Jakarta -
Sebagai seorang ibu yang pertama kali melahirkan, pasti deg-degan banget ya Bun. Bingung bagaimana cara merawat bayi dengan tubuhnya yang masih sangat mungil dan ringkih sehingga butuh kehati-hatian yang ekstra.
Hal paling dasar yang seharusnya dapat dilakukan sendiri tentunya saat memandikan dan merawat beberapa bagian penting, salah satu contohnya dengan mengurus
tali pusat yang belum mengering. Nah Bun, hal tersebut tentunya dibutuhkan beberapa cara agar tidak salah sikap dan berakibat fatal.
Berikut sudah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber bagaimana cara perawatan
bayi baru lahir yang perlu Bunda ketahui:
1. tali pusatIni adalah salah satu organ yang menjaga janin untuk tetap mendapat gizi selama dalam kandungan ya Bun. Pada saat pergantian popok, usap area perut dengan kain hangat dan perhatikan agar tali pusat tetap kering. Jangan memasukkan tali pusat ke dalam popok karena dapat menjadikannya lembap.
"Itu dapat membuat tali menjadi lembap dan akan menimbulkan bau dan menjadi kotor," kata Michelle Ponti, seorang dokter anak di London.
Ia menambahkan, apabila area dan tali pusat menimbulkan bau, warna kemerahan, bengkak, disertai demam pada bayi, segera membawa bayi ke rumah sakit atau layanan kesehatan agar dapat diberikan penanganan yang tepat. Sebenarnya, tidak mengapa jika tali pusat menjadi basah saat mandi, asalkan bisa langsung dikeringkan sesudahnya ya Bun.
2. MandiBayi yang baru dilahirkan sebaiknya tidak langsung dimandikan Bun. Saat baru lahir, sebagian besar kulit bayi ditutupi oleh lapisan berwarna putih krem yang disebut sebagai vernix caseosa. Vernix yang berasal dari kelenjar minyak itu disebut keringat bayi.
Selama dalam kandungan, lapisan ini bertindak sebagai penghalang dan melindungi kulit bayi. Lalu saat lahir, lapisan yang membungkus kulit bayi ini akan menangkal bakteri dan tetap menjaga kulit sensitif bayi agar tetap lembap dan sehat.
Vernix akan mengelupas dalam 5-10 hari dengan sendirinya. Dan saat itu merupakan waktu yang tepat bagi bayi untuk melakukan mandi pertamanya.
Bunda bisa memandikan bayi dengan menggunakan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat. Bisa juga menggunakan sabun apabila diperlukan. Perlu diingat bahwa sabun yang diformulasikan untuk bayi tidak menghasilkan busa yang banyak, lho Bun. Jadi, jangan heran jika sabun yang Bunda pakai tidak mengeluarkan busa meski sudah digosok dan diberi air berkali-kali.
Setelah memandikan bayi, dianjurkan untuk menepuknya dengan pelan. Ini dilakukan untuk mencegah kulit bayi menjadi dingin.
 Ilustrasi memandikan bayi. (Foto: ilustrasi/thinkstock) |
3. Alat kelaminSaat mandi, alat kelamin bayi juga perlu dibasuh dengan air hangat. Untuk bayi perempuan, basuh dari depan ke belakang demi menghindari penyebaran bakteri.
Untuk bayi laki-laki, jika sudah disunat, Bunda bisa memberi petroleum jelly ke ujung penis untuk melindunginya dari gesekan popok dan dalam masa penyembuhan.
Setelah membersihkan bagian kelamin dan mengeringkannya, jangan lupa untuk memberikan krim pelembap jika bayi mengalami ruam merah yang diakibatkan popok, ya Bun. Ini dianjurkan hanya jika bayi membutuhkan dan telah menjadi hasil diskusi bersama dokter.
4. KulitSeperti yang kita ketahui Bun, kulit bayi sudah sangat lembut, namun memberikannya losion yang ramah pada bayi secara teratur untuk menjaga kulitnya agar terhidrasi adalah sebuah keharusan. Kulit bayi mudah kering dan bisa mengalami pecah-pecah, sehingga rentan terhadap bakteri atau jamur.
Bayi di usia sekitar 2-4 minggu sering kali muncul bintik menyerupai jerawat kecil atau disebut sebagai milia. Ini bisa muncul di daerah pipi hidung dahi, dagu, bahkan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dianggap normal ya bun,
Milia hadir disebabkan oleh hormon ibu yang masih ada dalam tubuh bayi, sehingga tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini dapat terjadi. Untungnya milia ini bersifat sementara, dalam 2 hingga 6 minggu akan hilang dengan sendirinya.
Seorang naturopati anak, Hillary Dinning dari Calgary mengatakan, "Tidak banyak yang dapat dilakukan (terhadap milia), cukup bersihkan saja bagian tersebut dengan air hangat saat mandi."
Selain itu, Dinning menambahkan, jangan pernah mencoba untuk memencet milia, karena justru dapat menundanya untuk hilang. Jika terjadi ruam yang memburuk dalam beberapa waktu, itu bisa jadi sebagai reaksi alergi, eksim atau gejala lain yang lebih serius. Untuk itu, segera periksakan bayi agar dapat diberikan penanganan yang tepat, ya Bun.
5. KukuTidak hanya agar terlihat lebih bersih, membersihkan kuku pada bayi juga diharuskan agar bayi dapat terjaga dari luka yang disebabkan oleh mereka sendiri. Bayi juga dapat menggaruk dengan sendiri Bun, namun sayangnya mereka belum bisa mengendalikan tangannya, sehingga kuku yang panjang akan berbahaya bagi mereka.
Disarankan untuk menggunakan gunting kuku bayi untuk memotongnya. Kalau Bunda khawatir, alternatif lainnya bisa dengan mengikir bagian kuku bayi yang tajam.
Beberapa orangtua bahkan ada yang mencoba dengan menggigit kuku bayi, namun itu bukan cara yang tepat. Selain dapat menyebarkan bakteri, cara tersebut juga dapat merusak kulit mereka.
6. Telinga Ilustrasi telinga bayi. (Foto: iStock) |
Seperti pada orang dewasa, telinga bayi juga dapat membersihkan diri secara alami, jadi tidak perlu menggunakan kapas untuk mengoreknya. Mengorek telinga justru semakin mendorong kotoran masuk lebih dalam lagi, sehingga tindakan tersebut tidak tepat. Bunda cukup menggunakan kain waslap saja ya untuk membersihkan bagian luar telinga bayi.
7. MataCara yang sesuai untuk membersihkan kotoran mata pada bayi adalah dengan menggunakan kain atau kapas yang telah direndam dengan air bersih. Lalu oleskan dengan lembut di area mata, mulai dari sudut mata bagian dalam hingga ke sisi bagian luarnya.
8. MulutDengan napas bayi yang tercium harum, bukan berarti tidak ada bakteri di dalamnya. Penting bagi Bunda untuk menjaga mulut dan gusi bayi tetap bersih dan sehat dengan menyekanya menggunakan kain.
Usap lembut gusi bayi menggunakan kain basah. Jika bayi sudah mulai tumbuh gigi, Bunda bisa menggunakan sikat gigi yang lembut, yang khusus diformulasikan untuk anak.
Bunda juga bisa nonton cara merawat gigi bayi usia 6 bulan pada video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(AFN/jue)