Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Melahirkan Caesar Lebih dari 3 Kali Bisa Berisiko Plasenta Akreta, Ini Kata Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 06 Mar 2023 19:20 WIB

Ilustrasi Ibu Melahirkan
Melahirkan Caesar Lebih dari 3 Kali Bisa Berisiko Plasenta Akreta, Ini Kata Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Melahirkan melalui operasi caesar lebih dari tiga kali bisa berisiko menyebabkan komplikasi. Salah satunya adalah plasenta akreta atau plasenta yang menempel ke dinding rahim.

Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RSUD Fakfak Papua Barat, dr. Amira, SpOG, dalam akun TikTok @dokteramiraobgyn. Dalam unggahannya ini, Amira membagikan contoh kasus persalinan seorang Bunda yang akan dijalaninya.

Bunda tersebut memiliki riwayat melahirkan caesar dua kali. Anak pertama lahir pada 2011 dan yang kedua di tahun 2014.

Di persalinan ketiganya ini, Bunda tersebut juga akan menjalani operasi caesar. Nah, untuk meminimalkan risiko, dokter pun mengambil tindakan steril usai bayi lahir.

"Jadi SC (sectio caesarea) ketiga habis itu langsung tutup kehamilannya ya, cut steril ya karena dengan riwayat SC dua kali sebelumnya, risikonya banyak," kata Amira pada pasiennya. Tim HaiBunda sudah mendapatkan izin untuk mengutip unggahan ini.

Risiko plasenta akreta

Salah satu risiko yang dapat dicegah dengan steril adalah plasenta akreta bila terjadi kehamilan lagi. Kondisi ini bisa berbahaya bagi Bunda dan janinnya.

"Bisa sampai nanti ari-ari atau plasentanya nempel sampai luar dinding rahim, di kandung kemih, atau plasenta akreta yang mengancam ibu dan bayinya kalau hamil terus-terusan," ujar Amira.

Setelah mendengar penjelasan dari dokter, Bunda berusia 29 tahun itu pun setuju untuk melakukan tindakan steril. Menurut Amira, steril juga dilakukan agar sang Bunda bisa fokus mengurus anak-anaknya nanti.

"Nah yang ini SC ke 3 dg byknya risiko yg akan terjadi jika berkali-kali sc jd kita putuskan sc ke 3 ini lgsg di steril agar ke depannya bs lebih fokus membesarkan anak2," tulisnya.

Batasan melahirkan dengan operasi caesar memang tidak diatur secara tertulis. Namun, dokter biasanya akan menjelaskan risiko melahirkan caesar lebih dari satu kali pada pasien, termasuk risiko mengalami plasenta akreta.

Hal ini juga dijelaskan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, kepada Haibunda, beberapa waktu lalu. Simak penjelasan lengkap, di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 5 tips menghadapi operasi caesar, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

RISIKO MELAHIRKAN CAESAR LEBIH DARI 3 KALI

Operasi Caesar Melahirkan

Melahirkan Caesar Lebih dari 3 Kali Bisa Berisiko Plasenta Akreta, Ini Kata Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Leandro Santiago

Risiko melahirkan caesar lebih dari 3 kali

Operasi caesar adalah tindakan medis untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut. Menurut dokter Alex, pada kasus tertentu yang berisiko tinggi, tujuan operasi caesar adalah untuk melahirkan bayi dengan aman dan cepat.

Sejauh ini, tidak ada batas maksimal seorang wanita dapat melahirkan dengan operasi caesar. Tapi, beberapa penelitian menyarankan ibu hamil hanya melakukan operasi caesar 2 sampai 3 kali.

Puasa Syaban

Dokter juga biasanya akan menjelaskan risiko melahirkan caesar lebih dari 3 kali. Salah satu risikonya adalah komplikasi persalinan, seperti perdarahan di operasi caesar selanjutnya. Risiko komplikasi ini bisa meningkat hingga lima kali lipat.

"Risiko lain yang perlu diwaspadai adalah terjadinya plasenta akreta atau perlengketan plasenta," kata Alex.

Sebelum memutuskan melahirkan dengan operasi caesar, Bunda sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter kandungan. Ini juga termasuk keputusan untuk steril setelah melahirkan ya.

"Pada dasarnya, pilihan melahirkan dengan operasi caesar adalah hak setiap wanita. Bunda berhak untuk memilih persalinan yang aman dan nyaman tanpa paksaan dari siapapun, termasuk suami," ujar Alex.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda