
menyusui
4 Penyebab Bayi ASI Mengalami Sembelit, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Minggu, 20 Sep 2020 12:45 WIB

Sembelit tentu membuat tubuh terasa tidak nyaman, apalagi jika dialami seorang bayi. Bayi Bunda pernah mengalami sembelit? Ini merupakan masalah umum yang dialami sebagian bayi di bulan-bulan awal kelahirannya.
Bayi biasanya dianggap sembelit jika buang air besar mereka seperti keras, butiran kecil, atau jika tinja mereka sangat besar, keras, dan sulit untuk dikeluarkan.
Baca Juga : 9 Manfaat ASI Eksklusif untuk Bunda & Bayi |
Menurut dokter spesialis anak Vincent Iannelli, MD., beberapa orang juga menganggap bayi sembelit jika buang air besarnya memiliki konsistensi yang lebih kental daripada selai kacang dan jika bayi terlihat perlu mengejan untuk mengeluarkannya.
"Namun, jika sekadar berusaha untuk buang air besar, mungkin bukan tanda sembelit," tulisnya, dikutip dari Very Well Family.
Iannelli mencatat bahwa penting untuk diperhatikan, bayi yang mendapat ASI eksklusif sangat jarang mengalami sembelit. Setelah sangat sering buang air besar selama satu atau dua bulan pertama kehidupan, bayi yang mendapat ASI eksklusif kemudian mulai lebih jarang buang air besar.
"Faktanya, beberapa bayi yang disusui hanya buang air besar setiap satu atau dua minggu. Pada anak-anak ini, selama tinjanya lunak, kemungkinan besar anak tersebut tidak mengalami sembelit," kata Iannelli.
Apa penyebab bayi ASI mengalami sembelit? Mengutip Medical News Today, sebuah studi tahun 2018 meneliti kebiasaan buang air besar dari 83.019 bayi baru lahir di Jepang.
Menurut penulis, sebagian besar kasus sembelit terjadi bersamaan dengan transisi dari menyusui ke susu formula bayi, terlepas dari apakah wanita tersebut melahirkan secara normal atau dengan operasi caesar.
Seorang bayi dapat mengalami tinja yang lebih keras dan sembelit setelah mulai makan makanan padat. Makanan tertentu, seperti sereal beras dan susu, dapat menyebabkan sembelit pada bayi di bawah 1 tahun.
Empat penyebab lain dari sembelit pada bayi ASI meliputi:
1. Tidak memiliki cukup cairan
Cairan membantu feses melewati usus dengan lancar. Untuk itu jika bayi sudah bisa diberikan air mineral, coba berikan sedikit demi sedikit. Bunda juga jangan lupa untuk terus mengonsumsi air yang cukup.
2. Penyakit
Infeksi dapat menyebabkan penurunan nafsu makan bayi atau menyebabkan muntah dan diare, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan sembelit. Kondisi medis yang mempengaruhi saluran gastrointestinal, seperti penyakit Hirschsprung, dapat menyebabkan sembelit dan gejala pencernaan lainnya.
3. Bayi menahan tinja
Bayi mungkin sengaja menghindari buang air besar yang keras atau menyakitkan, suatu perilaku yang oleh dokter disebut sebagai menahan tinja. Bayi yang mengalami ruam popok juga dapat menahan untuk menghindari rasa sakit.
4. Stres
Paparan lingkungan baru, perjalanan, atau perubahan cuaca dapat membuat bayi stres. Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik mereka dan dapat menyebabkan perubahan frekuensi BAB dan kemungkinan sembelit.
Coba Bunda perhatikan, apakah si kecil mengalami tanda-tanda sembelit seperti di atas? Jika berlangsung lama segera hubungi dokter ya!
Simak juga bahaya bayi ASI mengalami sembelit:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
10 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui agar Bayi Tidak Sembelit

Menyusui
6 Pilihan Makanan untuk Busui yang Ampuh Bantu Atasi Bayi yang Sulit BAB

Menyusui
7 Makanan yang Bisa Dilahap Busui agar Bayi Lancar BAB

Menyusui
Ini 4 Alasan Bayi ASI Sulit BAB, Jangan Langsung Panik ya Bunda

Menyusui
Benarkah Pola Makan Ibu Menyusui Bisa Sebabkan Bayi Sembelit?

Menyusui
7 Aturan Diet Aman untuk Ibu Menyusui
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda