KEHAMILAN
Apakah Keputihan Membatalkan Puasa? Ini Pandangan Islam
Nanie Wardhani | HaiBunda
Senin, 11 Mar 2024 02:00 WIBSebagai umat muslim, menjalankan puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi semua kecuali pada saat seorang perempuan sedang mengalami menstruasi atau masa nifas.
Tetapi bagaimana jika ketika sedang menjalankan ibadah puasa, seorang perempuan mengalami keputihan dengan sedikit kecokelatan yang menimbulkan keraguan apakah puasanya tetap sah atau batal?
Beberapa perempuan mungkin merasa khawatir bahwa keputihan dapat membatalkan puasa, terutama jika disertai dengan flek. Meskipun tidak sedang menstruasi, Bunda pasti bertanya-tanya, apakah keputihan benar-benar dapat membatalkan puasa?
Apakah keputihan dapat membatalkan puasa?
Jawabannya adalah tidak, Bunda. Keputihan tidak membatalkan puasa karena berbeda dengan menstruasi. Seorang perempuan wajib membatalkan puasa saat sedang mengalami menstruasi atau masa nifas.
Tetapi jika seorang perempuan mengalami keputihan, ia dapat melanjutkan puasanya seperti biasa kecuali ada kondisi medis tertentu yang mengharuskannya untuk berbuka puasa.
Dalam agama Islam, terdapat beberapa kondisi yang diketahui dapat membatalkan puasa, seperti menstruasi, nifas (setelah melahirkan), mual dan muntah yang berlebihan, serta kondisi medis lain yang mengharuskan seseorang untuk mengonsumsi makanan atau minuman.
Keputihan tidak termasuk dalam daftar kondisi yang dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keputihan tidak membatalkan puasa. Hal ini juga diperkuat oleh kesepakatan para ulama dan ahli agama bahwa keputihan tidak membatalkan puasa.
Namun, keluarnya lendir dari vagina dapat membatalkan puasa jika disertai orgasme. Keputihan yang terjadi secara alami tidak membatalkan puasa. Namun jika cairan dari vagina keluar bersamaan dengan orgasme, maka puasa dapat batal.
"Jika keluarnya cairan ini akibat kegembiraan yang tidak mencapai orgasme, itu tak membatalkan puasa. Hal yang sama juga berlaku untuk pria. Namun, jika keluarnya cairan ini dengan kenikmatan seksual yang luar biasa, maka itu membatalkan puasa," ujar Dr. Jamal Badawi, profesor studi dan manajemen agama di Universitas St. Mary dan wakil ketua Islamic American University, dilansir dari Islamonline.
Dalam hadis, puasa tidak hanya melibatkan menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan nafsu seksual. Jika seseorang melakukan hubungan seksual atau aktivitas seksual lainnya saat sedang berpuasa sehingga mengeluarkan cairan, baik keputihan atau orgasme, puasanya dapat batal.
Bagaimana jika keputihan disertai flek?
Apakah keputihan yang disertai flek dapat membatalkan puasa? Untuk pertanyaan ini, semuanya tergantung pada kondisi setiap individu saat itu.
Keputihan yang disertai flek dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada organ reproduksi perempuan. Oleh karena itu, jika seorang perempuan mengalami keputihan yang disertai flek saat berpuasa, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Flek pada keputihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi vagina, radang panggul, kanker serviks, atau bahkan keguguran pada perempuan hamil. Ini bisa menjadi tanda bahwa seorang perempuan memerlukan perawatan medis yang lebih intensif.
Jika kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berlebihan, diperbolehkan untuk membatalkan puasa dan menggantinya di hari lain setelah bulan Ramadhan. Namun jika kondisi ini tidak menyebabkan sakit berlebihan, seorang perempuan dapat melanjutkan puasanya seperti biasa.
Tips untuk menghadapi keputihan saat puasa Ramadhan
Meskipun keputihan tidak membatalkan puasa, seorang perempuan tetap perlu menjaga kebersihan dirinya sendiri, terutama selama bulan Ramadhan. Berikut adalah beberapa tips jika mengalami keputihan saat berpuasa:
1. Membersihkan diri secara teratur
Seorang perempuan yang mengalami keputihan sebaiknya membersihkan area intimnya secara teratur untuk menghindari infeksi atau iritasi. Membersihkan area intim setidaknya dua kali sehari dengan air bersih dan sabun yang lembut. Setelah itu, keringkan dengan handuk yang bersih.
2. Mengganti celana dalam saat mengalami keputihan
Seorang perempuan yang mengalami keputihan sebaiknya mengganti pakaian dalamnya dengan yang bersih dan kering setiap beberapa jam sekali. Hal ini dapat membantu untuk menghindari kelembapan yang dapat memicu pertumbuhan bakteri atau jamur.
3. Menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu keputihan saat sahur maupun berbuka
Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memicu keputihan atau memperparah kondisi yang sudah ada, seperti makanan pedas, manis, berlemak, serta minuman beralkohol atau mengandung kafein. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan dan minuman tersebut jika sedang mengalami keputihan selama berpuasa.
4. Berkonsultasi dengan dokter
Pergilah ke dokter jika keputihan disertai dengan rasa sakit atau gatal yang tidak tertahankan. Hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perawatan.
Jadi, jika Bunda bertanya-tanya apakah keputihan dapat membatalkan puasa, jawabannya adalah tidak. Namun pastikan bahwa cairan yang keluar dari vagina yang dialami tidak keluar bersamaan dengan orgasme akibat aktivitas seksual.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)