Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali 5 Kondisi Kehamilan yang Bisa Picu Risiko Anak Terlahir Autis

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Kamis, 24 Aug 2023 21:50 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Kenali 5 Kondisi Kehamilan yang Bisa Picu Risiko Anak Terlahir Autis/Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew

Masa kehamilan adalah masa yang menyenangkan sekaligus masa yang sangat penting untuk Bunda dan Si Kecil. Bagaimana tidak, di masa ini lah Bunda berusaha keras memberikan yang terbaik bagi Si Kecil lewat berbagai cara. Memberikan asupan yang bergizi, rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan, serta berbagai cara lain Bunda lakukan untuk memastikan Si Kecil lahir dengan sehat.

Meskipun begitu, Bunda tetaplah seorang manusia biasa yang tak memegang kendali atas kehendak tuhan. Terkadang, meski telah memberikan yang terbaik, masalah kesehatan pada Si Kecil setelah lahir tetap bisa terjadi.

Maka dari itu Bunda harus tetap waspada terhadap berbagai faktor yang bisa membuat Si Kecil lahir dengan keadaan yang kurang baik. 

Salah satu yang harus Bunda waspadai adalah faktor-faktor yang bisa jadi menyebabkan Si Kecil lahir dengan gangguan spektrum autisme. Melansir dari Parents gangguan spektrum autisme atau kerap disebut ASD adalah gangguan perkembangan yang disebabkan oleh masalah di otak saat memproses informasi. 

Kondisi kehamilan picu risiko anak terlahir autis

Berikut beberapa faktor yang harus Bunda waspadai untuk menurunkan risiko Si Kecil lahir dengan kondisi autis:

1. Faktor keturunan

Melansir dari Healthshots faktor keturunan atau genetik menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko Si Kecil lahir dengan gangguan spektrum autis.

Berdasarkan berbagai penelitian salah satunya yang dilakukan oleh American Medical Association menyatakan, faktor genetik berkontribusi sebanyak 50 persen terhadap risiko gangguan autis yang diderita Si Kecil.

Faktor genetik dapat dikatakan sebagai faktor yang sulit untuk dirubah. Namun, jika keluarga besar Bunda atau Ayah memiliki riwayat gangguan spektrum autisme ada baiknya Bunda melakukan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko Si Kecil memiliki gangguan spektrum autisme.

Cara yang bisa Bunda lakukan adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, mengonsumsi vitamin yang dianjurkan dokter, dan rutin memeriksakan diri secara lengkap ke dokter kandungan.

2. Penyakit selama kehamilan

Penyakit yang Bunda derita selama masa kehamilan ternyata bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi autis. Namun, tentu saja tak semua jenis penyakit bisa meningkatkan risiko tersebut.

Tekanan darah tinggi, preeklamsia, demam tinggi, dan pendarahan yang tidak normal selama masa kehamilan bisa meningkatkan risiko tersebut.

Selain itu faktor selama proses persalinan seperti asfiksia juga dapat menyebabkan Si Kecil lahir dengan menderita spektrum autisme. Asfiksia sendiri merupakan kondisi kekurangan oksigen selama proses persalinan, akibatnya bayi akan kesulitan bernafas dan menyebabkan beberapa jaringan dalam tubuhnya menjadi rusak.

3. Konsumsi obat-obatan

Konsumsi obat-obatan selama masa kehamilan ternyata bisa menjadi penyebab bayi lahir autis. Khususnya obat-obatan dalam kelompok pereda nyeri yang mengandung Asetaminofen dosis tinggi.

Kandungan Asetaminofen dalam obat yang Bunda konsumsi berisiko mengganggu proses tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Namun, bukan berarti Bunda dilarang mengonsumsi Asetaminofen. Dilansir dari Babycenter dosis Asetaminofen yang aman untuk ibu hamil adalah sebanyak 3.000 mg per hari.

"Pasien sebaiknya tidak ditakuti dari banyak manfaat acetaminophen. Namun, seperti biasa setiap obat yang dikonsumsi selama kehamilan sebaiknya digunakan hanya sesuai kebutuhan, dengan porsi yang wajar, dan setelah pasien hamil berkonsultasi dengan dokter mereka," kata American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dilansir dari Babycenter.

Selain faktor di atas ternyata morning sickness bisa meningkatkan risiko bayi lahir autis. Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MORNING SICKNESS MENINGKATKAN RISIKO BAYI LAHIR AUTIS

Ilustrasi Ibu Hamil dan Dokter

Kenali 5 Kondisi Kehamilan yang Bisa Picu Risiko Anak Terlahir Autis/Foto: Getty Images/iStockphoto/

4. Mual muntah di pagi hari

Mual dan muntah di pagi hari memang sebuah hal yang cukup lumrah bagi Bunda yang sedang mengandung. Namun, jika mual dan muntah yang Bunda rasakan tak wajar ada baiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter.

Menurut penelitian dari American Journal of Perinatology, dilansir dari Healtshots mual dan muntah di pagi hari yang cukup parah selama masa kehamilan berisiko meningkatkan bayi lahir autis sebanyak 53 persen.

5. Lingkungan yang kurang sehat

Kondisi lingkungan juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan gangguan spektrum autisme, khususnya lingkungan yang terpapar zat-zat beracun.

Zat beracun yang ada di sekitar lingkungan kadang tak Bunda sadari keberadaannya. Melansir dari Verywellhealth, zat tersebut bisa jadi terdapat pada beberapa barang plastik, rumah yang baru dibangun, karpet baru, dan beberapa kemasan makanan. Oleh karena itu, saat mengandung Bunda wajib memperhatikan keamanan lingkungan sekitar.

Banner Ide Resep Bekal Bento

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan

1. USG secara rutin

Terdapat langkah pencegahan yang bisa Bunda lakukan untuk mendeteksi autisme pada Si Kecil sejak dalam kandungan. Langkah yang bisa Bunda coba adalah dengan melakukan USG secara rutin khususnya saat usia kandungan telah memasuki trimester 2 ( usia 4 - 6 bulan).

Selain mendeteksi autisme secara dini dengan rutin melakukan USG di trimester 2 Bunda bisa mendeteksi berbagai kelainan yang ada pada bayi, seperti kelainan pada jantung, kepala, dan ginjal. 

2. USG fetomaternal

Selain USG yang biasa Bunda lakukan, terdapat USG model terbaru yang dikatakan dapat mendeteksi kelainan pada bayi dengan lebih akurat. Teknologi ini dikenal dengan nama USG fetomaternal.

Berbeda dengan USG pada umumnya, teknologi fetomaternal ini memungkinkan Bunda untuk melihat kondisi aliran darah di dalam lahir. USG jenis ini tak wajib untuk dilakukan mengingat biayanya yang tergolong cukup tinggi.

Namun, jika Bunda memiliki riwayat masalah genetik dan autisme dalam keluarga ada baiknya bagi Bunda untuk mencoba USG fetomaternal ini. 

Saksikan juga video tentang 5 risiko bila bumil kelebihan berat badan:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda