Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Susu Diet? Ketahui Risikonya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 03 Jan 2023 09:10 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Minum Susu
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Susu Diet? Ketahui Risikonya/Foto: Getty Images/iStockphoto

Diet saat menyusui memang bikin dilema ya, Bunda. Mungkin ada beberapa busui yang mau minum susu diet, tetapi khawatir apakah susu tersebut aman untuk kandungan ASI dan Si Kecil.

Sedianya melakukan diet ketika menyusui memang tidak direkomendasikan karena akan berpengaruh pada nutrisi ASI ibu. Akan tetapi, ibu menyusui sebenarnya dapat menurunkan berat badan dengan aman jika mereka mengikuti beberapa pedoman dasar.

Misalnya menunggu hingga bayi berusia dua bulan sebelum berdiet, tidak melakukan apa pun secara sadar untuk menurunkan berat badan sampai setelah bulan kedua sehingga akan memberikan tubuh cukup waktu untuk berhasil membangun pasokan susu yang sehat yang cenderung tidak terpengaruh jika asupan kalori dibatasi.

Susu diet untuk ibu menyusui

Lalu, bagaimana bila ibu menyusui ingin melakukan diet dengan bantuan susu diet, apakah aman? Menurut  dr Sarah Audia Hasna, Konselor Laktasi dari Brawijaya Clinic sebaiknya memang ibu menyusui menunda untuk melakukan diet dengan cara apa pun, termasuk susu diet.

"Tidak disarankan karena kita tidak tahu pasti apa isi ingredients-nya," kata dr Sarah kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu melalui pesan singkat.

Selain itu, dr Sarah juga mengingatkan pembatasan kalori atau diet defisit kalori belum disarankan untuk ibu menyusui untuk menjaga kualitas ASI.

Ia juga tak menampik bila kandungan susu diet mungkin saja memengaruhi kualitas ASI Bunda. "Mungkin iya (memengaruhi ASI). Masih butuh penelitian lebih lanjut," ujarnya.

Diet ibu menyusui 

Menyusui bayi seperti diketahui, rata-rata membakar 200-500 kalori per hari. Jadi, perlu diingat bahwa tanpa program penurunan berat badan, Bunda sudah membakar kalori ekstra dengan terus menyusui, seperti dikatakan Kelly Bonyata, IBCLC dikutip dari laman Kellymom.

Bunda juga diharapkan mengurangi kalori secara bertahap. Sebab, penurunan kalori yang tiba-tiba dapat mengurangi suplai ASI. Beberapa ibu memperhatikan hal ini selama sakit, meskipun dehidrasi dan/atau penggunaan obat-obatan juga dapat menjadi faktor berkurangnya suplai ASI saat ibu sakit. Apalagi, penurunan kalori yang tiba-tiba juga dapat menyebabkan tubuh ibu masuk ke 'mode kelaparan' dan memotong sumber daya yang tidak penting seperti produksi susu.

Saat ibu menyusui kehilangan berat badan terlalu cepat, pada kebanyakan kasus memang bukan ASI (komposisi atau pasokan) yang akan terpengaruhi langsung tetapi nutrisi atau kesehatan ibu. Karena, pola makan yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya suplai ASI. 

Menurut  Breastfeeding and Human Lactation dicatat bahwa program penurunan berat badan secara cepat harus dihindari karena kontaminan lingkungan yang larut dalam lemak dan racun yang disimpan dalam lemak tubuh dilepaskan dalam susu ketika asupan kalori dikurangi. 

Karenanya, diet selama menyusui juga perlu dilakukan secara terkontrol dan bijaksana tanpa mengorbankan kesehatan ibu dan bayi. Perlu Bunda sadari bahwa makan dan minum sangat penting saat Bunda menyusui terutama selama 2 hingga 3 minggu pertama ketika persediaan ASI menjadi banyak.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang ketahui berapa banyak kalori yang terbakar saat menyusui.

[Gambas:Video Haibunda]



SUSU DIET UNTUK IBU MENYUSUI, AMANKAH UNTUK KANDUNGAN ASI DAN SI KECIL?

minum susu bisa memicu timbulnya jerawat

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Susu Diet? Ketahui Risikonya/Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative

Buatlah pilihan cerdas dalam asupan harian. Termasuk memasukkan banyak buah dan sayuran, memanfaatkan sebagian besar biji-bijian yang dimakan dari biji-bijian utuh. Contohnya termasuk roti gandum, nasi merah, dan oatmeal dimana memiliki banyak serat dan nutrisi yang sehat.

Pilih juga protein yang menyehatkan jantung. Contohnya termasuk kacang-kacangan, telur, keju rendah lemak, selai kacang, unggas tanpa kulit, dan daging merah tanpa lemak.

Ikan merupakan sumber protein yang baik tetapi untuk membatasi asupan merkuri (umum pada banyak ikan laut), makan tidak lebih dari 12 ons per minggu, seperti dikutip dari laman Intermountainhealthcare.

Banner 7 Tanda Anak Pintar Sejak Kecil

Kemudian, pilih juga produk susu rendah lemak. Pilih susu, yogurt, dan keju tanpa lemak atau rendah lemak. Jika sedang menyusui, dibutuhkan setidaknya 4 porsi susu setiap harinya sehingga sangat disarankan untuk busui tetap mengonsumsi susu.

Bunda dapat mengonsumsi susu sapi sebagai tambahan asupan. Anak-anak dari ibu yang minum susu sapi relatif lebih banyak selama menyusui berisiko lebih rendah terkena alergi makanan, seperti dikatakan peneliti dari Chalmers University of Technology, Swedia.

Berdasarkan survei terhadap lebih dari 500 kebiasaan makan wanita Swedia dan prevalensi alergi pada anak mereka di usia satu tahun ditemukan bahwa ibu dari anak usia satu tahun yang sehat mengonsumsi lebih banyak susu sapi selama menyusui daripada ibu dari anak usia satu tahun yang alergi.

Meskipun hubungannya jelas, kami tidak mengklaim bahwa meminum susu sapi akan menjadi obat umum untuk alergi makanan. Karena, ada faktor di balik risiko alergi makanan, tidak terkecuali genetic predisposition, seperti dikutip dari Newsmedical.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda