Jadi Bumbu Dapur Wajib, Amankah Bawang Putih Dimakan Ibu Hamil?

Kehamilan memang merupakan momen spesial bagi Bunda dan Ayah. Pada momen inilah biasanya Bunda akan lebih banyak memerhatikan kesehatan fisik dan mental, hingga asupan makanan yang Bunda dapatkan.

Di antara banyak makanan yang didebatkan boleh atau tidaknya, ada satu makanan yang masih dipertanyakan yaitu bawang putih. Bunda sendiri pasti paham betul bahwa bawang putih masih menjadi salah satu bumbu dapur yang selalu hadir dalam setiap hidangan.

Akan sulit menghindari konsumsi bawang putih dalam hidangan Indonesia, ya Bunda. Jika Bunda masih bertanya-tanya akan keamanan dari konsumsi bawang putih, yuk kita bahas Bunda.

Khasiat bawang putih

Melansir dari laman Times of India, bawang putih memberikan banyak nutrisi, vitamin, dan mineral bagi tubuh, bahkan merupakan asupan anti-bakteri natural.

Bawang putih juga dapat menormalisasi aliran darah dalam tubuh, dan menyeimbangkan fungsi hormonal, lho Bunda. Bawang putih juga mengandung allicin, yang efektif bekerja untuk melawan kuman dan virus.

Amankah bawang putih untuk ibu hamil?

Ada beberapa makanan yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil, dan ada beberapa yang membahayakan. Bawang putih tidak berada dalam kedua kategori tersebut.

Melansir Healthline, bawang putih dianggap aman dikonsumsi kok selama Bunda hamil. Menyantap bawang putih dalam porsi di sebuah hadangan, dianggap aman. Walau begitu, bawang putih bisa memicu GERD atau gejala iritasi usus besar bagi beberapa orang.

Saat ini, tidak ada jumlah aman yang pasti dalam mengonsumsi bawang putih per harinya, baik untuk umum maupun ibu hamil. Lantaran belum ada jumlah pasti bagi asupan bawang putih harian, Bunda bisa konsultasikan dengan dokter terkait dengan pola makan Bunda, ya.

Manfaat bawang putih untuk ibu hamil

Konsumsi bawang putih dapat memberikan beberapa manfaat untuk ibu hamil, seperti:

1. Dapat mencegah preeklamsia

Preeklamsia merupakan komplikasi yang bisa hadir setelah minggu ke-20 kehamilan, komplikasi ini dikategorikan dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa menyebabkan beberapa risiko lain yaitu:

• Aliran darah yang berkurang
• Pertumbuhan janin menurun
• Kelahiran prematur

2. Dapat menurunkan risiko kelahiran prematur mendadak

Mayoritas kelahiran prematur terjadi secara tiba-tiba. Dalam sebuah studi, diketahui bawang putih dan buah-buahan kering dapat mengurangi risiko kelahiran prematur yang mendadak, para peneliti menyimpulkan hal ini berkaitan dengan sifat antimikroba dan prebiotik bawang putih.

Kita lanjut ke halaman berikutnya ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang Gracia Indri yang harus makan nasi saat hamil trimester 1:

[Gambas:Video Haibunda]

EFEK SAMPING KONSUMSI BAWANG PUTIH

Jadi Bumbu Dapur Wajib, Amankah Bawang Putih Dimakan Ibu Hamil?/Foto: Getty Images/iStockphoto/graphixchon

3. Dapat menurunkan risiko infeksi

Kehamilan pasti menguras seluruh tenaga Bunda dan bahkan membuat imun tubuh menjadi lemah, kondisi ini membuat resiko terkena infeksi menjadi lebih tinggi pada Bunda.

Beberapa penelitian menunjukkan dosis tambahan bawang putih dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Bunda. Dosis yang disarankan cukup tinggi untuk merasakan manfaat tersebut, yaitu setara dengan sekitar 4-5 siung bawang putih mentah per hari.

Efek samping terlalu banyak makan bawang putih pada bumil

Walau memberi banyak keuntungan, ketika mengonsumsi bawang putih dalam jumlah banyak tentunya dapat memberikan efek samping pada ibu hamil, seperti:

1. Bawang putih merupakan pengencer darah alami. Jika Bunda terlalu banyak mengonsumsi bawang putih, Bunda mungkin akan alami pendarahan saat bersalin.
2. Walau dapat mencegah preeklamsia (tekanan darah tinggi), jika Bunda memiliki tekanan darah yang normal, konsumsi jumlah bawang putih yang terlalu banyak dapat menyebabkan rendahnya tekanan darah. Saat tekanan darah terlalu rendah, Bunda bisa pingsan, lho. Bunda tentunya mau menghindari hal ini kan.
3. Bawang putih dapat bereaksi negatif dengan obat anti-koagulasi tertentu, seperti insulin, siklosporin, coumadin, dan saquinavir.
4. Bawang putih juga dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk menyerap yodium dan menyebabkan hipotiroidisme.