menyusui

Bau ASI seperti Besi, Ketahui Penyebab dan Cara Menyimpan yang Benar

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 23 Aug 2023 16:05 WIB

Jakarta -

Bau ASI memang sering berganti-ganti ya, Bunda. Sering kali, para busui mendapati bau ASI seperti besi. Kira-kira apa ya penyebab dan bagaimana cara menyimpan yang benar, Bunda? Cari tahu yuk.

Ya, sedianya aroma ASI memang tidak menyengat ya, Bunda. Aromanya khas layaknya susu pada umumnya. Hanya saja, adakalanya busui menemui bau ASI seperti besi pada ASI mereka.

Terkait hal tersebut memang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa ASI sering kali memiliki kelebihan lipase. Hal inilah yang kemudian dapat mengubah bau ASI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penyebab bau ASI seperti besi

"Lipase adalah enzim yang biasanya ada dalam ASI. Ini membantu menjaga lemak tetap tercampur dengan bagian whey susu dan menjaga gumpalan lemak tetap kecil dan lebih mudah dicerna," kata Lilly Lan Chang, M.D., MS, FAAP, ahli neonatologi di Johns Hopkins All Children Maternal, Fetal & Neonatal Institute. "Dengan memecah lemak susu, vitamin yang larut dalam lemak lebih banyak tersedia untuk bayi."

Ketika seseorang memiliki kelebihan lipase, Dr. Chang menjelaskan, "Lemak susu mulai rusak lebih cepat/lebih cepat setelah ekspresi."

Meskipun proses lipase normal, pada tingkat tinggi dapat menyebabkan aftertaste logam atau sabun dan membuat susu tidak menarik. Perubahan rasa bisa terjadi dalam beberapa jam hingga berhari-hari.

Mengenai bau ASI sendiri, Dr. Chang mengatakan bahwa sementara kelebihan lipase dapat mengubah rasa susu, itu tidak membahayakan bayi. Bahkan, mungkin bisa bermanfaat untuk susu Bunda. "Ini sebenarnya melindungi dari mikroorganisme dan menjaga agar susu tidak rusak," kata Stephanie Nelson, BSN, RN, IBCLC, CCRN-NICU, konsultan laktasi yang berbasis di Wisconsin.

Apa penyebab lipase tinggi?

Sementara beberapa profesional medis setuju lipase tinggi tidak cukup dibicarakan karena sulit untuk mengatakan berapa banyak orang yang mengalaminya, dan tidak jelas mengapa beberapa melakukannya dan yang lain tidak. "Tapi setelah susu terpengaruh oleh lipase, tidak ada cara untuk mengobatinya,” jelas Dr. Chang.

Nelson pun mengatakan bahwa ia sering melihat kliennya memiliki ASI dengan lipase tinggi, dan tingkatnya dapat sangat bervariasi antara orang dan bahkan dari kehamilan ke kehamilan.

Dari laporan klien Nelson, beberapa orang hanya mengalami masalah ini saat mereka membekukan susunya. “Kami mendapat telepon klien tentang menolak susu yang sebelumnya dibekukan saja, dan ini sering menjadi alasannya,” katanya. Tetapi yang lain, bahkan tidak bisa menyimpannya di lemari es, seperti dikutip dari laman Parents.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT