Posisi Seks Woman on Top, Favorit Para Wanita tapi Tak Dianjurkan dalam Islam?

Posisi seks woman on top menjadi salah satu gaya bercinta favorit wanita. Tahukah Bunda kalau ternyata posisi seks woman on top mengandung risiko dan tak disarankan dalam Islam?

Posisi seks woman on top atau cowgirl memiliki ragam kelebihan yang membuat para wanita menyukainya. Posisi seks woman on top juga bisa membantu suami mendapatkan ejakulasinya.

Tak heran jika posisi seks woman on top menjadi salah satu gaya bercinta yang populer. Namun di balik popularitasnya, posisi seks woman on top ternyata mengandung bahaya tersendiri, Bunda.

Tidak hanya soal risiko kesehatan yang bisa mengancam kesehatan suami tapi juga tak disarankan dalam Islam. Apa faktor yang menjadi posisi seks woman on top memiliki risiko tinggi?

Mengapa posisi seks woman on top juga tak disarankan dalam Islam? Mari kita bahas mengenai posisi seks woman on top, kelebihan dan kekurangannya, Bunda.

Alasan wanita menyukai posisi seks woman on top

Ada beberapa alasan wanita menyukai posisi seks woman on top sehingga menjadi gaya bercinta yang favorit. Mengutip dari Times of India, posisi seks woman on top bisa membantu meningkatkan gairah seks antara Bunda dan suami karena saling melihat satu sama lain dan ini menjadi penampilan yang seksi.

Posisi seks woman on top juga memudahkan Bunda untuk orgasme karena mendapatkan stimulasi klitoris yang sempurna. Bunda juga merasa bisa mengendalikan suami sehingga meningkatkan kepercayaan diri sendiri.

Selanjutnya, kelebihan posisi seks woman on top bisa membantu membakar banyak kalori. Jika Bunda mencari gaya bercinta yang bisa membakar kalori lebih banyak, posisi seks woman on top bisa menjadi salah satu jawabannya.

Berbahaya buat suami?

Dibalik kelebihan dari posisi seks woman on top, ternyata gaya bercinta ini bisa berbahaya buat suami. Dilansir dari Business Standard, sebuah tim peneliti Kanada telah menemukan bahwa posisi seks woman on top menjadi gaya bercinta paling berbahaya bagi pria.

Pilihan Redaksi

Mengapa posisi seks woman on top mengandung risiko yang berbahaya buat suami? Ini karena posisi seks woman on top bertanggung jawab atas setengah dari semua patah tulang penis di kamar tidur.

"Studi kami mendukung fakta bahwa hubungan seksual dengan posisi seks woman on top adalah posisi seksual paling berisiko yang berhubungan dengan fraktur penis (patah tulang penis),” tulis para penulis penelitian.

Lanjut baca halaman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Tahu bagaimana tanda Bunda sudah orgasme? Kalau belum, cek di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

ALASAN POSISI SEKS WOMAN ON TOP DILARANG DALAM ISLAM

Foto: iStock

Fraktur penis merupakan kondisi klinis yang relatif jarang terjadi menyebabkan ketakutan dan rasa malu pada pasien. TIdak hanya itu, fraktur penis juga dapat menghambat fungsi seksual.

Mengapa posisi seks woman on top dilarang dalam Islam?

Mengapa posisi seks woman on top tak disarankan dalam Islam? Mengutip dari buku Mahkota Pengantin karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri’, posisi seks woman on top tak disarankan dalam Islam dengan alasan agama dan kesehatan.

Secara agama, posisi seks woman on top tak disarankan dalam Islam karena menyelisihi posisi lumrah yang dikodratkan Allah SWT atas pria dan wanita. Sementara secara medis, posisi seks woman on top berisiko mengalami dampak buruk yang bisa terjadi, seperti mengalami fraktur penis atau sperma suami sulit keluar secara keseluruhan.

Jika setelah melakukan posisi seks woman on top masih ada sperma dalam kelamin maka bisa membusuk dan membahayakan kesehatan suami. Mungkin juga cairan dari kelamin istri saat melakukan posisi seks woman on top mengalir ke lubang penis suami yang bisa menyebabkan penyakit kuning.

Setelah risiko yang mengintai dan tak ada anjuran dalam Islam, masihkah Bunda menyukai posisi seks woman on top?