HaiBunda

MENYUSUI

5 Alasan Bayi Suka Menendang saat Menyusui, Bisa Jadi Kurang Asupan ASI Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 16 Nov 2023 11:15 WIB
5 Alasan Bayi Suka Menendang saat Menyusui, Bisa Jadi Kurang Asupan ASI Bun/Foto: iStock
Jakarta -

Bayi suka terlalu aktif termasuk ketika mereka menyusui ya, Bunda. Polah tingkahnya ada saja dengan bayi suka menendang-nendang. Kira-kira, apa alasan bayi suka menendang saat menyusui ya, Bunda? 

Ada cukup banyak perilaku yang ditunjukkan bayi saat menyusu. Meskipun perilaku ini normal, akan bermanfaat bagi ibu untuk memahami mengapa bayi misalnya kerap menendang saat menyusui. Ya, merawat bayi mungkin menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi ibu baru. 

Tetapi, dengan segala konsekuensinya, merawat bayi berarti Bunda juga harus belajar satu paket dengan memahami juga perilakunya. Karena bayi tidak bisa sekadar berbicara dengan Bunda, mereka pun harus memberi tahu apa yang sedang mereka rasakan dengan cara lain.


Alasan bayi suka menendang saat menyusui

Misalnya, salah satu cara utama bayi berkomunikasi adalah melalui tangisan. Saat bayi menangis, Bunda tahu ada sesuatu yang tidak beres dan dia membutuhkan Bunda untuk sesuatu yang khusus.

Saat bayi menangis, Bunda harus mencari daftar penyebab yang biasa untuk mengatasi kekhawatirannya. Kekhawatiran tersebut bisa berupa rasa lapar, kelelahan, rasa tidak nyaman, dan sebagainya seperti dikutip dari laman Focusonyourchildren.

Jika bayi banyak bergerak saat menyusu, misalnya, salah satu alasan umumnya adalah karena ia lelah. Mungkin juga ia tidak lapar seperti yang Bunda duga sebelumnya. Nah, berbagai alasan ini perlu Bunda ketahui sehingga Bunda dapat memberikan treatment sesuai dengan permasalahan yang muncul.

Berbagai penyebab dan alasan bayi suka menendang saat menyusu memang beragam ya, Bunda. Pada umumnya, bayi suka menendang saat menyusu merupakan perilaku normal dan bukanlah hal yang aneh. Umumnya, tendangan ini hanyalah bagian dari masa kanak-kanak.

"Bayi sering melakukannya karena berbagai alasan. Terkadang, hal itu hanya untuk mendapatkan perhatian atau reaksi dari Bunda,"seperti dikatakan Jay Lovenheim, D.O.F.A.A.P dari Lovenheim Pediatrics seperti dikutip dari laman Romper.

Sehingga, apa yang dilakukan bayi dengan menendang saat menyusu bisa menjadi bentuk komunikasi bayi. Di lain waktu, hal tersebut mungkin dilakukannya tanpa alasan yang jelas sama sekali. Diantara berbagai alasan bayi menendang saat menyusu, beberapa hal berikut ini di antaranya yang menjadi penyebabnya:

1. Aliran susu kurang

Dalam hal menyusui, Bunda harus belajar tentang refleks let-down. Saat bayi mengisap puting, saraf khusus pada puting terpicu menyebabkan hormon mengaktifkan aliran ASI dari payudara. Respons inilah yang disebut juga dengan refleks pengeluaran ASI yang membuat ASI tersedia bagi bayi.

Pada akhirnya, refleks let-down mengontrol aliran ASI. Refleks let-down yang kuat juga menjadi penyebab ASI bocor. Hal ini terjadi ketika ada sesuatu yang bergesekan dengan puting ibu seperti kain. Tangisan bayi bahkan bisa memicu refleks let down ya, Bunda.

Sayangnya, beberapa ibu mempunyai refleks let-down yang relatif lambat. Artinya, aliran ASI tidak langsung terpicu saat bayi mulai menyusu. Oleh karena itu, refleks let-down yang lambat dapat mengganggu bayi yang lapar sehingga menyebabkan ia rewel.

2. Tidak nyaman

Kenyamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat menyusui. Ada kemungkinan bayi yang rewel menandakan ia sedang tidak dalam posisi menyusui yang paling nyaman.

Ibu baru perlu mempelajari posisi menyusui optimal yang memungkinkan bayi menempel dan menyusu dengan benar. Posisi yang tepat tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi pemberian ASI, tetapi juga dapat melindungi puting ibu dari risiko pecah-pecah atau nyeri. Temukan posisi menyusui yang nyaman dan membuat pelekatan menjadi maksimal.

Jika bayi terus banyak bergerak bahkan dalam posisi menyusui ini, ada faktor lain yang harus dipertimbangkan. Penyebab lain ketidaknyamanan saat menyusui bisa berupa popok basah, rasa lelah, atau bahkan nyeri.

Ilustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/PonyWang

3. Growth spurt

Bayi tumbuh sangat cepat. Bunda dan Ayah mungkin terkejut saat mengetahui seberapa besar pertumbuhan Si Kecil dalam setahun. Dalam setahun, seorang bayi mengalami beberapa kali percepatan pertumbuhan. Percepatan pertumbuhan ini dapat menyebabkan bayi banyak bergerak saat menyusu karena ia membutuhkan lebih banyak ASI untuk menunjang perkembangannya.

Meskipun semua bayi tumbuh dengan kecepatan masing-masing, lonjakan pertumbuhan biasanya dapat terjadi pada dua minggu, tiga minggu, enam minggu, tiga bulan, dan enam bulan.

Untuk mengakomodasi percepatan pertumbuhan bayi, Bunda perlu mengikuti intuisi serta petunjuk bayi. Bayi yang sedang tumbuh membutuhkan lebih banyak perhatian. Menanggapi kebutuhan mereka berarti lebih banyak waktu makan. Saat frekuensi makan meningkat, ingatlah untuk menjaga diri Bunda tetap sehat dan terhidrasi.

4. Sakit

Kemungkinan bayi Bunda banyak bergerak saat menyusu bisa juga karena sakit. Sayangnya, ada kondisi tertentu yang rentan dialami bayi sehingga menyebabkan mereka merasa tidak nyaman saat menyusu.

Pilek mungkin menjadi penyebab bayi menggeliat saat menyusu. Jika Bunda menduga pilek merupakan hambatan dalam proses menyusui, cobalah membersihkan hidung bayi Bunda. Hidung yang tersumbat dapat membuat bayi kesulitan menyusu dan bernapas pada saat yang bersamaan.

Penyebab kekhawatiran lainnya adalah infeksi. Misalnya, bayi bisa terkena sariawan atau infeksi jamur. Bunda bisa mulai mengenali sariawan dengan melihat gejalanya seperti kulit pecah-pecah di sudut mulut bayi dan bercak putih di mulut bayi. Untuk sariawan, obat antijamur harus diresepkan oleh dokter. Jika Bunda mencurigai ada sesuatu yang tidak beres, tidak ada salahnya Bunda memeriksakan diri ke dokter anak untuk memastikan bayi baik-baik saja.

5. Cari perhatian

Bayi mungkin menendang selama sesi menyusui hanya untuk mendapatkan perhatian Bunda. Di era teknologi modern, ibu menyusui sering kali melakukan banyak tugas saat menyusui bayinya, baik dengan menelusuri media sosial, menonton TV, mendengarkan buku audio, atau berbicara di telepon seperti dikutip dari laman Keababies.

Bayi Bunda sangat membutuhkan perhatian setiap saat. Meskipun Si Kecil mungkin menghabiskan banyak upaya untuk berkonsentrasi pada pelekatan dan isapan, dia tetap ingin tahu bahwa Bunda memperhatikannya. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Menyusui agar Bayi Tidak Tersedak, Salah Satunya Mengganti Posisi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK