Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perut Ibu Hamil Ditendang Si Kakak, Bahayakah untuk Janin? Simak Faktanya...

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jul 2023 12:36 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil dan Anaknya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Perut ibu hamil ditendang oleh anak atau Si Kakak bisa terjadi secara refleks, Bunda. Apalagi, Si Kakak mungkin masih menyesuaikan dirinya untuk menerima kehadiran adik baru.

Memberikan pengertian dan melibatkannya adalah kunci yang utama. Tujuannya tak lain untuk membentuk ikatan dengan adiknya meski belum lahir.

Namun, terkadang perilaku anak bisa mengejutkan. Misalnya, di usia kakak yang masih balita dan belum paham, mungkin ia bisa melakukan tindakan di luar kontrol Bunda. Salah satunya menendang perut.

Alasannya bisa karena gemas, kesal, atau marah. Bisa juga ia melakukannya secara tidak sengaja.

Lantas, apakah berbahaya perut ibu hamil ditendang anak? Adakah dampaknya untuk janin?

Perut ibu hamil ditendang anak, bahayakah untuk janin?

Bunda sebenarnya tidak perlu khawatir setiap kali perut tanpa sengaja ditendang kakak. Bahkan, sekalipun jatuh ke depan, hal tersebut tidak mungkin menyakiti Si Kecil.

"Alam (dalam rahim) menyediakan lingkungan yang aman dan terlindungi bagi janin, yang mengapung dalam cairan ketuban di kantung ketuban, yang pada gilirannya dilindungi oleh otot rahim dan perut," kata Owen Montgomery, M.D., asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Allegheny University of the Health Sciences, dikutip dari Parents.

Tulang belakang di belakang rahim dan panggul serta tulang rusuk di depan juga membentuk penghalang tulang untuk lebih melindungi janin, Bunda. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, ya.

Meski begitu, tidak ada salahnya melakukan tindakan pencegahan sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya, Bunda mencoba memberikan pengertian ke kakak untuk lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak membahayakan calon adiknya.

Tips mengasuh balita untuk ibu hamil

Salah satu yang menjadi PR bagi orang tua adalah bagaimana membuat ikatan antara sang kakak dengan calon adiknya yang masih berada di dalam kandungan. Bila Bunda sekarang hamil dan memiliki balita, coba simak tips berikut!

1. Menghemat energi di mana pun Bunda bisa

Memiliki balita memang melelahkan. Tapi, hamil juga tak kalah melelahkan.

Melakukan keduanya bersama-sama tentu bisa membuat Bunda sangat, sangat kelelahan. Jadi cobalah untuk berhemat energi.

Dilansir laman National Childbirth Trust Inggris, jika balita masih tidur siang, maka ibu dapat mencoba untuk berbaring dan tidur siang bersama mereka. Jika istirahat cukup, maka suasana hati pun bagus.

2. Tak segan minta bantuan Si Kakak

Ibu hamil umumnya dianjurkan untuk tidak boleh mengangkat beban terlalu berat. Lebih baik gunakan tip praktis ini untuk menghindarinya.

Misalnya, Bunda bisa membuat anak naik ke kursi makannya daripada mengangkatnya. Ketika mereka meraih pelukan, minta mereka untuk naik ke sofa dan meringkuk bersama di sana daripada Bunda harus membungkuk.

Selain itu, buatlah permainan yang menyenangkan agar kakak dapat berjalan sendiri atau naik tangga di rumah alih-alih digendong.

Lalu apa lagi tipsnya ya?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TIPS IBU HAMIL MENGASUH BALITA

Ilustrasi Ibu Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil dan Anaknya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Buat anak merasa terikat dengan calon adik

Bunda dapat membuat anak merasa terikat dengan calon adiknya. Baik itu dengan memberi mereka nama panggilan, menempelkan stiker mereka di seluruh perut, atau membacakan cerita ke calon adik mereka.

Anak akan menemukan cara mereka sendiri untuk membangun ikatan dengan calon adiknya. Satu-satunya cara yang dapat Bunda lakukan adalah mengurangi ketidaknyamanan dan lebih banyak melakukan permainan yang menyenangkan. Cara tersebut mungkin sangat membantu untuk memulai proses ikatan.

Cara lainnya adalah membelikan boneka bayi agar mereka bisa menjaga calon adiknya kelak. Selain itu, dengan bantuan suami atau orang tua, Bunda juga dapat membawa balita bertemu dengan dokter kandungan untuk membangun ikatan lebih lanjut dengan calon adik bayinya.

Jika tertarik, mereka mungkin ingin mendengar detak jantung bayi atau melihat si calon adik dari USG.

Banner Tahun Baru Islam

4. Cobalah untuk tidak panik

Balita terkadang melakukan hal yang di luar ekspektasi kita dan bahkan jika mereka tidak bermaksud demikian. Salah satunya, mereka mungkin menendang perut yang akan membuat Bunda panik.

Cobalah untuk tidak panik saat hal itu terjadi ya. Ingatlah bahwa bayi terlindungi dengan baik di dalam kandungan. Tetapi, tetap berbicaralah dengan bidan atau dokter bila merasa ada yang kurang nyaman.

5. Buat waktu khusus antara Bunda dan Si Kakak

Masih ada banyak waktu bagi Bunda dan anak sulung untuk menjalin ikatan sebelum bayi lahir. Coba sesekali mendedikasikan waktu Bunda hanya untuk mereka.

Tidak ada salahnya merencanakan perjalanan sehari khusus dengan mereka. Bunda juga dapat melakukan hal-hal yang suka dilakukan bersama dan tidak terlalu melelahkan.

Gunakan juga waktu ini untuk mengobrol dengan mereka tentang kekhawatiran atau pertanyaan apa pun yang mungkin mereka miliki tentang calon adik bayi.

Simak juga 7 tanda Bunda menjalani kehamilan yang sehat, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(aci/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda