Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Asam Jawa Bisa Menyebabkan Keguguran, Benarkah? Ini Penjelasannya...

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 14 Jun 2023 21:20 WIB

Wedang asam Jawa
Asam Jawa Bisa Menyebabkan Keguguran/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ibu hamil memang seringkali khawatir tentang makanan yang dapat mempengaruhi kehamilan mereka. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah jamu yang mengandung asam jawa dapat menyebabkan keguguran. 

Dikutip dari Firstcry Parenting, Bunda hamil dapat mengonsumsi asam jawa, namun dengan memperhatikan batas yang wajar. Asam jawa tidak serta merta dapat menyebabkan keguguran jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. 

Asam jawa mengandung nutrisi penting seperti vitamin A & C dan kalsium. Selain itu, asam jawa juga mengandung protein, serat, dan gula sehat. Tidak hanya itu, asam jawa juga dapat digunakan sebagai pencahar alami.

Asam jawa memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Secara medis, asam jawa dapat membantu mengatasi diare, sembelit, dan juga mengandung antioksidan yang tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa asam jawa dapat bereaksi dengan beberapa obat seperti parasetamol, ibuprofen, dan aspirin. Jika Bunda sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut, disarankan untuk menunggu 24 jam setelah mengkonsumsi obat sebelum makan asam jawa.

Baca Juga : Keguguran

Selalu berkonsultasi dengan dokter Bunda untuk memahami bagaimana tubuh Bunda bereaksi terhadap suatu bahan sebelum menambahkannya ke dalam diet Bunda, termasuk mengenai asam jawa, terutama pada tahap akhir kehamilan.

Dalam mengonsumsi asam jawa atau bahan makanan lainnya selama kehamilan, penting untuk mengikuti prinsip konsumsi dalam batas wajar. Asam jawa bisa menjadi bagian dari diet Bunda sebagai sumber nutrisi yang baik, tetapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Selain itu, selalu pastikan untuk membeli asam jawa dari sumber yang terpercaya, bersih dan aman. Hindari asam jawa yang telah melewati tanggal kadaluarsa atau yang terlihat tidak segar. 

Jika Bunda memiliki keraguan atau kekhawatiran mengenai asam jawa atau makanan lain selama kehamilan, sebaiknya Bunda segera konsultasikan dengan dokter.

Kesimpulannya, asam jawa dapat dikonsumsi selama kehamilan dengan memperhatikan batas yang wajar. Asam jawa memiliki manfaat nutrisi dan sifat-sifat kesehatan tertentu, tetapi perlu diingat bahwa reaksi dengan obat tertentu dapat terjadi. 

Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai diet dan konsumsi makanan selama kehamilan.

Selain asam jawa, apakah ada buah-buahan lain yang membuat Bunda khawatir akan dampaknya pada kehamilan Bunda? Jika iya, yuk simak beberapa buah yang sebaiknya Bunda hindari saat hamil, pada halaman berikut ini, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga informasi mengenai keguguran dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



4 BUAH YANG SEBAIKNYA DIHINDARI IBU HAMIL

Asam Jawa Bikin Sperma Kental

Asam Jawa Bisa Menyebabkan Keguguran/ Foto: Getty Images/ALEAIMAGE

Selama kehamilan, Bunda perlu memilih makanan dengan bijaksana untuk menjaga kesehatan Bunda dan perkembangan janin. Meskipun buah-buahan umumnya sehat dan bergizi, ada beberapa buah yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Berikut adalah beberapa buah yang perlu diperhatikan:

1. Durian

Meskipun durian kaya akan nutrisi, buah ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti diabetes gestasional. 

Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi durian dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat.

2. Nanas

Nanas mengandung enzim bromelain yang dapat merangsang kontraksi rahim dan memicu keguguran. Kandungan bromelain yang tinggi dalam nanas dapat menjadi masalah terutama pada tahap awal kehamilan. 

Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya ibu hamil menghindari mengkonsumsi nanas secara berlebihan atau berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkannya ke dalam diet.

3. Pepaya Muda

Pepaya muda atau pepaya yang belum matang memiliki kandungan enzim papain yang dapat merangsang kontraksi rahim dan menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, disarankan agar ibu hamil menghindari mengonsumsi pepaya muda dalam jumlah besar. 

Namun, pepaya yang telah matang sepenuhnya aman untuk dikonsumsi dalam batas wajar karena kandungan papainnya menurun saat buah matang.

4. Nangka

Nangka adalah buah yang lezat dan bergizi, tetapi perlu dihindari oleh ibu hamil. Buah ini dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan kontraksi rahim, yang dapat berisiko bagi kehamilan.

Selain itu, nangka juga mengandung kadar gula yang tinggi. Jika ingin mengkonsumsi nangka, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Bunda untuk mengetahui batas yang aman.

Banner Malaria

Agar bisa lebih menikmati buah saat hamil, Bunda bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini:

  • Pilih buah-buahan yang bervariasi, usahakan untuk mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan setiap harinya. 
  • Pilih buah yang segar dan matang, karena buah-buahan segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada buah-buahan yang sudah lama disimpan atau tidak segar. 
  • Konsumsi dalam jumlah yang tepat, konsumsilah dalam jumlah yang wajar. Terlalu banyak mengonsumsi buah-buahan dengan kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.
  • Pertimbangkan kebutuhan khusus, jika Bunda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau alergi makanan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
  • Bersama dengan makanan lain yang bergizi, jangan lupakan sumber makanan lainnya.

Setiap ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, oleh karena itu, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah atau menambahkan makanan dalam diet Bunda selama kehamilan. Mereka akan memberikan nasihat yang tepat berdasarkan keadaan kesehatan individu dan tahap kehamilan Bunda.

Semoga bermanfaat ya, Bunda!

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda