Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bunda Sudah Tahu Kebutuhan ASI Bayi Usia 4 Bulan? Penuhi dengan 5 Cara Ini

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 17 Jun 2022 13:50 WIB

Menyusui
Bunda Sudah Tahu Kebutuhan ASI Bayi Usia 4 Bulan? Penuhi dengan 5 Cara Ini/ Foto: iStock
Jakarta -

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi sampai usia 6 bulan. ASI mengandung komposisi yang bisa melindungi si Kecil dari berbagai macam penyakit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menyusui eksklusif adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

Kandungan nutrisi pada ASI memang sudah tak diragukan lagi. Tapi yang perlu Bunda tahu, kebutuhan ASI ini akan berubah seiring bertambahnya usia Si Kecil.

Bayi biasanya minum ASI antara 120 sampai 150 mililiter (ml) setiap kali menyusu. Memasuki usia 4 bulan, kebutuhannya akan meningkat, yakni antara 120 hingga 180 ml setiap kali makan.

MenyusuiIlustrasi Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Untuk memenuhi kebutuhan ini, Bunda dapat menyimpan stok ASI perah (ASIP) untuk diminum bayi bila kondisi tak memungkinkan untuk direct breastfeeding. Bunda bisa memperkirakan kebutuhan ASI Si Kecil dengan menyesuaikan waktu pumping.

Perlu diketahui, pada usia 4 bulan, biasanya bayi menyusu sekitar 6 kali sehari. Di fase ini, bayi akan mengalami lonjakan pertumbuhan.

Memenuhi kebutuhan ASI bayi dapat dilakukan dengan beberapa cara, Bunda. Berikut 5 caranya:

1. Menyusui di malam hari

Menyusui menjadi momen penting untuk memenuhi asupan nutrisi Si Kecil. Selain melalui ASIP, Bunda juga dapat menyusui di malam hari nih.

Cara ini dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga. Tapi ingat ya, menyusui bisa dilakukan saat Si Kecil lapar. Hindari menawarkan ASI sebelum bayi lapar dan menyusui sampai Bunda tertidur.

2. Menyusui lebih sering

Salah satu kunci keberhasilan menyusui adalah sering mengASIhi buah hati. Semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak juga ASI yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Saat menyusui, hormon pemicu produksi ASI akan dilepaskan. Selain itu, refleks let-down juga akan terjadi, sehingga menyebabkan otot-otot di payudara berkontraksi dan mengeluarkan ASI.

3. Cukup istirahat

Bunda perlu mencukupi waktu istirahat selama menyusui ya. Jangan sampai Bunda kehabisan tenaga mengurus anak dan urusan rumah tangga, sehingga kelelahan saat menyusui buah hati.

Coba mencuri waktu istirahat saat Si Kecil tidur. Bila tak cukup istirahat, Bunda bisa stres sehingga menyebabkan produksi ASI menurun.

4. Konsumsi ASI booster

ASI booster dapat dikonsumsi untuk meningkatkan produksinya ASI. Banyak bahan alami dapat Bunda gunakan sebagai ASI booster, misalnya daun katuk dan ikan gabus.

Daun katuk masuk ke dalam golongan galactagogue, yakni senyawa yang bisa merangsang produksi prolaktin untuk ASI. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa sebanyak 50,7 persen ibu yang mengonsumsi galactagogue seperti daun katuk bisa memproduksi ASI lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak konsumsi.

Sedangkan ikan gabus dikenal mengandung bahan yang meningkatkan prolaktin dan oksitosin. Ikan gabus juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk perkembangan otak bayi.

5. Banyak minum air mineral

Kebutuhan cairan akan meningkat saat menyusui, sehingga Bunda akan merasa lebih sering haus. Setidaknya, Bunda perlu memenuhi asupan cairan sekitar 2,8 liter atau 12 gelas per hari.

Nah, asupan cairan ini bisa didapatkan dari konsumsi air putih sebelum, saat menyusui, atau sesudahnya ya. Tapi, Bunda perlu memilih air mineral yang berkualitas selama menyusui.

Pilihlah air mineral yang jelas mengandung mineral esensial yang penting untuk tubuh seperti Le Minerale. Kemasannya terjamin lebih higienis karena menggunakan galon yang selalu baru, bukan galon bekas yang dicuci ulang.

Nah, selain kebersihan air mineral yang terjamin, tutup Galon Le Minerale juga rapat dan kedap udara lho, Bun! Ini artinya air mineral di dalamnya terjamin dari kontaminasi debu dan kotoran. Apalagi kemasan galon nya juga bebas BPA, jadi dijamin aman untuk dikonsumsi Bunda, anak-anak dan seluruh anggota keluarga.

Seperti kita ketahui ya, Bunda, BPA atau Bisphenol-A adalah zat kimia yang banyak digunakan untuk membuat kemasan plastik keras dan tidak mudah hancur. Penggunaan zat kimia BPA ini sangat berbahaya, karena BPA dapat menyebabkan kanker, diabetes, gangguan otak serta perilaku pada anak, hingga peningkatan risiko penyakit jantung.

Mulai sekarang, yuk jaga kesehatan Bunda dan keluarga dengan mengonsumsi air mineral berkualitas yang terjamin lebih bersih dan lebih aman!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga resep susu kacang almond untuk ASI booster, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda