Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bahaya Ibu Hamil Makan Telur Setengah Matang, Bisa Sebabkan Janin Cacat Lahir

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 01 Oct 2024 09:50 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Telur
Ilustrasi Ibu Hamil Makan Telur/ Foto: iStockphoto/Getty Images/hxyume
Jakarta -

Telur adalah sumber protein hewani yang baik dikonsumsi selama hamil. Namun, bolehkah ibu hamil makan telur setengah matang? Telur mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral yang dapat menunjang kesehatan Bunda dan perkembangan janin.

Meski disebut makanan bernutrisi, ibu hamil tak boleh sembarangan mengonsumsi telur, terutama telur setengah matang. Ada dampak buruk yang bisa didapatkan bila ibu hamil makan telur setengah matang atau mentah.

Bahaya ibu hamil makan telur setengah matang

Olahan telur setengah matang sering disajikan sebagai isian roti tawar untuk menu sarapan atau tamago yang dijadikan topping untuk ramen. Beberapa orang bahkan menyukai olahan telur setengah matang untuk dijadikan menu camilan, Bunda.

Telur mentah atau setengah matang sebaiknya dipantang selama hamil. Sebab, makanan ini dapat terkontaminasi bakteri yang bisa menimbulkan masalah kesehatan pada ibu hamil hingga memengaruhi janinnya.

"Telur mentah atau setengah matang bisa terkontaminasi beberapa jenis bakteri dan parasit yang dapat membuat perempuan sakit parah selama kehamilan," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Renita White, MD, dilansir Very Well Health.

Hal yang sama juga disampaikan ahli nutrisi Jillian Kubala, MS, RD. Menurut Kubala, telur aman dikonsumsi selama hamil asalkan dimasak matang. Telur ang masih mentah atau setengah matang dapat menimbulkan efek buruk pada ibu hamil yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.

"Telur aman dikonsumsi selama kehamilan - asalkan dipasteurisasi dan dimasak. Baik pasteurisasi maupun pemasakan dapat membantu menghilangkan bakteri yang berpotensi membahayakan dalam makanan, seperti Listeria," ujar Kubala, dikutip dari Healthline.

"Ibu hamil memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang berarti efek buruk dapat terjadi padanya dan bayi akibat mengonsumsi makanan yang tidak dipasteurisasi atau kurang matang," sambungnya.

Selain Listeria, bakteri Salmonella juga dapat ditemukan di telur setengah matang. Kedua bakteri tersebut memiliki bahaya pada ibu dan janin.

Ibu Hamil Makan TelurIbu Hamil Makan Telur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/trumzz

Bahaya bakteri Listeria pada ibu hamil

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Listeria adalah sejenis bakteri yang ditemukan di tanah, air, dan beberapa hewan, termasuk sapi dan unggas. Bila termakan, Listeria dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan (foodborne illness) yang disebut listeriosis, yakni jenis keracunan makanan yang paling serius.

"Listeriosis dapat menyebabkan gejala ringan seperti flu seperti demam, menggigil, nyeri otot, dan diare atau sakit perut. Ibu hamil juga mungkin mengalami leher kaku, sakit kepala, kebingungan, atau kehilangan keseimbangan. Gejala dapat muncul paling lambat dua bulan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Listeria," tulis ACOG dalam laman resminya.

ACOG mengatakan, ibu hamil 10 kali lebih mungkin terkena listeriosis daripada populasi umum. Munculnya gejala muntah dan diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak air atau dehidrasi. Listeriosis juga dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau persalinan prematur.

Sementara itu, bayi yang lahir dengan listeriosis mungkin mengalami infeksi serius pada darah atau otaknya. Listeriosis dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup bagi bayi, termasuk cacat intelektual, kelumpuhan, kejang, kebutaan, atau masalah pada otak, ginjal, dan jantung. Listeriosis juga dapat menyebabkan kematian pada bayi baru lahir.

Bahaya bakteri Salmonella pada ibu hamil

Salmonella merupakan bakteri yang juga sering ditemukan di makanan mentah atau setengah matang, seperti telur. Melansir dari laman What to Expect, paparan Salmonella selama kehamilan dapat menimbulkan gejala nyeri perut, diare, demam dan menggigil, mual dan muntah, dehidrasi, sakit kepala, dan nyeri otot.

Risiko Salmonella pada ibu hamil terbilang minimal bila dibandingkan Listeria. Namun dalam beberapa kasus, ketika ibu hamil benar-benar sakit dan infeksi masuk ke aliran darah, hal tersebut dapat menyebabkan sepsis atau infeksi darah yang mengancam nyawa.

Kasus temuan kelahiran prematur dan keguguran dilaporkan sebagai akibat dari bakteri ini. Namun, kasus-kasus tersebut sangat jarang terjadi.

Faktor risiko terbesar dari bakteri ini adalah dehidrasi, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur, cairan ketuban rendah, dan cacat lahir. Sementara pada bayi baru lahir, dampaknya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, Bunda.

Manfaat telur untuk ibu hamil

Konsumsi telur yang matang disarankan selama hamil. Telur merupakan sumber protein hewani yang mengandung vitamin A, B6, D, E, dan K.

Berikut beberapa manfaat konsumsi telur matang untuk ibu hamil, seperti mengutip beberapa sumber:

  • Menunjang perkembangan otak janin
  • Mencegah anemia
  • Menstabilkan kadar gula darah
  • Menstabilkan kolesterol
  • Menjaga sistem imun tubuh
  • Menjaga kesehatan mata

Menyiapkan telur yang aman untuk ibu hamil

Sebelum mengonsumsi telur, Bunda perlu memahami dulu cara penyajiannya yang aman. Berikut cara menyiapkan telur yang aman untuk ibu hamil:

  1. Pastikan merebus sampai kuning telur benar-benar matang. Pada umumnya, telur akan matang seluruhnya bila direbus setidaknya 12 menit. Simpan telur rebus yang belum atau sudah dikupas di
  2. kulkas dengan suhu sekitar 4 derajat Celsius. Konsumsi telur sebaiknya tidak lebih dari seminggu setelah direbus.
  3. Goreng telur sampai semua sisi matang, atau sekitar 2-3 menit. Telur yang matang sempurna dapat ditandai dengan kuning telur dan putih telur menjadi padat.
  4. Perhatikan baik-baik saat mengocok telur. Bunda sebaiknya langsung menggoreng telur sampai matang di api panas.

Demikian bahaya mengonsumsi telur setengah matang saat hamil dan cara menyiapkannya yang aman. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda