Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kehamilan Lewat Bulan: Kenali Gejala hingga Bahayanya untuk Ibu & Janin

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Jumat, 31 Mar 2023 22:10 WIB

Ilustrasi ibu hamil atau antepartum
Kehamilan Lewat Bulan: Kenali Gejala hingga Bahayanya untuk Ibu & Janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/baona

Sekalipun sudah terdiagnosis oleh medis, kelahiran Si Kecil bisa saja terjadi di luar hari yang sudah diperkirakan, Bunda. Sebab itulah masa menjelang kelahiran Si Kecil disebut hari perkiraan lahir atau HPL. Tidak lain karena sifatnya tidak bisa dipastikan 100 persen ya. Bisa maju dan sebaliknya, mundur jauh.

Mengutip dari Medlineplus, sebagian besar kehamilan berlangsung selama 37 hingga 42 minggu, Bunda. Tetapi beberapa membutuhkan waktu lebih lama. Jika kehamilan Bunda berlangsung lebih dari 42 minggu, disebut lewat waktu atau past due. Walaupun, ini terjadi pada sejumlah kecil kehamilan ya.

Terdapat beberapa risiko pada kehamilan lewat waktu, Bunda. Yuk ketahui gejala hingga bahayanya untuk Bunda dan Si Kecil. Baca terus yu, Bunda. 

Mengenal gejala dan bahaya kehamilan lewat bulan

Mayo Clinic menjelaskan, sebagian besar bayi lewat bulan, lahir dengan sehat, Bunda. Kelahiran yang terlambat, mungkin terkait dengan masalah plasenta atau bayinya, meskipun hal tersebut juga jarang.

Kehamilan lewat bulan disebabkan beberapa hal, Bunda. Di antaranya:

  1. Merupakan kehamilan pertama
  2. Telah melewati dua minggu melewati tanggal jatuh tempo pada kehamilan sebelumnya.
  3. Bayi berjenis kelamin laki-laki
  4. Bunda memiliki obesitas
  5. Ada riwayat keluarga yang mengalami kehamilan lewat bulan
  6. Terdapat kesalahan hitung tanggal jatuh tempo karena kebingungan tanggal mulai periode menstruasi terakhir Bunda. Itu juga bisa terjadi ketika tanggal dihitung berdasarkan USG yang dilakukan setelah 22 minggu kehamilan.

Adapun gejala dan bahaya yang ditimbulkan berdasar ulasan Healthline adalah:

  • Makrosmia janin, atau secara signifikan lebih besar dari rata-rata saat lahir, yang juga dapat meningkatkan risiko persalinan caesar atau distosia bahu (bahu terjebak di belakang tulang panggul ibu saat melahirkan).
  • Sindrom pasca maturitas, ditandai dengan berat badan bayi yang tidak bertambah melewati tanggal jatuh tempo, serta kulit kering atau 'longgar' serta kuku tangan dan kaki yang panjang saat lahir.
  • Cairan ketuban yang rendah, yang dapat memengaruhi detak jantung bayi dan menyebabkan tali pusat tertekan selama kontraksi, mengakibatkan kurangnya oksigen yang mengalir ke janin.
  • Mekonium di paru-paru bayi, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan serius.
  • Kelahiran mati, yaitu ketika bayi meninggal sebelum dilahirkan.

Kehamilan lewat waktu dan pasca melahirkan juga dapat melibatkan komplikasi persalinan seperti:

  • Robekan vagina yang parah
  • Infeksi
  • Perdarahan postpartum atau hemoragi. 

Berikut adalah panduan waktu kehamilan yang dapat membantu Bunda, untuk mengetahui apakah mengalami kelahiran awal atau justru sebaliknya, berdasarkan definisi American College of Obstetricians and Gynecologists:

  1. Istilah awal: 37 sampai 38 minggu
  2. Istilah penuh: 39 sampai 40 minggu
  3. Jangka akhir: 41 sampai 42 minggu
  4. Post term: melebihi 42 minggu

Lanjut ke halaman berikutnya yuk Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang 6 penyebab ibu hamil sakit punggung, termasuk karena stres:

[Gambas:Video Haibunda]



TINDAKAN MEDIS UNTUK MEMBANTU KEHAMILAN LEWAT BULAN

Ilustrasi Ibu Hamil

Kehamilan Lewat Bulan: Kenali Gejala hingga Bahayanya untuk Ibu & Janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Masih berdasarkan rujukan Mayo Clinic, berikut adalah tindakan medis yang biasanya disarankan untuk kehamilan lewat bulan:

  1. Pematangan serviks
    Bunda mungkin diberikan obat untuk melembutkan dan melebarkan (mematangkan) serviks Bunda. Atau penyedia layanan kesehatan mungkin mematangkan serviks Bunda dengan memasukkan tabung kecil (kateter) ke dalamnya dengan balon tiup di ujungnya.
  2. Menyapu selaput kantong ketuban
    Dengan teknik ini, juga dikenal sebagai pengupasan ketuban, penyedia layanan kesehatan menyapukan jari yang bersarung tangan di atas penutup kantong ketuban di dekat janin. Ini memisahkan kantong dari serviks dan dinding rahim bagian bawah.
  3. Pecahnya kantong ketuban
    Jika kantong ketuban Bunda masih utuh, penyedia layanan kesehatan mungkin mengeluarkan cairan di dalamnya dengan membuat lubang dengan kait plastik tipis. Pembukaan menyebabkan air pecah.
  4. Menggunakan obat untuk memulai kontraksi
    Versi oksitosin (Pitocin), hormon yang menyebabkan rahim berkontraksi, dapat digunakan untuk memicu persalinan.
Banner Resep Lauk Pauk Buka Puasa

Pesan penting lainnya, jangan pernah mengabaikan cek prenatal ke tenaga medis secara terjadwal sesuai kebutuhan ya, Bunda. Agar segala hal yang terjadi di luar kontrol kita dapat tertangani secara lebih dini oleh ahlinya. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda