
menyusui
Cara Memeras dan Menyimpan ASI dengan Tepat Agar Tetap Segar
HaiBunda
Rabu, 20 Jan 2021 10:35 WIB

Bagi Bunda yang baru memiliki seorang bayi, mungkin akan bingung bagaimana harus menyimpan ASI yang diperah dengan tepat agar tetap awet. Apalagi, jika Bunda adalah wanita karier yang harus bekerja dan tidak bisa menyusui secara langsung selama jam kerja. Maka, Bunda harus menyiapkan ASI perah untuk Si Kecil.
ASI adalah makanan utama bayi sampai 6 bulan sebelum si kecil mengonsumsi makanan yang lain. ASI bisa disimpan di rumah kok Bun dengan syarat Bunda harus paham terlebih dahulu cara menyimpan ASI dan bagaimana mempersiapkan ASI yang benar. Meskipun Bunda sibuk bekerja, tapi tetap ya Bunda jangan lupakan Si Kecil yang masih membutuhkan ASI.
ASI dianjurkan untuk diberikan kepada si kecil dengan kondisi yang tetap segar. Namun, Bunda pasti khawatir bagaimana jika ASI tersebut adalah ASI perah yang sudah disimpan. Sebelum membahas cara menyimpan ASI ada baiknya Bunda juga perlu tahu sebelum memeras atau memompa ASI yang akan disimpan. Pastikan tangan Bunda bersih dengan mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir atau Bunda juga dapat mengunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Bunda dapat memeras ASI dengan tangan atau dengan pompa manual atau listrik. Jika menggunakan pompa, periksa kit pompa dan pipa untuk memastikannya bersih. Buang dan ganti segera pipa yang berjamur. Jika menggunakan kit pompa bersama, bersihkan kenop pompa, sakelar daya, dan meja dengan lap disinfektan. Di bawah ini ada cara memeras ASI dengan menggunakan tangan dan juga pompa ASI yang dikutip dari NHS UK.
Cara memeras ASI dengan tangan
Beberapa Bunda merasa lebih mudah untuk memeras ASI dengan tangan, terutama dalam beberapa hari atau minggu pertama. Ini juga berarti Bunda dapat memeras tanpa membutuhkan pompa, atau suplai listrik. Memerah dengan tangan memungkinkan dapat mendorong ASI mengalir dari bagian payudara tertentu. Hal ini mungkin berguna, misalnya, jika salah satu saluran susu di payudara Bunda tersumbat.
- Pegang botol susu atau wadah yang disterilkan di bawah payudara Bunda untuk menampung ASI saat mengalir. Cara ini mungkin akan membantu Bunda.
- Bunda bisa memijat payudara Bunda dengan lembut sebelum memeras untuk membantu mengurangi ASI.
- Tutupi payudara Bunda dengan satu tangan, lalu dengan tangan lainnya, bentuk "C" dengan telunjuk dan ibu jari Bunda.
- Remas dengan lembut, jauhkan jari dan ibu jari Bunda beberapa sentimeter dari puting, tepat di luar area yang lebih gelap di sekitarnya atau yang dinamakan dengan areola. Jangan meremas puting karena bisa membuatnya sakit.
- Lepaskan tekanan, lalu ulangi, bangun ritme. Cobalah untuk tidak menyelipkan jari Bunda di atas kulit.
- Tetesan akan mulai muncul, dan kemudian ASI Bunda biasanya mulai mengalir.
- Jika tidak ada tetesan yang muncul, coba gerakkan jari dan ibu jari Bunda sedikit, tetapi tetap hindari meremas area gelap di dekat puting Bunda.
- Saat alirannya melambat, gerakkan jari-jari Bunda ke bagian lain dari payudara Bunda, dan ulangi.
- Saat aliran dari satu payudara melambat, tukar ke payudara lainnya. Terus ganti payudara sampai ASI menetes sangat lambat atau berhenti sama sekali.
Cara memeras ASI dengan pompa ASI
Setiap Bunda yang menggunakan pompa ASI tentunya berbeda-beda, apakah cocok atau tidak. Jadi, jika Bunda ingin menggunakan pompa ASI sebaiknya mintalah saran terlebih dahulu atau lihat apakah Bunda dapat mencobanya sebelum membeli. Pompa manual lebih murah tetapi mungkin tidak secepat pompa listrik.
Kekuatan pompa dapat diubah pada beberapa pompa listrik. Lakukan secara perlahan. Menetapkan kekuatan langsung pada yang paling tinggi mungkin menyakitkan atau merusak puting Bunda. Bunda mungkin juga bisa mendapatkan ukuran corong yang agar sesuai dengan puting Bunda. Pompa tidak boleh menyebabkan memar atau tersangkut pada puting susu karena terhisap ke dalam corong. Selalu pastikan pompa dan wadah bersih dan disterilkan sebelum digunakan.
Menyimpan ASI setelah memeras
Bunda dapat menggunakan kantong penyimpanan ASI atau wadah food grade bersih dengan tutup rapat yang terbuat dari kaca atau plastik untuk menyimpan ASI perah. Hindari botol dengan simbol daur ulang angka 7, yang menandakan bahwa wadah tersebut mungkin terbuat dari plastik yang mengandung BPA.
Jangan sekali-kali menyimpan ASI dalam lapisan botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dimaksudkan untuk menyimpan ASI. ASI dapat didiamkan pada suhu kamar selam 4 jam atau kurang. Dikutip dari Todays Parent, saran Deborah Campbell, ahli neonatologi di Rumah Sakit Anak di Montefiore di Bronx, New York, jika sudah lebih dari 4 jam, Bunda harus membuangnya.
Penyimpanan ASI paling baik di dalam freezer yang akan bertahan selama sekitar 6 bulan hingga 12 bulan. Meskipun pembekuan menjaga makanan tetap aman hampir tanpa batas waktu, waktu penyimpanan yang disarankan penting untuk diikuti agar mendapatkan kualitas terbaik. Ini dia tips cara menyimpan ASI dilansir CDC.
- Beri label yang jelas pada ASI dengan tanggal pemerasan.
- Jangan simpan ASI di pintu lemari es atau freezer. Ini akan membantu melindungi ASI dari perubahan suhu sejak membuka dan menutup pintu.
- Jika Bunda merasa tidak akan menggunakan ASI yang baru diperah dalam 4 hari, bekukan segera. Ini akan membantu melindungi kualitas ASI.
- Bekukan ASI dalam jumlah kecil 2 hingga 4 ons atau 56 hingga 113 gram atau jumlah yang akan diberikan sekaligus untuk menghindari pemborosan ASI yang mungkin tidak habis.
- Saat membekukan ASI, sisakan sekitar satu inci ruang di bagian atas wadah karena ASI mengembang saat membeku.
- Jika Bunda akan mengirimkan ASI ke penyedia penitipan anak, beri label yang jelas pada wadah dengan nama anak dan bicarakan dengan penyedia penitipan anak Bunda tentang persyaratan lain yang mungkin mereka miliki untuk memberi label dan menyimpan ASI.
- ASI dapat disimpan di dalam cooler bag berinsulasi dengan ice pack beku hingga 24 jam saat Bunda bepergian. Begitu Bunda tiba di tempat tujuan, susu harus segera digunakan, disimpan di lemari es, atau dibekukan.
Simak juga tips memperbanyak ASI dalam video berikut ini, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
ASI yang Sudah Dihangatkan Bolehkah Masuk Kulkas Lagi?

Menyusui
Bunda di Singapura Rela Minum 4 Liter ASI, Ternyata Ini Alasannya...

Menyusui
Ketahui yuk, Berapa Lama Sebenarnya ASI Perah Mampu Bertahan di Luar Ruangan?

Menyusui
4 Cara Menyimpan ASI yang Benar Agar ASI Tidak Basi dan Apak, Bun

Menyusui
3 Panduan Menyimpan ASI Perah di Freezer agar Tak Rusak Nutrisinya

Menyusui
Cara Menyimpan ASI yang Benar Supaya Enggak Basi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda