dr. Ilham Utama Surya, SpOG | HaiBunda
Senin, 14 Mar 2022 14:08 WIBBunda diprediksi melahirkan dalam waktu dekat? Beberapa metode persalinan dapat menjadi pilihan untuk Bunda jalani, di antaranya normal dan operasi caesar.
Bagi Bunda dengan kondisi kesehatan tertentu, bisa memilih persalinan lewat operasi caesar yang dianggap lebih minim risiko. Namun, apakah metode persalinan ini tidak menimbulkan efek samping berkelanjutan di kemudian hari? Yuk kita kupas tuntas kebenarnnya.
Sectio caesarea atau operasi caesar adalah metode persalinan yang menggunakan akses perut untuk melahirkan bayi. Menurut sejarahnya, teknik ini sudah digunakan untuk melahirkan bayi sejak zaman Romawi.
Pada masa itu, bayi yang masih hidup dalam kandungan, bisa langsung dilahirkan. Jadi, persalinan ini tujuannya untuk menyelamatkan bayi.
Namun, seiring perkembangan zaman, operasi caesar menjadi suatu hal yang penting, di mana tindakan ini tak hanya untuk menyelamatkan bayi tapi juga ibunya. Saat ini, indikasi atau syarat operasi caesar bisa dilakukan apabila ada kegawatdaruratan pada ibu atau bayinya.
Pada metode persalinan ini, Bunda masih bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bila ibu dan bayi dalam kondisi baik. Artinya, proses menyusui dan bonding tetap bisa dilakukan setelah operasi.
Lama waktu operasi caesar tergantung pada kondisi persalinan. Rata-rata memakan waktu 1 sampai 2 jam.
Komplikasi persalinan operasi caesar sama dengan persalinan normal. Berikut komplikasinya:
Perdarahan dapat terjadi secara cepat atau setelah beberapa hari usai persalinan. Perdarahan menjadi komplikasi bila lebih dari 500 ml dan mengganggu kondisi ibunya.
Kondisi ini bisa menyebabkan kematian tiba-tiba pada ibu. Ini dapat terjadi pada persalinan normal atau operasi caesar.
Infeksi luka operasi dapat dialami pada luka sayatan yang terbuka. Kuman atau bakteri masuk ke luka mengakibatkan sakit dan nyeri.
Cedera kandung kemih hingga ruptur uteri bisa menjadi komplikasi operasi caesar. Dibutuhkan penanganan untuk mengatasi kondisi ini, Bunda.
Ada keuntungan dan kerugian yang bisa didapatkan Bunda yang melahirkan dengan operasi caesar. Berikut penjelasannya:
Pada persalinan normal, recovery atau penyembuhan pasca melahirkan bisa berlangsung cepat. Tapi, dalam operasi caesar, penyembuhan bisa berlangsung lebih lama.
Namun, kini Bunda bisa memiliki operasi caesar dengan metode ERACS agar waktu recovery bisa menjadi lebih cepat. Prosedur ini dilakukan dengan memodifikasi obat-obatan, sehingga bekas luka operasi tidak terlalu sakit.
Bayi yang lahir lewat persalinan normal biasanya lebih kuat dibandingkan dengan bayi yang lahir dari operasi caesar. Pada persalinan normal, antibodi di tubuh bayi lebih banyak mengenali kuman, sehingga lebih 'siap' menghadapinya.
Sementara dalam operasi caesar, ada pajanan terhadap kuman. Hal ini cenderung bisa menyebabkan alergi pada bayi, seperti asma atau dermatitis.
Pada persalinan normal, Bunda tidak akan mendapatkan luka karena tidak ada sayatan di kulit perut. Sedangkan pada operasi caesar, luka ini akan terbentuk dan menyisakan bekas.
Meski begitu, penyembuhan luka ini akan tergantung pada kondisi si ibu. Bila kondisinya baik, maka penyembuhan akan berjalan dengan cepat.
Bunda dapat melahirkan normal di kehamilan kedua setelah melakukan operasi caesar saat kehamilan pertama. Ini disebut juga dengan Vaginal Birth After Cesarean (VBAC). Namun, syarat melakukan tindakan ini adalah luka bekas operasi sudah sembuh dengan baik ya.
Nah, jika operasi caesar telah dilakukan lebih dari sekali (minimal dua kali), maka untuk berikutnya tidak dianjurkan melahirkan normal. Ada risiko terjadinya ruptur uteri, yakni kondisi rahim bekas luka yang terbuka.
Pada saat persalinan, ruptur uteri dapat menyebabkan sobeknya rahim di dalam perut. Risiko ini terjadi 1 sampai 2 persen pada ibu yang pernah melahirkan caesar.
Meski berisiko tinggi, melahirkan dengan operasi caesar tidak akan memengaruhi fertilitas seorang wanita. Jadi, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar tetap bisa kembali hamil ya.
Menurut kepustakaan, jarak aman untuk hamil lagi setelah operasi caesar adalah minimal dua tahun. Jarak ini pun berlaku untuk semua kehamilan dengan metode melahirkan apa pun.
Dalam periode dua tahun, Bunda harus memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan. Lalu, sisanya di 1 tahun pertama, anak diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).
ASI sendiri merupakan kontrasepsi alami atau hormonal yang dapat menekan terjadinya ovulasi, sehingga mencegah kehamilan. Waktu dua tahun juga dianggap cukup karena status gizi dan keadaan Bunda telah kembali normal untuk hamil lagi.
Memang ada kekhawatiran ibu yang melahirkan dengan operasi caesar tidak bisa hamil lebih dari dua kali. Hal ini karena melahirkan dengan operasi caesar akan meninggalkan bekas luka di tempat yang sama, sehingga dianggap berbahaya bila ingin memiliki banyak anak.
Namun, hal tersebut tidak bisa dipastikan dengan menebak-nebak ya. Segala sesuatunya akan tergantung pada saat sebelum kehamilan.
Bagi Bunda yang berencana untuk hamil setelah melahirkan dengan operasi caesar, jangan ragu untuk periksa ke dokter. Melalui pemeriksaan medis, kondisi bekas luka dan rahim akan dilihat untuk memastikan siap atau tidak hamil lagi.
Penyembuhan luka operasi caesar rata-rata bisa berlangsung selama 3 bulan. Selama masa nifas, rahim akan kembali ke ukuran semula, yakni akan mengecil dan hanya teraba di organ panggul.
Setelah operasi, biasanya Bunda akan perawatan di rumah sakit hingga 2 hari. Satu minggu setelah pulang, pasien akan diminta kembali ke rumah sakit untuk kontrol luka sayatan operasi caesar.
Masa nifas menjadi waktu penting untuk proses penyembuhan luka. Selama masa nifas atau kira-kira setelah 6 minggu persalinan, Bunda perlu memantau luka operasi, bisa dilihat apakah bekas luka mengganggu atau terjadi pendarahan.
Kontrol berikutnya yang juga paling optimal adalah pada saat per 6 bulan. Kontrol juga perlu dilakukan saat merencanakan kehamilan berikutnya.
Luka operasi caesar bisa saja terbuka, Bunda. Kondisi ini disebut juga infeksi luka operasi.
Caranya dengan mengoptimalkan asupan makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien. Asupan makanan yang baik akan memengaruhi luka untuk bisa sembuh.
Pencegahan infeksi luka operasi dilakukan dengan pemberian antibiotik. Jika kondisi baik-baik saja, maka luka akan sembuh dengan sendirinya.
Pemberian obat anti nyeri akan diberikan setelah persalinan. Bila luka terbuka dan belum mengering selama lebih dari seminggu, bisa jadi masih terjadi infeksi luka operasi.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena asupan nutrisi ibu tak optimal sebelum persalinan atau mengalami infeksi berat. Pada kondisi tertentu, antibiotik mungkin tidak bisa melawan kuman penyebab infeksi, sehingga dibutuhkan tindakan medis.
Saat terjadi infeksi luka operasi, Bunda perlu ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk melakukan kultur bakteri. Melalui pemeriksaan ini, kuman penyebab infeksi bisa diketahui, begitupun dengan pengobatannya.
1. Pada seminggu pertama, luka akan ditutup perban. Bunda masih bisa mandi tanpa membasahi area luka.
2. Setelah seminggu, luka akan kering dan perban bisa dibuka.
3. Untuk mempercepat proses penyembuhan, Bunda bisa konsumsi makanan tinggi protein seperti ikan gabus atau putih telur. Anjuran konsumsi putih telur adalah 6 kali sehari yang dibagi menjadi tiga kali makan.
4. Bila luka sudah sembuh, Bunda bisa gunakan gurita atau stagen untuk menjaga penampilan.
Metode operasi caesar dapat memberikan keuntungan bagi ibu yang ingin melahirkan di tanggal cantik. Jadi, waktu melahirkannya lebih pasti.
Pemilihan tanggal cantik ini juga melihat dari hubungan dokter dan pasien. Meski masih banyak perdebatan, setidaknya tidak ada yang dirugikan dalam hal ini.
Kalau memang pasiennya pada saat itu berada di waktu optimal dan bisa memilih tanggal cantik, ya bisa dilakukan operasi caesar.
Tapi, paling penting dalam memilih tanggal cantik adalah melihat kondisi ibu dan bayinya ya. Jika ibu dan bayi dalam kondisi baik dan usia kehamilan cukup bulan, maka persalinan dengan operasi caesar bisa dilakukan di tanggal yang sudah dipilih.
Simak juga makanan pantangan untuk Bunda yang baru melahirkan caesar. Klik video di bawah ini: