Bayi Sering Terbangun Tengah Malam, Harus DBF atau Boleh Menyusu Pakai Dot?

Bayi menyusu umumnya sering terbangun di malam hari. Selain karena lapar, bayi biasanya terbangun karena karena belum bisa membedakan waktu siang dan malam, Bunda.

Kebanyakan bayi menyusu akan terbangun satu sampai tiga kali di malam hari, terutama sampai usia 1 tahun. Mengutip Kelly Mom, menyusui memang dirancang untuk menghibur, membantu anak tidur, dan menangani stres.

Proses mengisap saat menyusu ternyata dapat melepaskan hormon kolesistokinin yang menyebabkan kantuk. Selain itu, ASI juga mengandung hormon pemicu tidur, asam amino, dan nukelotida, yang dapat membantu bayi membentuk ritme sirkadiannya sendiri.

Sebuah studi menunjukkan, bayi yang sudah lebih besar dapat mengonsumsi sebanyak 25 persen dari total asupan ASI harian di malam hari. Sebagian disebabkan karena adanya gangguan pemberian makan di siang hari.

Pilihannya sekarang adalah apakah Bunda perlu melakukan direct breastfeeding (menyusui langsung) ke Si Kecil atau memberikan susu dari botol saja ya?

Mesin Cuci di Bawah Harga Rp2 Juta/ Foto: Annisa Shofia

Direct breastfeeding (DBF)

Bayi baru lahir perlu disusui setiap dua hingga empat jam, Bunda. Namun, ketika bayi berusia 3 atau 4 bulan, kita perlu memberi jarak antar waktu menyusu.

Dokter biasanya memperkenalkan konsep menyusui secara bertahap, dengan menambahkan 15 hingga 30 menit di antara waktu menyusui dalam beberapa malam. Bila berhasil, pada akhirnya bayi akan tidur lebih lama.

DBF tetap dapat dilakukan di malam hari saat bayi terbangun. Tapi, pastikan dulu dia benar-benar lapar sebelum memberikan ASI. Saat Si Kecil bangun sambil menangis, tunggulah sebentar sebelum menawarkan ASI.

Bayi mungkin tertidur kembali atau hanya terbangun sebentar. Jika dia mulai rewel, maka coba tenangkan dengan digendong atau didengarkan lagu.

"Semakin cepat bayi diajarkan bahwa dia tidak akan mendapatkan makan saat bangun malam, semakin cepat dia belajar tidur sepanjang malam," ujar dokter anak Marvin Resmovits, M.D., dilansir What to Expect.

Lalu bagaimana dengan pemberian susu dari botol saat bayi terbangun di malam hari? Baca halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 tanda bayi masih lapar karena kurang ASI, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

BAYI TERBANGUN DI MALAM HARI DIBERIKAN BOTOL DOT?

Bayi Sering Terbangun Tengah Malam, Harus DBF atau Boleh Menyusu Pakai Dot?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis

Memberi susu dari botol dot

Memberi susu dari botol bisa menjadi cara untuk membuat bayi kembali tidur di malam hari. Tapi, kebiasaan minum susu ini dapat merusak gigi Si Kecil lho, Bunda. Tak hanya itu, minum susu dari botol di malam hari juga bisa meningkatkan risiko sembelit hingga obesitas.

Dikutip dari Baby Gooroo, minum susu dari botol tak akan mengubah kebiasaan tidur bayi sepanjang malam. Bahkan ada beberapa bukti yang menunjukkan, kebiasaan ini bisa mengurangi waktu tidur bayi.

Sebagian bayi yang diberi susu botol akan sering minum selama botol dot ada di mulutnya. Pada kondisi ini, dia akan kesulitan belajar mengatur diri karena menjadi lebih pasif saat makan.

Sebaliknya, bayi yang disusui secara aktif atau DBF mampu mengontrol berapa banyak yang ASI didapatnya dari payudara. Seperti kita tahu, menyusui langsung (DBF) merupakan kunci ASI lancar dan cara terbaik membangun ikatan emosional dengan anak.

Nah, sebelum memberikan susu dari botol di malam hari, Bunda perlu memahami dulu risikonya. Selain bisa menyebabkan obesitas dan kerusakan gigi, aktivitas ini mungkin dapat membuat bayi tersedak.

Bila bayi terbangun di malam hari karena lapar, Bunda dapat menawarkan sedikit ASI melalui DBF atau dari botol. Tapi, perhatikan tanda-tanda bayi sudah kenyang ya. Jangan biarkan dia terlalu lama mengisap puting atau botol susu, terutama saat sudah tertidur.