Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

ASI Seret Sering Bikin Cemas? 11 Hal Ini Bisa Jadi Salah Satu Penyebabnya Lho

Inkana Putri   |   HaiBunda

Kamis, 07 Jan 2021 10:23 WIB

Ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Masalah ASI seret sering sekali dialami oleh banyak ibu menyusui. Bahkan, tak jarang kondisi ini membuat Bunda stress dan khawatir akan kebutuhan nutrisi Si Kecil.

Pada umumnya, ada banyak hal yang menjadi penyebab produksi ASI seret mulai dari masalah kesehatan hingga pemilihan gaya hidup. Oleh karena itu, saat produksi ASI Bunda sedikit, jangan dulu merasa khawatir.

Ada baiknya Bunda cari tahu dahulu apa yang menjadi penyebab ASI seret sehingga Bunda bisa mencari solusinya. Berikut penyebab ASI seret yang sering terjadi pada ibu menyusui seperti dikutip dari Today's Parent dan Verywell Family.

1. Kelelahan

Usai melahirkan, menyusui dan mengurus Si Kecil tentu melelahkan. Kelelahan pascapersalinan dan kekurangan energi juga dapat mengganggu proses menyusui, serta mengurangi produksi ASI. Oleh karena itu, Bunda juga perlu menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup.

2. Stres

Stres fisik, emosional, dan psikologis dapat mengurangi suplai ASI. Saat menyusui, Bunda mungkin akan khawatir atau pusing memikirkan perkataan orang lain soal produksi ASI yang sedikit. Padahal, hal ini justru bisa menjadi pemicu ASI seret.

Penyebab stres lain seperti rasa cemas, sakit, masalah ekonomi, dan masalah hubungan juga dapat membuat produksi ASI lebih rendah. Jadi, sangat penting sekali bagi Bunda untuk bisa mengelola stress selama menyusui.

3. Jaringan kelenjar tidak mencukupi

Bunda perlu tahu, tidak semua payudara wanita berkembang secara normal dan mungkin tidak memiliki cukup kelenjar 'penghasil susu' untuk memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil.

Kelenjar menyusui memang tumbuh setiap kehamilan dan aktivitas menyusui dapat merangsang pertumbuhan lebih banyak saluran dan jaringan. Untuk memaksimalkan produksi ASI, Bunda bisa memompa ASI secara manual atau meminum suplemen sesuai anjuran dokter.

4. Masalah hormon dan penyakit

Beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau masalah hormonal lainnya dapat membuat wanita sulit untuk hamil dan menyebabkan suplai ASI rendah.

Dalam beberapa kasus, pengobatan masalah kesehatan bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Bunda juga bisa mengunjungi dokter konsultan laktasi untuk mengetahui masalah secara spesifik.

Cari tahu faktor penyebab produksi ASI seret di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga tips meningkatkan produksi ASI dalam video berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Hijaber Turki



Diet yang salah

Young mother breastfeeding  her newborn baby boy at home

Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock

5. Menerapkan pola makan yang salah

Usai melahirkan, beberapa Bunda melakukan berbagai diet untuk memiliki bentuk badan seperti semula. Namun, diet yang salah ternyata bisa menjadi penyebab ASI seret.

Saat produksi ASI menurun, Bunda sebaiknya mengonsumsi lebih banyak makanan bergizi berserat dan minum banyak cairan. Tambahkan juga beberapa makanan ASI booster ke dalam diet harian Bunda seperti oatmeal, almond, dan sayuran bergizi.

6. Mengonsumsi ramuan herbal berlebihan

Mengonsumsi jamu atau rempah-rempah sebenarnya boleh dilakukan, namun jika dikonsumsi dalam dosis besar, beberapa herbal dapat menurunkan suplai ASI Bunda.

Bunda perlu menghindari beberapa herbal seperti peppermint dan sage, yang sering disebut bisa menurunkan produksi ASI. Hindari juga konsumsi peterseli, oregano, melati dalam dosis besar. Mulailah mengganti herbal tersebut dengan bawang putih atau jahe yang bisa membantu meningkatkan suplai ASI.

7. Mengonsumsi banyak kafein

Kopi, teh, dan coklat memang jadi minuman favorit sehari-hari. Namun, mengonsumsi minuman tersebut terlalu sering membuat tubuh dehidrasi dan menurunkan produksi ASI.

Hal ini mengingat dalam minuman tersebut mengandung kafein, yang bukan hanya bisa membuat ASI seret, tapi juga berdampak terhadap Si Kecil. Beberapa kafein yang Bunda konsumsi nantinya akan diteruskan melalui ASI. Kafein yang dapat menumpuk di tubuh Si Kecil bisa menyebabkan masalah iritabilitas dan tidur.

8. Merokok

Merokok dapat mengganggu pelepasan oksitosin di dalam tubuh. Oksitosin adalah hormon yang merangsang refleks pengeluaran ASI. Oleh karena itu, hindari rokok dalam waktu dua jam usai menyusui atau lebih baik lagi untuk mencoba berhenti merokok.

9. Minum alkohol

Sama seperti merokok, alkohol juga juga dapat menghalangi keluarnya ASI. Jika Si Kecil jarang menyusu, Bunda akan mengalami penurunan produksi ASI.

Alkohol tidak hanya dapat menurunkan suplai ASI, tetapi juga dapat mempengaruhi kemampuan Bunda untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil. Alkohol yang masuk ke dalam ASI dapat membuatnya berisiko mengalami keterlambatan perkembangan.

10. Minum Pil KB

Jika Bunda sudah mulai mengonsumsi pil KB untuk mencegah kehamilan lagi, hal tersebut dapat mempengaruhi suplai ASI. Pasalnya, beberapa pil KB mengandung estrogen, hormon yang dapat menyebabkan penurunan produksi ASI yang signifikan. Langkah pertama untuk meningkatkan suplai ASI adalah dengan menghentikan konsumsi pil KB dan mengubah metode pengendalian kelahiran.

11. Efek pengobatan kelahiran

Bunda mungkin tidak selalu menyadari bahwa obat-obatan yang dikonsumsi selama persalinan, seperti anestesi epidural atau demerol, dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk menyusu.

Beberapa penelitian menunjukkan efek ini bertahan selama sebulan, tergantung pada obat yang digunakan dan jangka waktu pengobatan. Bayi yang kesulitan menyusu secara tak langsung berdampak terhadap produksi ASI. Untuk mengatasinya, Bunda mungkin perlu memompanya untuk mencegah ASI seret.

Itu dia Bunda 11 faktor penyebab ASI seret. Saat hal ini terjadi, jangan dulu langsung khawatir ya, Bunda. Agar produksi ASI lancar, Bunda bisa atasi dengan mengurangi stress, dan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Seringlah juga memompa ASI untuk melancarkan kelenjar menyusui Bunda, serta jangan lupa pula untuk konsultasikan ke dokter dan ahli menyusui terkait kondisi ASI seret ini. Semoga membantu ya, Bunda.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda