HaiBunda

MENYUSUI

Proses Produksi ASI yang Ibu Menyusui Perlu Tahu

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 15 Aug 2019 08:59 WIB
Ilustrasi produksi ASI ibu menyusui/ Foto: thinkstock
Jakarta - Momen memberi ASI si kecil bisa jadi masa yang penuh tantangan dan suka duka bagi ibu menyusui. Nah, dalam keseharian, pernahkah Bunda yang tengah menyusui punya pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya produksi ASI?

Dijelaskan perawat anak bersertifikat Donna Murray, RN, BSN, persiapan payudara memproduksi ASI sudah dimulai bahkan sebelum seorang wanita lahir. Kemudian, berlanjut saat pubertas dan hamil. Ketika melahirkan, produksi ASI bisa berlanjut selama hitungan bulan atau tahun.

"Saat lahir, wanita punya semua bagian payudara tapi belum berfungsi. Setelah masa puber, hormon berubah dan jaringan penghasil ASI mulai terbangun seiring bertambahnya ukuran dan lembutnya payudara," kata Murray, dilansir Very Well Family.


Saat hamil, hormon estrogen dan progesteron membuat saluran susu dan jaringan pembuat ASI tumbuh juga berkembang. Saat usia kehamilan mencapai 16 minggu, tubuh Bunda sudah mulai memproduksi ASI pertama yang disebut kolostrum yang berbentuk cairan bening atau putih dengan jumlah sedikit.

Saat Bunda melahirkan, tubuh sudah siap memproduksi ASI. Tahapan ini disebut laktogenesis, Bun, yang berlangsung sejak usia kandungan 16 minggu sampai hari kedua atau ketiga setelah melahirkan.

"Saat bayi lahir, plasenta sudah tidak ada. Alhasil, hormon progesteron dan estrogen menurun, sedangkan hormon prolaktin meningkat dan memberi sinyal pada otak untuk memproduksi ASI," papar Murray.

Satu sampai dua hari pertama setelah lahir, umumnya bayi akan mendapat kolostrum. Tapi setelah itu, Bunda sudah bisa memberinya ASI.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, pemberian ASI sampai anak usia dua tahun. Tapi, gimana jika di atas umur dua tahun anak masih menyusu? Menurut konselor laktasi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr.Ameetha Drupadi, CIMI, dari segi ASI-nya yang masih dikonsumsi anak setelah umur dua tahun, enggak berbahaya. Hanya saja, anak usia dua tahunan, ASI cuma bisa memenuhi nutrisinya sekitar 30 persen. Sisa kebutuhan nutrisi yang 70 persen dipenuhi lewat makanan lainnya.

Ilustrasi produksi ASI ibu menyusui/ Foto: infografis
"Ada ibu yang berpikir enggak apa-apa deh anak enggak mau makan yang penting udah nyusu banyak. Nah, itu yang enggak baik. Karena kalau cuma mengandalkan nyusu kebutuhan nutrisi anak enggak terpenuhi," kata Ameetha.

Dari sisi psikologis, kata Ameetha, anak umur dua tahun sudah mulai masuk fase mandiri. Nah, ketika dia masih menyusu bisa saja anak enggak terlatih mandiri kan? Maka dari itu, jelang anak umur dua tahun, Ameetha menyarankan Bunda untuk mulai menyapih anak secara bertahap dan tidak memaksa, sehingga Weaning With Love (WWL) bisa diterapkan.

Bunda, ketahui juga asupan yang bisa bantu perbanyak jumlah ASI, di video ini:

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Zara Leola Anak Enda 'Ungu' yang Sudah Gadis, Wajahnya Curi Perhatian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Nama Anak Perempuan Sulung Pembawa Keberuntungan

Nama Bayi Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Larutan Penyegar untuk Atasi Panas Dalam?

Menyusui Annisa Karnesyia

9 Resep MPASI Bayi 7 Bulan Penambah Berat Badan, Mudah Dibuat & Enak

Parenting Kinan

10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil

Rekomendasi Produk Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

300 Ide Nama Orang Sunda untuk Anak Laki-laki dan Perempuan Beserta Artinya

Malam Spektakuler! HUT TRANSMEDIA Hadirkan XODIAC dan Deretan Artis Tanah Air

7 Nama Anak Perempuan Sulung Pembawa Keberuntungan

Potret Zara Leola Anak Enda 'Ungu' yang Sudah Gadis, Wajahnya Curi Perhatian

9 Resep MPASI Bayi 7 Bulan Penambah Berat Badan, Mudah Dibuat & Enak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK