Benarkah Menyusui Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?

Benarkah Menyusui Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?/ Foto: iStock

Menyusui eksklusif telah terbukti memberikan berbagai manfaat kesehatan untuk Si Kecil. Tapi, tahukah Bunda kalau menyusui ternyata bisa menurunkan risiko kanker payudara lho.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menyusui eksklusif adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

Lalu apa kaitan menyusui dan kanker payudara?

Menyusui turunkan risiko kanker payudara

Mengutip Cancer Research UK, menyusui disebut dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara, terutama pada Bunda yang memiliki anak di usia yang masih muda. Semakin lama Bunda menyusu, risikonya pun semakin menurun.

Penurunan risiko ini mungkin terjadi karena ovarium akan lebih jarang memproduksi sel telur selama menyusui. Penyebab lainnya bisa karena proses menyusui dapat mengubah sel-sel di payudara, sehingga memengaruhi perubahan yang mengarah pada kanker.

Banyak peneliti di dunia mencari jawaban tentang kaitan menyusui dan penurunan risiko kanker payudara. Beberapa di antaranya menjelaskan alasan yang berbeda.

Penelitian terkait menyusui dan kanker payudara

Berikut beberapa studi yang meneliti tentang menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara:

Studi 1

Dilansir Parents, sebuah analisis pada sekitar 150.000 wanita dilakukan untuk meneliti kaitan menyusui dan kanker payudara. Penelitian ini diterbitkan di Lancet pada tahun 2002, Bunda.

Hasil penelitian menemukan bahwa setiap 12 bulan menyusui, baik pada satu anak atau lebih, risiko kanker payudara menurun sebesar 4,3 persen. Hasil ini dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui sama sekali.

Studi 2

Penelitian tahun 2009 pada lebih dari 60.000 wanita pernah diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine. Hasil penelitian menunjukkan, wanita dengan riwayat keluarga terkena kanker payudara akan berkurang risiko terkena penyakit ini sebelum menopause hingga hampir 60 persen bila mereka pernah menyusui.

Selain kedua studi tersebut, American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund (WCRF) pernah mengeluarkan laporan terkait menyusui yang bisa menurunkan risiko kanker payudara. Apa isinya?

Pilihan Redaksi

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 8 manfaat menyusui eksklusif, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENELITIAN TERBARU TENTANG KAITAN MENYUSUI DAN KANKER PAYUDARA

Benarkah Menyusui Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penelitian terbaru tentang menyusui dan kanker payudara

Pada tahun 2017, American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund (WCRF) merilis laporan terkait hubungan menyusui dan kanker payudara. Laporan ini menjelaskan beberapa alasan kenapa menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara.

"Sebuah tinjauan penelitian ilmiah terbaru tentang kanker payudara menunjukkan, ada bukti kuat bahwa menyusui dapat mengurangi risiko wanita terkena kanker payudara pramenopause dan pascamenopause," kata Catharine Paddock, Ph.D., dilansir Medical News Today.

Hasil temuan penelitian

Berikut hasil temuan dari penelitian terkait menyusui yang dapat menurunkan risiko kanker payudara:

Menyusui dapat menghambat waktu haid setelah melahirkan, sehingga dapat menurunkan paparan hormon estrogen yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Selama menyusui, jaringan di payudara akan menyingkirkan sel-sel DNA rusak, yang dapat menyebabkan kanker.
Menyusui dapat mengubah ekskresi gen dalam sel payudara yang memberikan dampak 'jangka panjang' pada risiko perkembangan kanker.

Penelitian ini juga mengungkapkan tentang penyebab lain kanker payudara yang dikaitkan dengan gaya hidup. Risiko kanker dapat meningkat pada orang yang mengonsumsi alkohol dan merokok, Bunda. Sementara itu, aktivitas fisik sedang dapat menurunkan risiko kanker payuadara setelah menopause.

Sejauh ini, belum dapat dipastikan berapa lama Bunda harus menyusu untuk mendapatkan manfaatnya. Tapi, menurut penelitian, semakin lama menyusui, semakin baik.