma ini ada di makanan, dia akan hidup. Untuk itu, makanan sebaiknya dimasak sampai makan agar parasit ini hilang.
Pada dasarnya, ibu hamil memang lebih baik konsumsi daging apa pun (sapi atau kambing) yang sudah matang. Namun, bila memang ingin yang makan yang setengah matang, sebaiknya berasal dari sumber terpercaya atau diolah dengan bersih.
8. Makanan olahan
Ibu hamil tidak boleh terlalu sering konsumsi makanan yang mengandung tepung. Kebanyakan bahan makanan ini terkandung di dalam makanan olahan, seperti nugget.
Tepung mengandung gula dan bukan karbohidrat kompleks seperti yang dibutuhkan selama hamil. Lebih baik konsumsi makanan yang dibuat dari karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, sereal, atau nasi.
Selain makanan olahan, Bunda juga perlu waspada dengan makanan yang diawetkan ya. Makanan jenis ini memiliki kadar gizi yang lebih sedikit dibandingkan makanan yang segar. Lebih baik pilih makanan segar selama hamil, seperti sayuran yang dibuat capcay.
9. Telur setengah matang
Telur setengah matang dan olahannya seperti mayonaise, dikatakan mengandung bakteri Salmonella, sehingga tidak dianjurkan dimakan saat hamil. Padahal, hal ini tidak benar dan ibu hamil tetap boleh makan telur setengah matang. Sebab, bayi dalam kandungan akan terlindungi dari paparan bakteri.
Perlu diketahui, bakteri Salmonella hanya menular dari kontak langsung orang ke orang. Penyebaran bakteri ini juga tergantung kebersihan tangan.
10. Jeroan
Ibu hamil boleh makan jeroan. Prinsipnya semua makanan boleh dikonsumsi, tapi jangan terlalu sering atau berlebihan.
Simak yuk 15 makanan ibu hamil lainnya, apakah benar-benar dilarang atau hanya mitos saja. Klik halaman selanjutnya!
Bunda, catat nih ada buah-buahan yang disarankan tidak dimakan saat hamil. Klik video di bawah:

BUNDA HAMIL BOLEH MAKAN NANAS LHO, ASALKAN....