Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Berdarah Setelah Fingering Saat Berhubungan Seks, Apa Penyebabnya?

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 08 Jul 2021 21:45 WIB

Beautiful loving couple kissing in bed. beautiful young couple lying together on the bed. Romantic young couple in love lying on bed. Beautiful couple smiling in bed.
Foto: Getty Images/iStockphoto/stefanamer

Fingering menjadi salah satu aktivitas saat berhubungan seks yang banyak dilakukan pasutri. Ini dianggap dapat menambah sensasi, terutama saat foreplay atau justru menjelang orgasme.

Dilansir Planned Parenthood, fingering yaitu ketika suami menggunakan jari atau tangannya untuk merangsang vagina istri. Fingering kerap dianggap berisiko rendah, yang berarti hanya ada kemungkinan sangat kecil untuk menyebarkan infeksi.

Meski demikian, bukan berarti bebas risiko ya, Bunda. Jika dilakukan asal-asalan, terlebih tanpa mengutamakan faktor kebersihan diri, efeknya justru bisa membuat luka pada vagina. Hiii!

Perlu diketahui bahwa munculnya bercak darah setelah fingering dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk goresan atau robekan. Keluarnya darah juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius, seperti infeksi.

Penyebab keluar darah setelah fingering

Fingering bisa menjadi aktivitas seksual yang menyenangkan dan relatif aman, bahkan jarang menimbulkan masalah bagi kesehatan. Jika sesudah fingering justru keluar darah dari vagina, mungkin ini penyebabnya:

1. Goresan di dalam vagina 

Goresan kecil dapat terjadi dengan mudah saat suami sedang melakukan fingering. Sebab pada dasarnya kulit di dalam dan di sekitar vagina sangat tipis, Bunda. 

Maka dari itu, adanya tekanan dapat menyebabkan robekan.

Jika suami lupa menggunting kuku sebelum berhubungan seks dan melakukan fingering, risiko luka goresan di vagina juga bisa terjadi.

2. Robekan selaput dara

Selaput dara adalah jaringan tipis yang membentang di atas pembukaan vagina. Selaput dara mungkin robek atau meregang saat dilakukan fingering. Ini normal, terutama pada hubungan seks kali pertama.

3. Flek di antara siklus haid

Keluarnya flek di antara periode menstruasi bisa terjadi tanpa fingering. Jadi, perhatikan juga ya apakah aktivitas ini dilakukan berdekatan dengan jadwal haid.  

Kemunculan flek pada jeda siklus haid kemungkinan disebabkan oleh masalah lainnya, seperti faktor hormonal atau infeksi.

4. Infeksi

Bunda juga kemungkinan mengalami pengeluaran bercak darah setelah aktivitas fingering saat memiliki infeksi menular seksual (IMS), infeksi vagina atau serviks. 

Salah satu jenis infeksi yang mungkin dialami yakni servisitis atau peradangan pada leher rahim. Jika leher rahim meradang atau teriritasi, kemungkinan juga akan lebih mudah muncul bercak darah setelah berhubungan seks. Beberapa IMS lainnya juga dapat menyebabkan keluarnya bercak, seperti klamidia. 

Simak informasi lengkap di halaman selanjutnya, yuk!


JIKA BERDARAH SETELAH FINGERING, PERLUKAH PERIKSA KE DOKTER?

Foto: Getty Images/iStockphoto/stefanamer

Sebagian besar keluarnya bercak darah yang terjadi setelah fingering akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau lebih cepat. Jika kasusnya seperti ini, pengobatan medis khusus dari dokter mungkin tidak diperlukan.

Yang terpenting, selalu jaga kebersihan area vagina dan hindari membuatnya dalam kondisi terlalu lembap.

Ada baiknya juga untuk menghindari dulu aktivitas seksual sekitar seminggu setelah terjadi keluarnya bercak darah. Dengan cara ini, goresan atau robekan di vagina bisa pulih lebih cepat. 

Apabila keluarnya darah tidak berhenti setelah tiga hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Bunda mungkin memerlukan obat untuk membantu menyembuhkan goresan dan mengurangi risiko infeksi.

Pun demikian jika gejala berlanjut seperti ada rasa sakit, tidak nyaman, atau gatal pada hari-hari berikutnya setelah fingering. Kemungkinan telah terjadi infeksi, sehingga perlu pengobatan lebih lanjut oleh dokter.

Tips mencegah luka saat hendak melakukan fingering

Agar fingering dapat dilakukan lebih leluasa dan minIm risiko luka atau infeksi, ada beberapa tips yang perlu dilakukan pasutri, yakni;

  • Mintalah suami untuk mencuci tangan sebelum melakukan fingering. Jika perlu, tutupi jari dengan menggunakan kondom. Ini membantu mengurangi kemungkinan bakteri dari tangan atau di bawah kuku masuk dan memicu luka berinfeksi.  
  • Jangan lupa mengingatkan suami untuk memotong kuku sebelum fingering. Kuku yang panjang berisiko dapat memicu luka goresan pada kulit sensitif vagina. 
  • Memaksimalkan foreplay juga bisa jadi salah cara agar fingering terasa lebih nyaman dan bebas luka. Dengan foreplay yang tepat, pelumasan alami pada vagina bisa cukup untuk mengurangi risiko terjadinya luka.
  • Terakhir, jika Bunda merasa tidak nyaman saat dilakukan fingering, segera sampaikan pada suami. Fingering yang dilakukan saat tubuh tak rileks akan terasa nyeri, sehingga berisiko menimbulkan luka.

Demikian ulasan tentang fingering dan faktor-faktor penyebab yang memicu luka berdarah sesudahnya. Ingat, utamakan kebersihan saat hendak fingering agar lebih nyaman dan minim risiko luka atau infeksi ketika berhubungan seks.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda