
parenting
Benarkah Sayur Organik Lebih Sehat untuk Anak? Yuk, Simak Penjelasan Ahli
HaiBunda
Selasa, 29 Sep 2020 16:10 WIB

Jakarta - Setiap orang tua tentunya ingin memberikan makanan terbaik untuk anak-anaknya. Bahkan, ada Bunda yang secara khusus menyajikan semua bahan makanan organik untuk anaknya.
Produk organik digadang-gadang lebih sehat ketimbang yang non-organik. Tapi, di balik keunggulannya itu harganya memang lebih tinggi. Tapi, benarkah produk pertanian organik lebih sehat?
Dalam buku The Science of Cooking, Dr Stuart Farrimond, ahli ilmu pengetahuan makanan, menjelaskan bahkan banyak orang yang meyakini kalau produk organik, yang ditanam tanpa pestisida atau pupuk buatan ini memiliki rasa yang lebih enak dan lebih banyak nutrisinya.
"Rasa bukan hanya tentang aroma dan molekul rasa makanan. Penelitian menunjukkan bahwa keyakinan kita tentang makanan yang kita makan secara nyata mempengaruhi rasanya, dan kepuasan yang kita peroleh saat kita makan produk organik meningkatkan kenikmatan makanan kita," ujar Farrimond.
Lantas bagaimana dengan nutrisi dalam makanan organik? Menurut Farrimond, klaim nutrisi dan rasa makanan organik tak selalu didukung sains.
"Pada pengujian menunjukkan hasil yang beragam pada tingkat nutrisi, disepakati bahwa produk organik itu hanya memiliki sedikit keunggulan," katanya menjelaskan.
Sementara untuk rasa pada produk organik maupun non-organik, menurut Farrimond masih serupa. Namun, untuk lidah orang yang sudah terlatih jarang melihat perbedaannya.
"Lebih bernutrisi itu penting ketimbang status organik dari kualitas tanah dan mineral yang di kandungnya," tuturnya.
Farrimond juga mengatakan, dari skala produksi juga bisa berpengaruh. Pertanian dengan skala kecil akan memiliki keunggulan dalam hal rasa, Bunda. Hasil panen dari pertanian kecil yang didistribusikan secara lokal memiliki lebih sedikit waktu untuk terdegradasi dan cenderung tidak rusak, ini juga membantu menjaga rasa.
Berbeda dengan pertanian skala besar. Menurut Farrimond, jenis pertanian ini pastinya memproduksi buah dan sayuran secara massal. Ini bisa berdampak pada rasa.
"Produk yang diproduksi secara intensif lebih terjangkau, tetapi jika dipanen dengan mesin bisa rusak, ini berdampak pada rasa dan nutrisi," jelas Farrimond.
Varietas yang diproduksi secara massal, tambah Farriomond, seringkali terasa hambar. Tetapi beberapa sudah dikembangbiakkan menjadi lebih manis dan lebih enak," kata Farrimond.
Berbicara tentang sayur, umumnya anak-anak paling susah diminta makan sayur. Dijelaskan Dr.dr. Aryono Hendarto, Sp.A (K) dari RSCM bahwa ada penelitian yang menunjukkan selera makan orang tua berpengaruh pada menu yang disajikan ke anak. Sehingga, orang tua harus pintar membaca makanan yang disukai anak, dan mencari cara menyajikan sayuran yang belum tentu disukainya.
Kesukaan makanan anak bukan dari perspektif orang tua. Baik orang tua, ataupun anak punya food preference sendiri. Jadi, belum tentu saat Bunda suka makan bayam atau brokoli, si kecil akan menyukai makanan yang sama. Cobalah jenis sayur lainnya hingga benar-benar menemukan sayuran yang disukai anak. Tak harus sayur organik, terpenting harus disajikan secara higienis ya, Bunda.Â
Bunda, simak yuk manfaat makanan organik dan cara tepat mengolahnya dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Tips Membuat MPASI Anti Gagal untuk Bayi 6 Bulan ala Chef Devina

Parenting
5 Jenis Pisang yang Baik untuk Bayi, Bagus Diberikan Sejak Usia 6 Bulan

Parenting
4 Ide Resep MPASI Bikin Si Kecil Nambah Makan, Coba Schotel Nasi Yuk

Parenting
2 Resep MPASI Anti Ribet Saat Bayi Tumbuh Gigi, Coba Bubur Telur

Parenting
Peran Penting Ayah dalam Memenuhi Nutrisi Anak, Yuk Jadi Keluarga Sadar Gizi


7 Foto
Parenting
7 Potret Gaya Artis Muda Gendong Bayi, dari Angel Pieters hingga Jessica Mila
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda